Pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 memberikan dampak buruk pada pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut data dari Badan Statistika Nasional, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi atau penurunan sebesar 2,07 persen pada tahun 2020.
Pada tahun selanjutnya, Pandemi Covid-19 sudah mulai bisa ditangani dan perekonomian nasional mulai berangsur menunjukkan sinyal positif. Pertumbuhan ekonomi nasional menyentuh angka 3,69 persen setelah mengalami kontraksi pada tahun sebelumnya.
Meski pada tahun 2021 Pandemi Covid-19 belum terkendali dengan baik, tapi persentase pertumbuhan ekonomi nasional tersebut jelas memberikan sinyal positif pada upaya pemulihan ekonomi nasional setelah babak belur dihantam pandemi.
Dari kabar yang terbaru, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan minimal akan menembus 5,4 persen pada tahun 2022. Hal ini mengacu pada laporan Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia.
Ekonom Senior ADB untuk Indonesia Henry Ma mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini bisa minimal 5,4 persen secara tahunan, atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 5,0 persen (April 2022) dan 5,2 persen (Juli 2022).
Jika angka 5,4 persen ini terealisasi, maka bisa dipastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 adalah yang tertinggi sejak tahun 2014.
Menurut ADB, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 dapat menyentuh level tertingginya karena perkembangan ekonomi nasional selama semester pertama tahun 2022 yang cukup solid. Memasuki semester kedua tahun 2022, pertumbuhan ekonomi nasional juga masih menunjukan tren positif. Ditambah lagi masuknya beberapa investasi ke dalam negeri yang memberikan tambahan kekuatan pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Sektor pariwisata juga memberikan dampak yang besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor pariwisata yang pada masa pandemi berhenti total ini mulai dibuka kembali pada tahun ini.
Dengan kembali dibukanya aktivitas pariwisata nasional ini bahkan mendorong peluang peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai lebih dari 5,4 persen. Tentu hal ini adalah kabar baik bagi pemulihan perekonomian nasional pasca Pandemi Covid-19.
Penulis: Rangga Hadi Firmansyah
Editor: Iip M Aditiya