Persepsi Penerapan Pancasila dari Kacamata Gen Z

Implementasi nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat kini semakin menurun, simak bagaimana persepsi Gen Z terkait hal ini.

Persepsi Penerapan Pancasila dari Kacamata Gen Z Ilustrasi nilai-nilai Pancasila | Unsplash
Ukuran Fon:

Pancasila menjadi dasar negara dan ideologi bangsa yang nilai-nilainya wajib diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Nilai-nilainya juga sudah masuk ke dalam kurikulum pendidikan formal dan diajarkan sejak sekolah dasar. Pengamalan Pancasila telah menjadi identitas dan karakter bangsa yang seharusnya lumrah ditemui di kehidupan sehari-hari.

Namun benarkah saat ini penerapan nilai-nilai Pancasila sudah semakin sulit ditemukan? Generasi Z (Gen Z) yang kini mendominasi populasi Indonesia seharusnya berperan penting dalam memperkuat nasionalisme dan mempertahankan kekokohan Pancasila.

Litbang Kompas merilis survei pada 2 Juni 2025 bertajuk Eksistensi Pancasila Diuji Jaman. Survei ini melibatkan 514 responden dari 58 kota dan 38 provinsi dengan tingkat kepercayaan 95%. Dalam survei tersebut, Litbang Kompas mewawancarai responden terkait penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan perwakilan tiap generasi, termasuk Gen Z. 

Sebagian besar responden Gen Z Indonesia sudah tidak menerapkan nilai-nilai Pancasila | GoodStats

Berdasarkan hasil survei, sebanyak 23,1% Gen Z masih menerapkan nilai-nilai Pancasila dan sering melihat atau mengalaminya. 17,3% responden lainnya mengaku masih sering menerapkan tapi jarang melihat atau mengalami. Namun hal yang disayangkan yaitu sebesar 51,7% responden Gen Z sudah meninggalkan nilai-nilai Pancasila dan 53,8% merespon tidak tahu.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan Gen Z tidak lagi menerapkan nilai-nilai Pancasila. Sebagai generasi yang lahir di era perkembangan teknologi yang pesat, sangat mudah bagi Gen Z untuk mengakses berbagai informasi baik dari dalam maupun luar negeri. Penyajian informasi ini juga tidak terbatas dan memungkinkan Gen Z untuk bebas memilih dan menerapkan gaya hidup sesuai dengan keinginannya.

Dikutip dari artikel ilmiah Universitas Sebelas Maret yang berjudul Pentingnya Pancasila Pada Kehidupan Generasi “Z” pada Januari 2024, banyak Gen Z yang sudah kehilangan minat pada Pancasila. Jika hal ini terus dibiarkan, generasi ini dapat mengalami "krisis identitas" dan bahkan dapat tergantikan oleh ideologi lain. Pancasila hingga kini masih relevan, namun sebagian besar warganya yang sudah tidak menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup.

Tantangan Penerapan Nilai-nilai Pancasila di Era Globalisasi

Melihat banyaknya warga negara yang sudah tidak mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di era globalisasi, ternyata terdapat beberapa faktor penyebab utamanya. Litbang Kompas mencatat sebagian besar tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila adalah pengaruh teknologi dan media digital (34,5%).

Pengaruh teknologi dan media digital adalah tantangan terbesar penerapan nilai-nilai Pancasila di Indonesia | GoodStats

Selain itu, beberapa hal lainnya yang menjadi tantangan yaitu penyimpangan kekuasaan dan KKN (34,3%). Isu KKN yang kini marak di Indonesia mulai menenggelamkan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Masalah ini biasa dijumpai dari berbagai kalangan, khususnya tingkat elite seperti para pejabat dan tokoh masyarakat. Menurut survei Litbang Kompas, sebanyak 43,7% responden tokoh elite mengaku menerapkan nilai-nilai Pancasila sejauh ini sama saja (tidak lebih baik).

Kemudian, tantangan terbesar penerapan nilai-nilai Pancasila ini juga banyak disebabkan oleh kurangnya edukasi dan pemahaman oleh generasinya sendiri. Hal ini bisa dilihat pada hasil responden yaitu minimnya pemahaman dan pendidikan Pancasila pada generasi muda (30,6%), pengaruh serangan budaya asing (26,6%), munculnya sikap individualisme (21,3%), lahirnya ideologi baru (14,6%), dan perilaku yang bertentangan dengan nilai Pancasila (11,6%).

Upaya Peningkatan Pemahaman Nilai-nilai Pancasila

Upaya utama yang bisa diterapkan untuk terus mempertahankan nilai-nilai pancasila yaitu dengan terus meningkatkan edukasi dan pemahaman generasi muda terkait hal ini.

Dilansir dari Media Indonesia, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengungkapkan pentingnya pemahaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk memperkuat kembali posisi Pancasila sebagai ideologi negara.

"Peringatan Hari Lahir Pancasila harus menjadi momentum untuk membangun kesadaran bersama dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan berbangsa," ungkapnya dalam keterangan tertulis pada Minggu (1/6/2025), dalam rangka memperingati Hari lahir Pancasila.

Menurut Lestari, penguatan pemahaman nilai-nilai Pancasila ini dapat diterapkan dalam berbagai cara seperti sosialisasi hingga pendidikan. Ia juga berharap hal ini dapat lebih diperhatikan khususnya bagi para pemangku kepentingan agar masyarakat dapat memahami dan mampu mengimplementasikan kembali nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

Baca Juga: Indeks Kerukunan Umat Beragama RI Terus Naik, Teladani Semboyan dan Ideologi Tanah Air

Penulis: Salamah Harahap
Editor: Editor

Konten Terkait

5 Strategi Gamer Indonesia Dapat Cuan Besar dari Game Free Fire!

Dari menjual diamond hingga menjadi konten kreator, berikut lima strategi yang dapat diterapkan untuk mendapatkan cuan besar dari Free Fire.

DeepSeek vs OpenAI, Mana Kecerdasan Buatan Paling Unggul?

Di tengah kemajuan AI ini, pemain besar muncul sebagai pesaing utama: DeepSeek, sebuah startup AI asal Tiongkok.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook