Semakin besar suatu organisasi maupun perusahaan, maka semakin banyak pula anggota atau karyawan yang dibutuhkan. Banyak perusahaan-perusahaan multinasional besar di seluruh dunia yang kian tahun kian memperbanyak jumlah karyawannya.
Kebutuhan akan tenaga kerja dengan jumlah yang masif kini tampaknya tidak hanya dialami oleh sektor ritel raksasa seperti Walmart atau Amazon yang sama-sama berasal dari Amerika Serikat, namun juga organisasi-organisasi pemerintahan. Apa saja itu?
1. Kementerian Pertahanan (India)
India merupakan negara dengan jumlah populasi terbesar ke-2 setelah China. Dengan jumlah populasi mencapai 1,4 miliar orang dan luas area sebesar 3,287 juta km², negara ini perlu mengerahkan sebanyak 2,99 juta tenaga kerja pada Kementerian Pertahanan. Jumlah tersebut sudah termasuk personel dinas aktif, personel cadangan, serta staf sipil.
2. Departemen Pertahanan (Amerika Serikat)
Di bawah India terdapat Amerika Serikat yang juga memiliki jumlah tenaga kerja yang fantastis di departemen keamanannya, yaitu sebanyak 2,91 juta orang. Sebagai lembaga pemerintah terbesar di Amerika Serikat, departemen keamanan memiliki misi untuk menyediakan pasukan militer dalam rangka mencegah perang dan memastikan pertahanan negara.
3. Tentara Pembebasan Rakyat (China)
Menyusul India dan Amerika Serikat, People’s Liberation Army atau Tentara Pembebasan Rakyat China mempekerjakan sebanyak 2,55 juta tenaga kerja. Jumlah yang besar ini belum termasuk posisi staf sipil.
Selayaknya kekuatan militer pada umumnya, Tentara Pembebasan Rakyat China ini terdiri dari beberapa cabang layanan. Cabang-cabang tersebut antara lain Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Angkatan Roket, dan Pasukan Pendukung Strategis.
4. Walmart (Amerika Serikat)
Di posisi ke-4, sebuah perusahaan ritel terbesar di Amerika Serikat yakni Walmart memiliki karyawan sebanyak 2,3 juta orang. Perusahaan yang berkonsep toko serba ada (toserba) ini telah beroperasi lintas negara, termasuk Argentina, Brasil, Kanada, Meksiko, Puerto Riko, hingga di China.
Sejak tanggal 31 Oktober 2022 lalu, total jumlah cabang yang dimiliki Walmart mencapai 10.586 toko dan klub. Keseluruhan toko dan klub tersebut tersebar di 24 negara dan beroperasi dengan 46 nama yang berbeda menyesuaikan dengan wilayahnya.
5. Amazon (Amerika Serikat)
Selanjutnya, peringkat ke-5 diisi oleh Amazon milik salah satu orang terkaya di dunia, Jeff Bezos. Hingga November 2022, Amazon telah merekrut sebanyak 1,61 juta tenaga kerja. Perusahaan yang bergerak pada bidang niaga online hingga kecerdasan buatan ini merupakan salah satu dari lima industri teknologi informasi terbesar di Amerika Serikat selain Google, Apple, Meta, dan Microsoft.
Amazon telah dianggap sebagai salah satu kekuatan ekonomi dan budaya paling berpengaruh di seluruh dunia. Amazon awalnya hanya merupakan aplikasi e-commerce khusus menjual buku. Namun lambat laun kategori barang yang dijual meluas hingga dijuluki pasar segalanya.
6. Perusahaan Minyak Nasional (China)
Pada posisi ke-6, terdapat Perusahaan Minyak Nasional China (Chinese National Petroleum Corporation) dengan jumlah tenaga kerja sebesar 1,45 juta jiwa. Perusahaan yang didirikan pada 17 September 1988 ini termasuk sebagai perusahaan energi (minyak dan gas) terintegrasi paling besar di seluruh dunia.
Perusahaan yang sering disingkat sebagai CNPC ini berpusat di Distrik Dongcheng, Beijing, China dan kini tengah berada di peringkat ke-3 global sebagai korporasi dalam hal pendapatan. Pada tahun 2020, CNPC memiliki laba sebesar 2,064 triliun yuan China.
7. National Health Service (Britania Raya)
National Health Service (NHS) merupakan sistem layanan kesehatan yang dibentuk 74 tahun yang lalu, tepatnya pada 5 Juli 1948. Hingga bulan November lalu, jumlah karyawan di NHS telah mencapai angka 1,38 juta.
NHS mendapat dana dari pemerintah melalui pajak umum rakyat dan sejumlah kecil dari kontribusi asuransi nasional. Perawatan kesehatan yang disediakan NHS dapat diakses oleh seluruh penduduk resmi Inggris dan wilayah lainnya di Britania Raya. Selain itu, NHS juga secara aktif melakukan berbagai penelitian kesehatan.
8. Foxconn
Peringkat ke-8 diisi oleh perusahaan yang berasal dari Taiwan, yakni Foxconn. Foxconn adalah produsen multinasional yang bergerak di bidang kontrak elektronik. Berdiri pada tahun 1974, Foxconn telah memproduksi barang-barang elektronik untuk perusahaan besar di China, Jepang, Amerika, Kanada, hingga Finlandia.
Per 2022, Foxconn telah mempekerjakan sebanyak 1,29 juta orang. Pendapatan tahunan perusahaan ini pada tahun 2021 sudah mencapai 5,99 triliun dolar Taiwan atau setara dengan 175 miliar dolar AS.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya