Berdasarkan data United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), banyak kasus pembunuhan yang terjadi di berbagai negara, khususnya pada tahun 2022.
Data menunjukkan bahwa sejumlah negara dengan kasus kriminal tinggi berasal dari negara-negara Kepulauan Karibia. Hal ini dikarenakan praktik kriminal yang sudah mendarah daging serta adanya pemberontakan dari kelompok-kelompok kartel.
Berdasarkan jumlah kasus pembunuhan, berikut negara-negara yang paling berbahaya di dunia.
1. Jamaika
Melansir data tahun 2022 dari UNODC, Jamaika menjadi negara peringkat pertama sebagai negara paling berbahaya di dunia. Fakta tersebut berasal dari data jumlah kasus pembunuhan Jamaika, di mana terdapat 53.3 kasus pembunuhan di setiap 100.000 orang.
Jamaika sendiri merupakan salah satu negara di Kepulauan Karibia, Amerika Selatan. Menurut sejumlah sumber, wilayah Kepulauan Karibia memang disebut sebagai salah satu pusat kejahatan dan kriminal. Hal ini terlihat dari banyaknya negara di Kepulauan Karibia yang menjadi negara-negara dengan jumlah kasus pembunuhan terbanyak di dunia.
Pada bulan Januari 2022 saja, terjadi 65 kasus pembunuhan yang tersebar di seluruh Jamaika. Kasus pembunuhan yang meningkat secara signifikan ini membuat Departemen Luar Negeri AS memperketat himbauan bagi warga Amerika Serikat untuk berhati-hati dalam berpergian ke Jamaika.
2. Saint Vincent dan Grenadines
Apabila dikalkulasikan, dari setiap 100.000 orang di Saint Vincent dan Grenadines, terdapat 40.4 orang yang terbunuh dalam kasus pembunuhan.
Data tersebut menggambarkan betapa daruratnya kasus pembunuhan di negara Saint Vincent dan Grenadines. Beberapa sumber media mencatat bahwa per Desember 2022, tercatat ada kurang lebih kasus 40 pembunuhan di negara tersebut.
Unit Kepolisian Saint Vincent dan Grenadines (RSVGPF) menyebutkan bahwa kasus pembunuhan ke-40 merupakan pembunuhan seorang pria berumur 59 tahun bernama Burnet Bramble. Bramble ditemukan di semak-semak sekitar pukul 08:15 pada tanggal 22 Desember di Lowmans Leeward dengan luka di kepalanya.
Selain darurat kasus pembunuhan, Saint Vincent dan Grenadines juga berhadapan dengan risiko terhadap beberapa bencana alam, di antaranya banjir, angin topan, kekeringan, tanah longsor, dan letusan gunung berapi. Ancaman tersebut disebut berdampak pada keadaan sosial-ekonomi Saint Vincent dan Grenadines.
3. Trinidad dan Tobago
Negara kepulauan lain, yaitu Trinidad dan Tobago menjadi negara selanjutnya dengan kasus pembunuhan terbanyak. Diketahui dari UNODC bahwa jumlah kasus pembunuhan di Trinidad dan Tobago mencapai 39.5 orang dari setiap 100.000 orang.
Menurut sejumlah sumber, tahun 2022 merupakan tahun dengan kasus pembunuhan tertinggi di Trinidad dan Tobago. Di mana ada 89 pelaku yang didakwa atas kasus pembunuhan pada tahun 2022.
Lebih jauh lagi, terdapat 599 korban kasus pembunuhan di tahun 2022 saja. Angka ini terlihat jauh lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelum maupun setelah 2022. Pada tahun 2021, terdapat 448 korban kasus pembunuhan di Trinidad dan Tobago, sedangkan pada tahun 2023, tercatat ada 577 korban kasus pembunuhan di negara tersebut.
4. Saint Lucia
Saint Lucia menjadi negara keempat yang paling berbahaya di dunia berdasarkan jumlah kasus pembunuhannya. Tercatat pada 2022, kasus pembunuhan di negara tersebut mencapai angka perbandingan 36.7 pada setiap 100.000 orang.
Pada tahun 2022, unit kepolisian Saint Lucia mencatat adanya penurunan jumlah kasus pembunuhan dibandingkan tahun lalu. Terdapat 72 kasus pembunuhan di tahun tersebut. Meski demikian, jumlah tersebut masih dianggap berada di jumlah kasus yang tinggi.
Demi mengatasi kasus pembunuhan yang kian marak, pemerintah dan unit kepolisian Saint Lucia (RSLPF) mengerahkan kemampuan untuk mengatasi akar penyebab kejahatan. Beberapa strategi yang dicanangkan antara lain sumber daya yang diberikan kepada polisi, program intervensi sosial, inisiatif keterlibatan masyarakat, serta fokus pada pemberdayaan pemuda.
5. Honduras
Negara di Amerika Tengah ini turut masuk dalam jejeran negara paling berbahaya di dunia berdasarkan jumlah kasus pembunuhannya. Tercatat dari UNODC bahwa pada tahun 2022, kasus pembunuhan di Honduras mencapai 35.1 dari 100.000 orang.
Berdasarkan statistik, terlihat bahwa kasus kejahatan Honduras di tahun 2022 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021. Angka perbandingan kasus pembunuhan di Honduras pada tahun 2022 disebut menjadi yang terendah dalam satu dekade terakhir.
Meski demikian, kasus kejahatan di Honduras masih menjadi perhatian utama pemerintah dan pihak kepolisian. Selain pembunuhan, beberapa kasus yang lazim terjadi di negara tersebut adalah praktik korupsi, pemerasan, pemaksaan, dan penyelundupan narkoba yang merajalela di seluruh penjuru Honduras.
Penulis: Almas Taqiyya
Editor: Iip M Aditiya