Pekerjaan Bagi Kaum Disabilitas Masih Menjadi Tantangan di Dunia

Data OECD menunjukkan kesenjangan antara masyarakat disabilitas dan non-disabilitas dalam hal pekerjaan tetap signifikan. Apa yang bisa dilakukan pemerintah?

Pekerjaan Bagi Kaum Disabilitas Masih Menjadi Tantangan di Dunia Penyandang disabilitas seharusnya mendapatkan keadilan dalam hal pekerjaan (Josh Appel/Unsplash)

Data dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan bahwa meskipun tingkat pekerjaan untuk penyandang disabilitas telah meningkat selama dekade terakhir, kesenjangan antara mereka dengan masyarakat non-disabilitas dalam hal pekerjaan tetap signifikan.

Dalam laporan yang diterbitkan pada tahun 2022 berjudul "Disability, Inclusion and Work", OECD mencatat bahwa hanya 44 persen penyandang disabilitas di dunia yang memiliki akses ke pekerjaan. Angka yang 25 poin persentase lebih rendah daripada masyarakat non-disabilitas.

Perbandingan masyarakat disabilitas dan non-disabilitas yang mendapat pekerjaan (OECD/GoodStats)

Swiss dan Kanada termasuk di antara negara-negara dengan kinerja terbaik dalam hal inklusi profesional penyandang disabilitas, dengan lebih dari 50% masyarakat disabilitas yang mendapat pekerjaan. Kesenjangan mereka dengan masyarakat non-disabilitas tercatat hanya kurang dari 20 poin persentase.

Tantangan bagi Penyandang Disabilitas

Beberapa tantangan yang dihadapi penyandang disabilitas dalam mencari pekerjaan termasuk:

1. Diskriminasi

Diskriminasi di tempat kerja terhadap penyandang disabilitas masih menjadi masalah. Perusahaan mungkin enggan mempekerjakan penyandang disabilitas karena khawatir tentang produktivitas mereka atau biaya akomodasi yang mungkin diperlukan.

2. Kurangnya Akses:

Banyak tempat kerja tidak dapat diakses oleh penyandang disabilitas. Ini mungkin termasuk hambatan fisik seperti tangga atau pintu sempit, serta hambatan komunikasi seperti kurangnya materi tertulis dalam format yang dapat diakses.

3. Kurangnya Kesadaran

Beberapa pengusaha mungkin tidak menyadari keterampilan dan kemampuan penyandang disabilitas. Mereka mungkin juga tidak tahu tentang program atau layanan yang tersedia untuk membantu mereka mempekerjakan dan mendukung penyandang disabilitas.

4. Kurangnya Keterampilan

Beberapa penyandang disabilitas mungkin tidak memiliki keterampilan atau pengalaman yang dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu. Hal ini mungkin terjadi karena mereka menghadapi hambatan dalam pendidikan dan pelatihan.

Masih banyak yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.

Peran Pemerintah dan Masyarakat

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi tantangan ini, antara lain menerapkan Undang-undang anti diskriminasi, mendorong aksesibilitas, meningkatkan kesadaran perusahaan, serta investasi dalam pendidikan dan pelatihan terhadap kaum disabilitas.

Pemerintah dapat membantu dengan menegakkan undang-undang anti-diskriminasi yang melarang diskriminasi terhadap penyandang disabilitas di tempat kerja.

Selain itu, pemerintah dan bisnis dapat bekerja sama untuk membuat tempat kerja lebih mudah diakses oleh penyandang disabilitas. Ini termasuk menghilangkan hambatan fisik dan komunikasi.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pemerintah dan organisasi disabilitas dapat bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran pengusaha tentang keterampilan dan kemampuan penyandang disabilitas.

Mereka dapat mendidik pengusaha tentang program dan layanan yang tersedia untuk membantu mereka mempekerjakan dan mendukung penyandang disabilitas.

Pemerintah juga mampu berinvestasi dalam program pendidikan dan pelatihan yang dirancang untuk membantu penyandang disabilitas memperoleh keterampilan yang mereka butuhkan untuk mendapatkan pekerjaan.

Dengan bekerja sama, maka masyarakat dapat menciptakan dunia tempat semua orang, termasuk penyandang disabilitas, memiliki kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan produktif.

Penulis: Christian Noven Harjadi
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Berkenalan dengan 5 Free Trade Area Terbesar Dunia, Dua Ada di Afrika

Area perdagangan bebas tersebar di seluruh dunia. Namun, dua yang terbesar ada di benua Afrika.

Apa Pengaruh Bergabungnya Indonesia dengan BRICS?

Indonesia kini semakin memberi sinyal positif untuk bergabung dengan BRICS yang akan mempengaruhi panggung ekonomi dan politik global.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook