Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat, Pertanda Kestabilan Ekonomi?

Survei konsumen BI menunjukkan bahwa keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap stabil pada level optimis.

Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat, Pertanda Kestabilan Ekonomi? Ilustrasi Perkembangan IKK Indonesia | mikeygl/Freepik

Optimisme konsumen menjadi indikator penting kestabilan suatu negara. Menurut survei Bank Indonesia (BI) pada Oktober 2024, meskipun terjadinya sedikit penurunan, keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga, dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mencapai 121,1. 

IKK adalah sebuah indikator gabungan yang mencerminkan persepsi konsumen mengenai kondisi ekonomi saat ini serta harapan mereka di masa depan, di mana angka di atas 100 menunjukkan rasa optimis, sementara di bawah 100 mengindikasikan pesimis.

Survei ini melibatkan sekitar 4.600 rumah tangga dari 18 kota, dengan menggunakan metode stratified random sampling dan dihitung berdasarkan balance score

Optimisme konsumen ini tidak terlepas dari dua sub-indeks penting, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).

IKE mencerminkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, seperti pendapatan, peluang kerja, dan akses terhadap kebutuhan pokok. Di sisi lain, IEK mengukur harapan konsumen terhadap kondisi ekonomi di masa depan, meliputi ekspektasi terhadap pendapatan, pekerjaan, dan perkembangan bisnis. Tingginya IEK mengindikasikan ekspektasi positif terhadap masa depan ekonomi.

Meski IKK, IKE, dan IEK pada Oktober 2024 mengalami penurunan, nilai yang tetap di atas 100 menunjukkan bahwa konsumen Indonesia terlihat optimis terhadap stabilitas ekonomi dalam berbagai tantangan.

Perkembangan gabungan IKK pada masyarakat Indonesia | GoodStats
Data perkembangan IKK, IKE, dan IEK pada September-Oktober 2024 | GoodStats

Pada Oktober 2024, IKK tercatat sebesar 121,1, dengan mengalami penurunan dari 123,5 di bulan sebelumnya. Meskipun demikian, angka ini berada di zona optimis di atas 100, mencerminkan masih adanya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi secara umum. 

Selain itu, pada IKE saat ini di Oktober juga menunjukkan angka penurunan, tercatat di angka 109,9 turun dari bulan sebelumnya yang berada di 113,9. Hal ini mengindikasi adanya sedikit penurunan dalam persepsi konsumen terhadap situasi ekonomi saat ini.

Selanjutnya, IEK juga mengalami penurunan tipis pada bulan yang sama. Pada Oktober tercatat sebesar 132,4, sedikit menurun di bulan sebelumnya sebesar 133,1. 

Besaran Kelompok Pengeluaran pada Konsumen Indonesia

Survei juga mengungkapkan bahwa kelompok pengeluaran dapat memengaruhi tingkat optimisme pada konsumen.

IKK pada kelompok pengeluaran | GoodStats
Data indeks keyakinan konsumen pada kelompok pengeluaran masyarakat Indonesia | GoodStats

Berdasarkan data yang disajikan, kelompok pengeluaran Rp1-2 juta mengalami peningkatan IKK dari 114,3 menjadi 115,9 menunjukkan kenaikan optimisme di kalangan konsumen berpenghasilan lebih rendah.

Sebaliknya, kelompok dengan pengeluaran lebih tinggi menunjukkan penurunan IKK, menyebabkan kekhawatiran terhadap daya beli dan ekspektasi ekonomi di masa depan.

Secara keseluruhan, meskipun adanya penurunan optimisme di beberapa segmen pengeluaran, survei BI ini dapat menunjukkan bahwa konsumen Indonesia tetap percaya akan stabilitas ekonomi di masa depan yang menjadi sinyal positif bagi prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Baca Juga: Indonesia di Hadapan Bonus Demografi: Berkah atau Bencana Ekonomi di Masa Depan?

Penulis: Ucy Sugiarti
Editor: Editor

Konten Terkait

Standar Hidup Layak Orang Indonesia Naik Jadi Rp1,03 Juta per Bulan, Jakarta Tertinggi

BPS mencatat standar hidup layak nasional berdasarkan pengeluaran mencapai Rp1,03 juta per bulan, lebih rendah dibanding Jakarta yang sebesar Rp1,66 juta.

Membangun Reputasi Brand di Tengah Kebisingan Ruang Digital

Diskusi GoodTalk Off-Air menyoroti bagaimana praktik komunikasi publik dalam membangun reputasi brand menjadi lebih menantang di era digital.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook