Indonesia mencatatkan rekor sebagai negara berkembang pertama yang menjadi presidensi perhelatan Group of Twenty (G20). Pertemuan G20 akan diselenggarakan di Pulau Dewata, Bali pada bulan November 2022 mendatang.
Kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan akbar merupakan bukti bahwa perkembangan ekonomi Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata lagi dan mampu bersaing dengan negara-negara maju anggota G20 lainnya.
Berbicara mengenai peringkat ekonomi, menurut data dari Worldbank pada tahun 2020 Amerika Serikat menduduki peringkat pertama negara anggota G20 dengan perekonomian terbesar berdasarkan nilai produk domestik bruto (PDB). Adapun nilai PDB Amerika Serikat pada 2020 mencapai 20.936,6 miliar dolar AS.
Uni Eropa menempati posisi ke-2 dengan total PDB sebesar 15.276,47 miliar dolar AS. China menyusul di posisi ke-3 dengan total PDB sebesar 14.722,73 miliar dolar AS. Sementara itu, posisi ke-4 ditempati oleh Jepang dengan PDB sebesar 4.975,42 miliar dolar AS dan Jerman di posisi ke-5 degnan PDB sebesar 3.846,41 miliar dolar AS.
Negara anggota G20 lainnya yang masuk dalam daftar 10 besar di antaranya ialah Inggris (2.707,74 miliar dolar AS), Prancis (2.630,32 miliar dolar AS), India (2.622,98 miliar dolar AS), Italia (1.886,45 miliar dolar AS), dan Kanada (1.644,04 miliar dolar AS).
Sementara itu, Indonesia berada di posisi ke-16 negara dengan perekonomian terbesar dari 20 negara anggota G20. Posisi Indonesia berada 1 peringkat di atas Turki yang berada di posisi ke-17 dan di bawah Meksiko yang berada di posisi ke-15. Adapun nilai PDB Indonesia pada tahun 2020 yakni sebesar 1.058,42 miliar dolar AS.
Afrika Selatan menjadi negara anggota G20 dengan besaran PDB terkecil pada tahun 2020 yani sebesar 301,92 miliar dolar AS. Secara global, rata-rata PDB di seluruh dunia pada tahun 2020 yakni sebesar 84,747 triliun dolar AS. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya di mana rata-rata nilai PDB dunia mencapai 87,568 triliun dolar AS.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya