Mudik adalah tradisi tahunan di Indonesia di setiap hari libur/perayaan besar, misalnya lebaran (idul fitri). Mudik merupakan singkatan dari mulih dilik yang berasal dari bahasa Jawa dan diartikan sebagai kegiatan pulang ke kampung halaman.
Berdasarkan laporan tSurvey.id, mayoritas masyarakat muslim (72%) berencana untuk mudik selama lebaran 2023. Sementara, sisanya atau 28% responden memiliki rencana untuk berlibur ke kota atau daerah lain yang bukan kampung halaman selama hari raya idul fitri.
Responden yang merencanakan mudik sebagian besar lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi daripada umum. Menurut hasil survei, sebanyak 36% responden mengaku akan menggunakan mobil pribadi, sementara 30% responden lainnya akan menggunakan motor pribadi.
Sisanya menunjukkan preferensi transportasi yang beragam, seperti kereta api (17%), pesawat (13%), bis (13%), rental mobil (9%), kapal feri (2%), dan rental motor (1%).
Bagi responden yang menggunakan transportasi umum atau memesan hotel untuk kegiatan mudik lebaran 2023, sebagian besar responden (81%) membeli tiket dalam rentang sekitar satu minggu hingga satu bulan sebelum hari lebaran.
Untuk mempersiapkan perjalanan mudik lebaran 2023 menggunakan kendaraan pribadi, 64% responden mengalokasikan anggaran hingga Rp1.000.000 untuk servis kendaraan. Kemudian, 58% responden mempercayakan kendaraannya untuk di servis di bengkel resmi.
Adapun, survei tersebut dilakukan terhadap 2.555 responden dengan mayoritas (36%) usia berumur 25-35 tahun yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia. Survei itu dilaksanakan dalam rangka mengkaji preferensi dan pola perilaku masyarakat muslim Indonesia selama bulan Ramadan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo memprediksi puncak arus mudik akan jatuh pada tanggal 15-16 April 2023. Ia juga memperkirakan bahwa akan ada sekitar 18 juta warga Jabodetabek yang melakukan perjalanan mudik di tahun ini.
“Dari jumlah penduduk Jabodetabek, artinya ada sekitar 18 juta orang yang mudik lebaran 2023,” ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta pada Senin, (3/4) lalu.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya