Bagaimana Kesejahteraan Hewan di Indonesia?

Memperingati hari hewan sedunia, sudahkah Indonesia menjamin kesejahteraan hewan?

Bagaimana Kesejahteraan Hewan di Indonesia? Ilustrasi Anjing Tunawisma I Cherednychenko Ihor/Shutterstock

Kemarin tepatnya 4 Oktober diperingati sebagai hari hewan sedunia. Menurut sejarahnya, Hari Hewan Sedunia pertama kali dicetuskan pada tahun 1925. Perayaan hari hewan sedunia ini diperingati di Berkin oleh Heinrich Zimmermann.

Mengutip national day, Zimmerman merupakan seorang penerbit majalah pecinta hewan di Jerman bernama "Man and Dog". Ide Zimmerman mengadakan acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran manusia di dunia akan kesejahteraan hewan.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk turut serta merayakan hari hewan sedunia. Salah satunya adalah dengan menegakkan kesejahteraan hewan, yang bisa dilakukan dengan cara menghukum para pelaku perburuan hewan liar dan juga memperlakukan hewan dengan baik.

Jika bercermin dengan yang terjadi di Tanah Air, Indonesia masih banyak mencatat kasus penyiksaan pada hewan.

Hal ini dibuktikan dalam laporan Social Media Animal Cruelty Coalition (SMACC) 2021 yang menunjukkan, Indonesia berada di peringkat pertama sebagai negara yang mengunggah video penyiksaan hewan terbanyak di dunia.

10 negara pengunggah video kekerasan hewan terbanyak di dunia 2021 I GoodStats

SMACC mencatat ada sebanyak 5.480 video penyiksaan hewan di seluruh dunia yang tersebar di internet. Berdasarkan jumlah tersebut, Indonesia menjadi negara paling banyak mengunggah video kekerasan hewan, yakni mencapai 1.626 video atau sekitar 29,67 persen dari total.

Lalu kemudian, Amerika Serikat mengisi peringkat kedua dengan total video penyiksaan hewan sebanyak 296 video. Disusul dengan Australia (135 video), Kamboja (83 video), dan Irlandia (74 video).

Berdasarkan laporan tersebut, konten penyiksaan hewan tersebut diunggah dalam beberapa tema. Mulai dari video hewan sebagai penghibur, penyiksaan yang disengaja, konten kejam berkedok edukasi, hingga memakan hewan hidup.

Sebelumnya, jagat maya di Indonesia pernah dihebohkan dengan unggahan salah seorang warga yang mempertontonkan aksi penganiayaan hingga tega memakan seekor kucing.

Pelaku yang merupakan seorang mahasiswa berinisial DR (26) asal Bengkulu Utara ini mengaku, tindakannya ini dilakukan karena atas dasar kelaparan.

Berkat perilaku keji yang dilakukannya, DR dikecam oleh organisasi pecinta kucing dengan nomor laporan dengan nomor LP/B/2019/IX/2022/SPKT.Satreskrim/Polres Bengkulu/Polda Bengkulu. Reskrim Polres Bengkulu Utara akhirnya resmi menetapkan DR dalam status tersangka, pada Rabu (14/9).

Penulis: Nabilah Nur Alifah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Lebih dari 50% Warga AS Menolak Pencalonan Biden dan Trump, Mengapa?

Sekitar 53% warga AS ingin posisi kandidat Presiden AS tidak lagi diisi oleh Biden atau Trump, mengapa?

Donald Trump Ditembak, Bagaimana Stabilitas Politik Amerika Dibanding Negara Lain?

Insiden penembakan Donald Trump saat kampanye (13/7) menggemparkan dunia. Stabilitas politik berperan besar dalam keamanan tokoh politik di tengah musim pemilu.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook