Kini, dunia tengah berupaya meningkatkan kemajuan ke arah penggunaan energi dan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Hal ini telah menghasilkan pencapaian signifikan di sejumlah negara, baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, energi, dan transportasi, sehingga memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi rakyat.
Perubahan iklim menjadi isu genting yang membuat pemerintah di seluruh dunia berlomba-lomba untuk melakukan pengelolaan lingkungan yang baik. Terkait hal ini, Indeks Kinerja Lingkungan (Environmental Performance Index/EPI) menilai negara-negara berdasarkan tindakan yang mereka ambil untuk memerangi permasalahan iklim.
Adapun, indeks tersebut membandingkan kinerja lingkungan dari total 180 negara di dunia. EPI menilai dan memberi peringkat pada 180 negara tersebut berdasarkan kinerja lingkungan menggunakan data terbaru dan menghitung perubahan skor yang terjadi pada negara terkait selama satu dekade sebelumnya.
Memakai 32 indikator kinerja dalam 11 kategori, EPI memberi peringkat berdasarkan vitalitas ekosistem dan kesehatan lingkungan di negara terkait. Lebih lanjut, EPI merupakan proyek kerja sama Yale Center for Environmental Law & Policy dengan Center for International Earth Science Information Network (CIESIN) di Columbia University.
Lalu, mana saja negara yang dinobatkan menjadi negara terhijau di dunia tahun 2022 versi EPI? Berikut daftar selengkapnya.
1. Denmark
Salah satu faktor terbesar Denmark menjadi negara terhijau di dunia pada 2022 adalah komitmennya yang kuat terhadap penggunaan energi bersih. Negara yang memiliki skor EPI mencapai 77,9 poin ini telah beralih menggunakan energi tenaga angin dan matahari.
Negara ini unggul dalam hampir semua indikator kesehatan lingkungan secara global, di mana Denmark fokus untuk meningkatkan kualitas udara serta air minum dan sanitasi bersih. Di samping itu, Denmark memiliki komitmen kuat untuk mencapai emisi gas rumah kaca nol persen pada tahun 2050 mendatang dan tengah berinvestasi besar-besaran dalam proyek-proyek hijau.
Selain itu, Denmark juga memimpin Eropa dalam tingkat transportasi umum rendah emisi, di mana bus listrik di negara tersebut menyumbang 78% transportasi publik barunya.
2. United Kingdom
Menempati posisi kedua setelah Denmark, United Kingdom (UK) memperoleh skor EPI sebesar 77,7 poin pada 2022. Tercatat, UK sendiri juga menempati peringkat kedua dalam tingkat pertumbuhan emisi CO2 tepat di belakang Denmark.
Melansir Insider Monkey, disebutkan bahwa UK adalah pemimpin dalam penelitian dan inovasi hijau. Negara ini merupakan rumah dari sejumlah universitas dan lembaga pendidikan top dunia, yang bekerja keras dalam pengembangan teknologi untuk mengatasi krisis iklim.
Selain itu, pemerintah UK juga banyak berinvestasi pada energi terbarukan dan proyek-proyek hijau, seperti kendaraan listrik, enegri angina lepas pantai, dan lainnya. UK juga dilaporkan memiliki target capaian listrik bersih 100% pada tahun 2035 mendatang.
3. Finlandia
Peringkat ketiga dalam daftar negara terhijau di dunia ditempati oleh Finlandia dengan skor EPI sebesar 76,50 pada tahun 2022. Hal ini terutama disebabkan oleh sumber daya hutannya yang melimpah, di mana 65% wilayah Finlandia ditutupi oleh hutan. Finlandia juga memperoleh skor sempurna untuk kategori pengolahan limbah.
Negara ini juga memiliki komitmen besar untuk mengganti bahan bakar fosil dengan bahan bakar terbarukan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mengurangi emisi transportasi. Finlandia memiliki sistem transportasi umum yang berkembang dengan baik dan telah berinvestasi besar-besaran pada kendaraan listrik serta infrastruktur pengisian daya.
4. Malta
Negara kepulauan kecil di Laut Mediterania ini berhasil menduduki posisi keempat dengan skor EPI mencapai 75,2 poin. Malta menjadi negara terdepan dalam revolusi hijau, yang memiliki komitmen besar terhadap energi terbarukan.
Negara ini sudah membuat langkah dalam energi bersih, di mana 12,2% energinya kini berasal dari energi bersih. Sama seperti negara-negara hijau lainnya, Malta juga berinvestasi dalam transportasi publik. Dilaporkan, negara ini menghabiskan hampir €72 juta per tahun untuk kendaraan listrik.
5. Swedia
Menduduki peringkat kelima setelah Malta, Swedia meraih skor EPI sebesar 72,70 poin. Dibandingkan dengan negara lain, Swedia berada di garis terdepan dalam pengelolaan sampah, khususnya dalam pengelolaan TPA, daur ulang, serta pengolahan air limbah.
Ini dibuktikan dari masyarakatnya yang sangat peduli terhadap pengelolaan sampah, di mana mereka selalu berhati-hati dalam mendaur ulang wadah minuman. Selain itu, Swedia juga memiliki tingkat polusi udara yang sangat rendah dan menjadi negara terdepan dalam penggunaan pestisida berkelanjutan serta manajemen logam berat terbaik di dunia.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya