Dua tahun pandemi Covid-19 berlalu, kondisinya kini sudah membaik. Data upah buruh, pegawai, atau karyawan dalam satu tahun terakhir di Indonesia dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi buruh dari segi upah/gaji yang didapat. Dengan membandingkan daya upah buruh, hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2021 dengan Februari 2022 menggambarkan tren yang baik seiring dengan melandainya kasus aktif Covid-19 di Indonesia.
Pertumbuhan upah buruh dapat dilihat melali berbagai macam karakteristik yakni berdasarkan wilayah provinsi dan lapangan pekerjaan utama. Selama periode Februari 2021-Februari 2022 tercatatat kenaikan upah buruh di Indonesia sebesar 1,12 persen dari Rp2,86 juta menjadi Rp2,89 juta. Sakernas mencatat bahwa sebagian besar kategori lapangan pekerjaan mengalami peningkatan upah buruh, beberapa lainnya juga terlihat mengalami penurunan.
Tiga belas kategori lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan dengan besaran antara 0,14 persen hingga 23,94 persen, yakni diantaranya dalam bidang real estate, informasi dan komunikasi, keuangan dan asuransi, pengadaan listrik dan gas, jasa perusahaan, konstruksi, perdagangan besar dan eceran, jasa lainnya, akomodasi dan makan minum, transportasi dan pergudangan, pertambangan dan penggalian, pertanian, kehutanan serta pengadaan air.
Sementara itu empat kategori lainnya mengalami penurunan dengan besaran 0,29 persen hingga 6,50 persen, yakni kategori pekerjaan yang bergerak di bidang kasa kesehatan dan kegiatan sosial, industri pengolahan, administrasi pemerintahan, dan juga jasa pendidikan.
10 pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia
Laporan dari lembaga riset Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, rata-rata upah buruh di Indonesia mencapai Rp2,89 juta setiap bulannya. Namun, besarannya bisa lebih besar jika melihat berdasarkan ragam kategori lapangan kerja.Terdapat 10 dari 17 kategori lapangan pekerjaan dengan rata-rata upah buruh lebih tinggi daripada rata-rata upah buruh nasional.
Lapangan pekerjaan utama dari bidang informasi dan komunikasi menjadi salah satu pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia. Terhitung pada bulan Februari 2022 besaran gajinya mencapai Rp4,86 juta per-bulannya.
Jasa keuangan dan asuransi menjadi peringkat 2 lapangan kerja dengan gaji tertinggi yakni hingga mencapai Rp4,68 juta. Disusul dengan pengadaan listrik dan gas (Rp4,61 juta), pertambangan dan penggalian (Rp4,33 juta), dan real estate atau jual beli tanah (Rp4,21 juta).
Tiga lapangan pekerjaan dengan rata-rata gaji terendah di Indonesia, yakni lapangan pekerjaan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar Rp2,12 juta, pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar Rp1,94 juta, dan penyedia jasa lainnya sebesar Rp1,73 juta setiap bulannya.
Perbedaan pendapatan upah para buruh juga dapat dipengaruhi oleh perbedaan tingkat pendidikannya.
Perbedaan gaji pekerja menurut kelompok usia, pendidikan yang ditamatkan, dan jenis kelamin
Hasil Sakernas Februari 2022 menunjukkan berdasarkan kelompok usia, rata-rata upah buruh tertinggi terdapat pada kelompok usia 50-54 tahun sebesar Rp3,70 juta. Sedangkan kelompok usia 15-19 tahun mendapat besaran upah terendah sebesar Rp1,66 juta.
Berdasarkan tingkat pendidikan, tingginya jenjang pendidikan yang ditamatkan berbanding lurus dengan upah buruh yang didapatkan. Tercatat tingkat pendidikan perguruan tinggi memiliki rata-rata upah paling tinggi, yakni mencapai Rp4.365.357 setiap bulannya.
Jika dilihat menurut pendidikan dan jenis kelamin, terdapat perbedaan upah antara lai dan perempuan. Upah pekerja laki-laki selalu lebih tinggi daripada perempuan di setiap jenjang pendidikan yang ditamatkan.
Pada buruh dengan pendidikan lulusan Sekolah Dasar (SD) ke bawah, upah buruh laki-laki sebesar Rp2,07 juta , sedangkan upah buruh perempuan hanya sebesar Rp1,25 juta rupiah. Buruh berpendidikan universitas, dibedakan besarannya menjadi buruh laki-laki sebesar 5,17 juta rupiah, sedangkan upah buruh perempuan sebesar 3,56 juta rupiah.
Selisih upah terbesar antara buruh laki-laki dan perempuan menurut jenjang pendidikan terdapat pada buruh berpendidikan universitas,
yaitu sebesar 1,61 juta rupiah.
Melihat dalam grafik, pekerja yang merupakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah (SMA) mendapatkan masing-masing besaran gaji mencapai Rp2.837.162 dan Rp2.787.522 setiap bulannya. Disusul oleh besaran pekerja dengan latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar Rp2.131.210 dan Sekolah Dasar (SD) ke bawah mencapai Rp1.805.712 per bulan.
Besaran upah yang meningkat ini bisa turut membangkitkan roda perekonomian negara setelah tergerus pandemi Covid-19. Namun, besaran ini mendapat penolakan dari kaum buruh.
Penetapan UMP 2022 belum ciptakan buruh sejahtera
Seluruh provinsi di Indonesia sudah memberlakukan upah minimum provinsi (UMP) baru mulai awal tahun 2022. Kenaikan UMP ini dinilai masih sangat kecil dan belum mencukupi para buruh nasional. Seperti yang diumumkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan UMP pada tahun 2022 naik hanya sebesar 1,09 persen. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi dan inflasi menjadi dasar perhitungan UMP.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah melalui konferensi pers pada November 2021 lalu menyampaikan, kebijakan penetapan UMP telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan aturan turunannya PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang pengupahan.
UMP tahun 2022 terbesar terdapat di Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp4.452.724, naik tipis dengan tahun sebelumnya sebesar Rp4.416.186,548. Sementara itu, besaran UMP tahun 2022 terendah terdapat di Provinsi Jawa Tengah dengan besaran Rp1.798.979, meningkat sedikit dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.813.011.
Penulis: Nabilah Nur Alifah
Editor: Iip M Aditiya