Berdasarkan laporan UN DESA 2020, India tercatat memiliki jumlah diaspora sebesar 17,79 juta penduduk. Jumlah tersebut menghantarkan India menjadi negara dengan jumlah diaspora terbanyak di dunia.
Eksistensi diaspora nyatanya juga termasuk sebagai sumber keuntungan bagi suatu negara. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI sendiri menegaskan bahwa keberadaan diaspora dapat berperan terhadap diplomasi maupun perekonomian luar negeri suatu negara.
Kemlu RI mencatat bahwa saat pandemi melanda, perekonomian luar negeri Indonesia masih dapat berjalan diakibatkan oleh keberadaan para diaspora Indonesia yang berada di luar negeri.
Apabila merujuk kepada pernyataan Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN), latar belakang seseorang memutuskan menjadi seorang migran biasanya berhubungan dengan status ekonomi.
Adapun UN DESA juga menyebutkan bahwa keputusan masyarakat untuk melakukan imigrasi dari negara asalnya juga perihal status perekonomian.
Berdasarkan dinamikanya, para diaspora biasanya memilih negara-negara yang dianggap memiliki tingkat produktivitas lebih tinggi dibandingkan negara asalnya.
Oleh karena itu, sering kali negara maju seperti Amerika (AS) dan Inggris masih menjadi “negara dambaan” para migran atau diaspora suatu negara.
Keberadaan diaspora juga menurut Kemlu merupakan wujud dari optimalisasi diplomasi publik suatu negara. Para diaspora biasanya dapat menjadi perwakilan negara untuk menyalurkan dan memperkenalkan kebudayaan nasional saat berada di negara tujuannya.
Avantika Chilkoti sebagai salah satu koresponden The Economist menyebutkan bahwa diaspora India dapat menjadi suatu kekuatan besar.
Bukan hanya karena jumlah atau ukuran sebaran mereka, tetapi memang dikarenakan oleh keberadaan India yang sangat potensial menjadi “eksportir talent” atau pekerja berbakat bagi negara tujuan.
Avantika juga berhasil menemukan bahwa sekian dekade, dapat ditemukan bahwa dari 250 perusahaan di Britania Raya maka rata-rata 25 perusahaan yang jabatan Chief Executives-nya berdarah atau keturunan India.
Oleh karena itu, sebaran diaspora India di berbagai negara perlu menjadi sorotan bagi politik luar negeri pemerintahan India atau pertimbangan politis dan ekonomis negara tujuan.
Kementerian Luar Negeri India juga mencatat bahwa sebaran diaspora India juga tercatat pada negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia yang menduduki peringkat lima besar dengan jumlah diaspora terbanyak di wilayah ASEAN.
Malaysia terhitung menjadi negara tujuan utama penduduk India di wilayah ASEAN, hal ini dibuktikan dengan jumlah diaspora India di Malaysia mencapai lebih dari dua juta penduduk.
Selanjutnya, Myanmar menyusul kedudukan Malaysia sebagai negara tujuan dengan diaspora India terbanyak di ASEAN. Pola kependudukan para diaspora India di Myanmar juga sejatinya tidak dapat dihilangkan dari garis historis keduanya, bahwa saat abad ketujuh para penduduk India telah menjadikan Rakhine atau Arakan sebagai tujuan imigrasinya.
Berdasarkan tutur sejarah, para penduduk India yang bergerilya memang dianggap sebagai kelompok yang biasa melakukan dua karakteristik kegiatan berupa penyebaran kepercayaan dan perdagangan.
Hal tersebut juga terdapat pada tutur sejarah terutama tentang proses penyebaran kepercayaan maupun perdagangan rempah.
Sementara apabila merujuk kepada kontestasi dan eksistensi global, para diaspora India seperti yang disampaikan Avantika, maka terdapat optimalisasi juga dari negara tujuan diaspora termasuk Indonesia.
Indonesia menjadi negara kelima dengan jumlah sebaran penduduk India terbesar di ASEAN yang berjumlah 120 ribu penduduk. Angka ini masih jauh lebih sedikit dari Thailand yang mencatatkan jumlah penduduk India di negaranya sebanyak 195 ribu orang.
Penulis: Andini Rizka Marietha
Editor: Editor