Pekerja Paruh Waktu Di Indonesia Didominasi Oleh Perempuan, Mengapa?

Selama kurun waktu dua tahun terakhir berdasarkan data BPS dikutip bahwa tingkat pekerja paruh waktu perempuan lebih tinggi daripada laki-laki

Pekerja Paruh Waktu Di Indonesia Didominasi Oleh Perempuan, Mengapa? Ilustrasi Perempuan Bekerja | Shutterstock

Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari jam kerja penuh atau normal. Mereka juga tidak sedang mencari pekerjaan lain atau berusaha menerima pekerjaan lainnya. Untuk Indonesia sendiri waktu yang dapat dijadikan batas untuk indikator adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu. Waktu ini menjadi patokan dan sama seperti beberapa negara lainnya yakni Republik Korea, Amerika, dan El Salvador.

Berdasarkan hasil Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional) tingkat pekerja paruh waktu di Indonesia pada Februari 2023 mencapai 26,61%. Maka dapat disimpulkan, dari setiap 100 orang yang bekerja, terdapat sekitar 27 orang di antaranya bekerja kurang dari 35 jam per minggu dan tidak memiliki keinginan untuk menambah jam kerja lebih lanjut dan hal tersebut bisa dikategorikan sebagai pekerja paruh waktu.

Selama kurun waktu dua tahun terakhir berdasarkan data BPS dikutip bahwa tingkat pekerja paruh waktu perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Hal tersebut menunjukan adanya partisipasi perempuan dala bidang pekerjaan paruh waktu lebih mendominasi khususnya tahun 2022 dan 2023. 

Tingkat Pekerja Paruh Waktu Menurut Jenis Kelamin | Goodstats

Menurut laporan BPS dalam publikasinya pada tahun 2023 tercatat  bahwa tingkat pekerja paruh waktu perempuan lebih tinggi daripada tingkat pekerja paruh waktu laki-laki sama seperti pernyataan sebelumnya. Persentase pekerja paruh waktu perempuan pada tahun 2023 mencapai 37,88 persen, sementara untuk laki-laki hanya berada di angka 19,32 persen. 

Lalu pada tahun 2023, provinsi DI Yogyakarta mencatatkan persentase tertinggi pekerja paruh waktu perempuan, yaitu sebesar 62,89 persen. Angka ini melebihi rata-rata nasional di seluruh Indonesia, yang hanya mencapai 55,89 persen.

Namun secara lebih luas bila ditinjau dari tahun sebelumnya pekerja paruh waktu perempuan mengalami kenaikan pada tahun 2022 dari yang tadinya 37,10 persen naik sekitar 0,78 persen. Sedangkan pekerja paruh waktu laki-laki malah mengalami penurunan senilai 1,04 persen dari 20,36 persen.

Partisipasi perempuan yang mendominasi ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya dengan adanya keuntungan dimana pekerjaan paruh waktu memberikan kesempatan bagi perempuan untuk mencapai keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi, terutama bagi mereka yang memiliki tanggung jawab keluarga.

Berkat fleksibilitas jam kerja yang dimiliki pekerjaan paruh waktu, perempuan-perempuan ini memiliki kesempatan yang sama untuk melaksanakan peran dalam rumah tangga tanpa harus mengorbankan karier mereka secara keseluruhan. Tanpa disadari mereka kaum pekerja wanita ini juga berkontribusi dalam kesetaraan gender di dunia kerja.

Penulis: Kurnia Elma Armavillia
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Apa Saja Sektor yang Perlu Diprioritaskan oleh Pemerintah Prabowo-Gibran?

Dengan kebersamaan dan kolaborasi, pemerintah diharapkan mampu memastikan setiap kebijakan berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Dominasi Mahyeldi-Vasko pada Survei Elektabilitas Pilkada Sumatra Barat 2024

Elektabilitas Mahyeldi-Vasko memiliki selisih yang cukup tinggi dibandingan pasangan calon Epyardi-Ekos.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook