Menabung adalah kebiasaan sederhana yang memiliki dampak besar dalam kehidupan finansial. Setiap orang memiliki tujuan berbeda-beda saat memutuskan untuk menyisihkan sebagian penghasilannya. Bagi sebagian orang, menabung adalah cara untuk mempersiapkan masa depan yang lebih aman, seperti membeli rumah atau menyekolahkan anak. Sementara bagi yang lain, menabung berarti membiayai perjalanan impian, memulai bisnis, atau bahkan menciptakan dana darurat untuk situasi tak terduga.
Generasi muda, khususnya Gen Z, memiliki cara pandang yang unik dalam menabung. Mereka tumbuh di era digital yang menawarkan berbagai peluang, tetapi juga tantangan finansial.
Hasil survei Jakpat menunjukkan bahwa mayoritas Gen Z menempatkan dana darurat sebagai prioritas utama dalam menabung, dengan persentase mencapai 68%. Hal ini mencerminkan kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya memiliki cadangan keuangan untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, kebutuhan mendesak, atau kondisi kesehatan.
Pilihan ini menunjukkan bahwa generasi muda semakin memahami pentingnya stabilitas finansial dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, sebanyak 57% Gen Z menabung untuk tujuan investasi jangka panjang. Dengan berkembangnya akses informasi dan teknologi, Gen Z tampaknya semakin melek investasi dan melihatnya sebagai langkah strategis untuk membangun kekayaan di masa depan.
Mereka cenderung menganggap investasi sebagai cara untuk mendapatkan keuntungan lebih dibandingkan hanya menyimpan uang di tabungan biasa.
Tujuan menabung berikutnya yang juga menonjol adalah membeli rumah, dengan 50% responden memilih opsi ini. Keinginan untuk memiliki hunian pribadi menunjukkan bahwa meskipun dikenal sebagai generasi yang lebih fleksibel dan dinamis, Gen Z tetap memprioritaskan aset berwujud sebagai bentuk stabilitas jangka panjang.
Di sisi lain, 39% responden menyatakan bahwa mereka menabung untuk membeli barang hiburan atau memenuhi hobi. Hal ini menunjukkan keseimbangan antara kebutuhan finansial yang serius dan keinginan untuk menikmati hidup melalui aktivitas yang mendukung kebahagiaan pribadi.
36% Gen Z juga menabung untuk keperluan liburan. Mengingat karakteristik generasi yang sangat menghargai pengalaman, liburan dianggap sebagai investasi emosional yang penting. Hal ini berkaitan dengan prioritas mereka yang mengedepankan keseimbangan hidup, pengalaman berharga, dan menciptakan kenangan.
Adapun biaya pernikahan dan persiapan dana pendidikan anak memiliki persentase yang sama, yaitu 35%. Meskipun lebih rendah dibandingkan tujuan lain, angka ini tetap signifikan karena menunjukkan bahwa sebagian Gen Z mulai memikirkan kehidupan jangka panjang yang melibatkan komitmen besar, baik dalam membangun keluarga maupun memastikan pendidikan yang berkualitas untuk anak-anak di masa depan.
Survei ini dilakukan pada 6-9 Desember 2024 melalui aplikasi Jakpat dengan melibatkan 1.155 responden Gen z di Indonesia. Survei ini memiliki tingkat toleransi kesalahan (margin of error) di bawah 5%.
Secara keseluruhan, data ini mencerminkan beragam prioritas keuangan Gen Z, yang mencakup keseimbangan antara kebutuhan jangka pendek, keamanan jangka panjang, dan keinginan untuk menjalani hidup secara bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa generasi ini memiliki pendekatan finansial yang beragam namun tetap terencana.
Baca Juga: Dinamika Tujuan Finansial Masyarakat Indonesia dari 2024 ke 2025
Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor
