Deretan Pemimpin Negara yang Berlatar Belakang Militer, Ada dari Indonesia?

Siapa saja pemimpin-pemimpin dunia yang sempat mengenyam pendidikan militer?

Deretan Pemimpin Negara yang Berlatar Belakang Militer, Ada dari Indonesia? Ilustrasi Tentara Militer | Filip Andrejevic/Unsplash

Setiap pemimpin di dunia tentunya memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Ada pemimpin negara yang dulunya merupakan seorang pebisnis, ada juga pula yang dari awal sudah menjadi politikus andal, hingga pemimpin negara yang punya latar belakang di bidang militer.

Artikel ini akan membahas sejumlah tokoh yang merupakan pemimpin dunia yang punya latar belakang militer. Tidak tanggung-tanggung, beberapa di antaranya bahkan sempat punya pangkat tinggi di militer, seperti letnan dan jenderal.

Berikut pemimpin negara dengan latar belakang militer:

1. Soeharto

Ilustrasi Soeharto. Photo by Wikipedia
Ilustrasi Soeharto | Wikipedia

Salah satu pemimpin Indonesia masuk ke dalam daftar ini. Sebelum dilantik menjadi Presiden kedua Republik Indonesia pada 12 Maret 1967, Soeharto sempat berkecimpung di dunia militer terlebih dahulu.

Soeharto sempat mengenyam pendidikan sekolah militer di Gombong, Jawa Tengah. Selama enam bulan, Soeharto berhasil menamatkan latihan dasar di sekolah militer. Ia dinobatkan menjadi lulusan terbaik dan menerima pangkat kopral.

Pria dengan julukan "The Smiling General" itu memasuki ranah politik pada 1965. Pada saat itu tengah berjalan Sidang Istimewa MPRS, yang akhirnya mengeluarkan putusan untuk menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden pada Maret 1967 sebelum akhirnya dikukuhkan pada tahun 1968.

2. John F. Kennedy

Ilustrasi John F Kennedy. Photo by Wikipedia
Potret John F Kennedy | Wikipedia

John F. Kennedy yang menjabat sebagai mantan Presiden Amerika Serikat (AS) juga sempat menjalani kerasnya kehidupan militer.

Rupanya, Presiden AS ke-35 yang kerap dipanggil JFK ini merupakan mantan perwira angkatan laut. Kennedy bergabung dengan Angkatan Laut AS pada tahun 1941. Walaupun memiliki masalah punggung yang notabenenya merupakan hambatan masuk militer, Kennedy berhasil menjadi anggota Angkatan Laut AS dengan bantuan Kapten Alan Kirk, salah satu petinggi Angkatan Laut AS di London.

Karir politik Kennedy dimulai setelah ia menyelesaikan pengabdiannya di militer AS. Ia menjadi perwakilan distrik kongres ke-11 Massachusetts di DPR AS mewakili Partai Demokrat sejak tahun 1947-1953. Kennedy lalu menjabat sebagai Senat AS dan terpilih menjadi Presiden AS pada pemilu presiden AS di tahun 1960 setelah mengalahkan lawannya, yang merupakan kandidat Republik, Richard Nixon.

Nahasnya, karir politik John F Kennedy harus kandas setelah ia ditembak mati pada November 1963 saat melakukan iring-iringan di Dallas, Texas, Amerika Serikat.

3. Adolf Hitler

Ilustrasi Adolf Hitler. Photo by Wikipedia
Ilustrasi Adolf Hitler | Wikipedia

Adolf Hitler terkenal dengan kepemimpinannya yang dingin dan kejam. Pada saat Perang Dunia II, Hitler menjadi pemimpin yang kerap menggaungkan ideologi fasisme, yaitu kecintaan berlebihan pada negara hingga mengutamakan golongan atau bangsa sendiri.

Rupanya, Adolf Hitler telah terjun ke dunia militer pada saat Perang Dunia I. Kala itu, Hitler mengabdi sebagai Gefreiter atau kopral muda pada Bavarian Army. Hitler dikenal sebagai tentara yang pendiam, suka menyendiri dan tidak pernah mendapatkan surat dari keluarganya. Untuk menghabiskan waktu, Hitler gemar membaca pamflet dan buku literatur. Meski rekan tentara menganggapnya aneh, Hitler disukai dan diterima oleh rekan-rekannya.

Saat menjadi pemimpin, Hitler kerap disebut sebagai diktator paling tegas dan kejam. Ia jugalah yang memberi keputusan final terkait apapun di medan perang, seperti rincian operasi militer, arah pasukan di lapangan, dan lainnya.

4. Muammar Khadafi

Ilustrasi Muammar Khadafi. Photo by Wikipedia
Ilustrasi Muammar Khadafi | Wikipedia

Muammar Khadafi atau Muammar Gaddafi merupakan mantan Pemimpin Libya terlama yang berkuasa selama 42 tahun, yakni dari 1969 hingga 2011.

Khadafi sempat belajar di Royal Military Academy, Benghazi. Jauh sebelum itu, ia punya rencana untuk menggulingkan monarki Libya di bawah kekuasaan Raja Idris I. Selepas lulus dari akademi militer, ia terus berusaha untuk menggulingkan pemerintahan Raja Idris I bersama rekan-rekan perwiranya. Usaha tersebut berhasil, di mana Raja Idris I melepas takhta kekuasaannya pada 1 September 1969.

Khadafi merupakan sosok pemimpin yang terkenal berani melawan sekutu di kancah internasional. Salah satu tindakan revolusionernya adalah menjadi pionir untuk melakukan ‘buang dolar’, yaitu mengganti penggunaan dolar Amerika Serikat dengan mata uang lain untuk transaksi perdagangan di negara sendiri. Hal ini lantas mengancam posisi dolar sebagai mata uang utama dunia.

5. Park Chung Hee

Ilustrasi Park Chung Hee. Photo by Wikipedia
Ilustrasi Park Chung Hee | Wikipedia

Sebelum menjadi negara republik, Korea Selatan rupanya pernah dipimpin oleh seorang diktator kejam.

Pada tahun 1938, Park mendaftarkan dirinya ke Manchukuo Army Military Academy. Kegigihan Park membuatnya dilirik oleh akademi militer Jepang, di mana Park juga mengabdi sebagai tentara Jepang selama Perang Dunia II. Ia bahkan memiliki pangkat letnan dalam pasukan tentara Manchukuo sebelum akhirnya kembali ke Korea.

Sampai di tanah kelahirannya, ia kembali mengenyam pendidikan militer di Korea Military Academy. Karirnya melonjak tinggi sampai akhirnya Park menjabat sebagai Kepala Staf Operasi Angkatan Darat Korea Selatan.

Park yang tengah menduduki kursi tertinggi militer Korea membuat rencana untuk menggulingkan kekuasaan Presiden Korea Selatan saat itu, Yun Posun. Park lantas membentuk Komite Revolusi Militer dan pada 16 Mei 1961, ia bersama Kepala Staf Angkatan Darat Chang Do-yong memimpin kudeta militer.

Pemerintahan baru dibentuk dari kalangan perwira militer yang mendukung Park. Awalnya, Chang Do-yong terpilih menjadi pemimpin. Namun setelah Chang ditangkap pada Juli 1961, Park mengambil kendali kekuasaan hingga akhirnya menjadi Presiden Korea Selatan.

Penulis: Almas Taqiyya
Editor: Editor

Konten Terkait

Melihat Tren Rivalitas Demokrat vs Republik pada Pemilu AS

Tahun ini, Partai Republik mendominasi kursi Presiden, Senat, dan DPR AS. Tren naik ini dapat dilihat di perolehan suara elektoral sejak Pemilu 2008.

Trump Menang Pemilu AS 2024, Unggul di Negara Bagian Mana Saja?

Beberapa negara bagian yang dulunya 'biru,' kini menjadi 'merah'. Donald Trump telah mengamankan kursi Presiden Amerika Serikat 2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook