Era digital memudahkan manusia untuk mendapatkan ragam informasi dari segala penjuru dunia. Teknologi membuat dunia seakan-akan tidak berjarak dan tidak memiliki batas.
Terlebih dengan hadirnya media sosial. Media yang memungkinkan antarmanusia saling berinteraksi untuk membagikan atau mengungkapkan sesuatu ini memiliki peran penting terhadap ketersampaian informasi pada saat ini.
Media sosial membuat masyarakat umum dapat menyebarkan ragam informasi atau gagasan dengan cepat, hingga membuat masyarakat lainnya tidak lagi bergantung kepada media konvensional. Meskipun begitu, keberadaan media konvensional tetap tidak dapat tergantikan karena media konvensional memiliki sistem kerja yang komprehensif.
Tak hanya itu, ragam informasi yang bertebaran di media sosial perlu ditinjau kembali untuk melihat validitasnya karena tidak ada filter yang menjamin informasi tersebut bersifat fakta. Namun di samping itu, keberadaan media sosial memiliki dampak positif terhadap keterbukaan dan kemudahan informasi pada era saat ini.
Kehadiran media sosial yang muncul pada era awal 2000-an ini membuat eksistensinya lebih banyak dinikmati oleh generasi muda, khususnya Milenial (generasi yang lahir antara tahun 1981-1996) dan Gen Z (generasi yang lahir antara tahun 1997-2012). Hadirnya teknologi gawai pun turut memengaruhi Milenial dan Gen Z dalam mengakses media sosial.
Misalnya, munculnya era telepon genggam pintar (smartphone) yang memungkinkan penggunanya untuk dapat mudah mengakses media sosial turut memengaruhi eksistensi media sosial. Konsultan media sosial asal Britania Raya, We Are Social dalam laporannya menyebut penetrasi internet di Indonesia pada 2021 lalu berada pada angka 74 persen atau 202,6 juta pengguna.
Yang menarik, sekitar 195,3 juta pengguna di antaranya menggunakan telepon seluler dalam mengakses internet. Fleksibilitas telepon seluler turut memudahkan pengguna untuk lebih lama dalam mengakses internet.
Mayoritas Gen Z Indonesia mengakses media sosial lebih dari tiga jam per harinya
IDN Media melalui lembaga risetnya IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix dalam laporannya yang bertajuk "Indonesia Gen Z Report 2022" mengungkapkan bahwa mayoritas Gen Z mengakses media sosial lebih dari tiga jam dalam sehari.
Persentase Gen Z yang mengakses media sosial dalam waktu tersebut berada pada angka 30 persen atau sekitar satu dari tiga Gen Z di Indonesia. Sementara itu, terdapat 22 persen Gen Z yang mengakses media sosial dua hingga tiga jam per harinya.
Gen Z yang mengakses media sosial dengan durasi satu hingga dua jam per harinya ada sekitar 24 persen, serta 13 persen Gen Z hanya mengakses media sosial 30 menit hingga satu jam per harinya. Sementara itu, hanya 1 persen Gen Z Indonesia yang mengakses media sosial kurang dari 15 menit dalam sehari.
"Mayoritas Gen Z menghabiskan lebih dari satu jam setiap hari di aplikasi media sosial dengan lebih dari seperempat mengatakan bahwa mereka menghabiskan lebih dari tiga jam setiap hari. Angka tersebut kemungkinan akan meningkat di tengah pandemi karena Indonesia masih menghadapi pembatasan, meski lebih longgar dari dua tahun sebelumnya," tulis IDN Media dalam laporannya.
Gen Z paling suka berinteraksi di internet
Meskipun begitu, mengakses media sosial masih berada pada peringkat kedua dalam aktivitas yang biasa Gen Z Indonesia lakukan ketika mengakses internet menurut laporan tersebut. Chatting atau saling mengirim pesan masih menjadi aktivitas paling rutin dilakukan Gen Z Indonesia dalam mengakses internet dengan persentase sekitar 90 persen dibanding mengakses media sosial yang berada di angka 86 persen.
"Chatting dan media sosial adalah dua aktivitas teratas di kalangan Gen Z Indonesia saat online. Aplikasi Messenger praktis menggantikan SMS tradisional sebagai alat komunikasi di kalangan Gen Z, dengan 99% Gen Z menggunakan Whatsapp, diikuti oleh Facebook Messenger (44%) dan Telegram (34%)," Kata IDN Media.
Mendengarkan musik secara daring melalui ragam platform menjadi aktivitas tersering ketiga dengan persentase 58 persen. Akses mendengarkan musik yang lebih fleksibel dibanding era sebelumnya membuat para Gen Z menyukai mendengarkan musik melalui internet.
Aktivitas lain yang masuk dalam posisi lima besar antara lain mengakses situs dengan persentase 55 persen dan belanja online dengan persentase 52 persen. Sementara itu aktivitas lain yang masuk ke dalam posisi 10 besar antara lain menonton video atau film (47 persen), mengecek surel (40 persen), menggunakan aplikasi peta (40 persen), dan menggunakan aplikasi transportasi daring (34 persen).
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya