Melihat Hasil Klaim Zaken Kabinet Era Merah Putih

Zaken kabinet sudah diidam-idamkan akan diterapkan pada Kabinet Merah Putih. Bagaimana penerapannya?

Melihat Hasil Klaim Zaken Kabinet Era Merah Putih Pelantikan Menteri di Kabinet Merah Putih | Sekretariat Negara

Sejak sebelum dilantik, kabar pembentukan kabinet zaken santer dilontarkan Presiden Prabowo. Hal ini juga ditegaskan oleh Juru Bicara Partai Gerindra, Ahmad Muzani, bahwa Presiden Prabowo ingin kabinetnya diisi oleh para menteri yang ahli di bidangnya, bukan sekadar representasi partai politik.

“Pak Prabowo ingin ini adalah sebuah pemerintahan zaken kabinet, di mana yang duduk adalah orang-orang yang ahli di bidangnya, meskipun yang bersangkutan berasal atau diusulkan dari parpol,” ujar Muzani, (9/9), dilansir dari Kompas.com.

Berdasarkan angka, terdapat 20 menteri di Kabinet Merah Putih yang tidak bergabung partai politik. Meskipun demikian, kondisi tersebut tidak lantas mengindikasikan menteri tersebut tidak terafiliasi dengan partai politik. Hal ini disebabkan karena partai politik juga dapat merekomendasikan seseorang untuk menempati jabatan tersebut.

Jumlah anggota partai dan nonpartai hampir sama I GoodStats
Jumlah anggota partai dan nonpartai hampir sama I GoodStats

Dari 23 anggota partai, tidak ada yang berasal dari PDI-Perjuangan. Setelah menjadi rival presiden terpilih di Pilpres 2024 lalu, sejauh ini PDI-P menyatakan sikap sebagai oposisi pemerintahan.

Kelompok Nonpartai di Kabinet Merah Putih

Beberapa menteri nonpartai tercatat telah bergabung di era presiden sebelumnya. Nama-nama tersebut adalah Pratikno, Budi Gunadi Sadikin, Sri Mulyani, Erick Thohir, Budi Arie Setiadi, dan Tito Karnavian.

Pratikno menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara pada era Presiden Jokowi, kini menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Meskipun tidak bergabung dengan partai politik, Pratikno diketahui sudah terlibat dengan aktivitas politik praktis, setidaknya sejak 2005. Kala itu, Pratikno membantu kemenangan Jokowi sebagai Walikota Solo.

Laporan Tempo.co juga menyebut Pratikno sebagai salah satu “pemulus jalan” Gibran Rakabuming berkontestasi di Pilpres 2024. Selama 10 tahun menjadi menteri, Pratikno tidak tersentuh reshuffle sama sekali. Diketahui, Presiden Jokowi melakukan pergantian anggota kabinet berkali-kali.

Contoh lainnya adalah Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi. Mantan jurnalis ini sempat menjadi bagian dari PDI-Perjuangan pada 2010 lalu. Di era Presiden Jokowi, Budi Arie diangkat menjadi Menteri Kominfo menggantikan Johnny G Plate yang terjerat korupsi. Sebelumnya, Budi Arie menjabat Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. 

Selain itu, Budi Arie adalah Ketua Pro Jokowi (Projo) hingga saat ini. Bahkan, kini ramai berembus kabar pengalihan Projo dari organisasi menjadi partai politik. Prosesnya dianggap menunggu “keinginan rakyat”.

Kabinet Baru, Tokoh Baru

Pada Kabinet Merah Putih, ada sejumlah nama baru yang bergabung. Salah satunya adalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo S. Brodjonegoro.

Meskipun demikian, akademisi ITB ini sempat menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi periode 1999-2007 dan Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) periode 2018-2023. Satryo merupakan pengusung konsep Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (sekarang Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum). 

Dilansir dari The Conversation, Satryo juga merupakan perancang utama lembaga pendanaan riset independen. Latar belakangnya yang kuat sebagai akademisi dan manajerial pendidikan tinggi memberi harapan besar.

Tokoh lainnya adalah Arifatul Choiri Fauzi dan Veronica Tan yang akan menangani persoalan perempuan dan anak. 

Meskipun bukan anggota partai politik, Arifatul merupakan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran. Arifatul juga aktif sebagai Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU). Tetapi, belum banyak informasi mengenai keterlibatan Arifatul di dunia pemberdayaan perempuan dan anak.

Veronica Tan dikenal dengan kegiatan sosialnya, dimulai ketika dirinya menjadi istri Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Akan tetapi, setelah berpisah, Veronica masih menekuni bidang pemberdayaan perempuan dan anak.

Veronica sempat mewakili Indonesia pada forum APEC di Taiwan, September lalu. Forum tersebut berdiskusi mengenai kesetaraan gender dan inklusi dalam teknologi kesehatan untuk para caregiver. Veronica kemudian mendirikan LoveCare, program untuk memudahkan masyarakat mendapat perawatan kesehatan di rumah. 

Selain itu, Veronica juga menggagas Yayasan Waroeng Imaji, yayasan yang memberikan pelayanan pada anak-anak di rumah susun di DKI Jakarta. Aktivitas yang dikembangkan adalah pemberdayaan kemampuan seni.

Baca Juga: Latar Belakang Kabinet Merah Putih Prabowo, 17 di Antaranya Bekas Menteri Jokowi

Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Editor

Konten Terkait

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Dukungan Presiden di Battle Ground Pilkada Jawa Tengah

Bagaimana elektabilitas kedua paslon di Jawa Tengah hingga membutuhkan dorongan besar Presiden RI?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook