Video musik memegang peranan penting dalam industri musik. Video musik sebagai media visual dapat memperkuat pesan lagu, menarik perhatian audiens, dan membangun citra seorang artis.
Tidak hanya menjadi sarana promosi, video musik juga menjadi karya seni tersendiri yang dapat mendukung popularitas lagu hingga bertahun-tahun. Namun, di balik semua itu, ada biaya produksi yang harus diperhitungkan dengan baik.
Biaya pembuatan video musik dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada berbagai faktor yang terlibat. Faktor utama yang mempengaruhi biaya pembuatan video musik adalah konsep dan skala produksinya.
Video musik yang membutuhkan efek visual kompleks, penggunaan lokasi yang beragam, atau bahkan melibatkan kru besar tentu saja memerlukan biaya lebih besar. Selain itu, peralatan yang digunakan, seperti kamera berteknologi tinggi dan pencahayaan khusus, juga dapat meningkatkan anggaran.
Selain faktor teknis, biaya juga dipengaruhi oleh talenta yang terlibat, seperti sutradara, penata rias, koreografer, hingga model atau aktor tambahan. Semakin berpengalaman dan terkenal tim yang terlibat, semakin besar pula anggaran yang dibutuhkan.
Video musik Scream yang dibawakan oleh Michael Jackson dan Janet Jackson menempati posisi teratas sebagai video musik termahal sepanjang masa, dengan biaya produksi mencapai US$7 juta.
Kombinasi antara dua ikon musik dunia ini tentu saja memerlukan persiapan ekstra, baik dari segi teknis maupun artistik, menjadikan Scream tak hanya ikonik tetapi juga sangat berpengaruh.
Di posisi kedua, ada Die Another Day dari Madonna yang menghabiskan dana sebesar US$6,1 juta. Lagu ini merupakan soundtrack dari film James Bond dengan judul yang sama, sehingga video musiknya dibuat dengan skala produksi tinggi dan penuh aksi.
Madonna kembali mendominasi daftar ini dengan video musik Express Yourself dan Bedtime Story, yang masing-masing menghabiskan biaya sekitar US$5 juta. Express Yourself membawa nuansa industrial dan futuristik dengan inspirasi dari film klasik Metropolis, yang membuat video ini sangat berkesan dan menjadi salah satu karya penting dalam katalog Madonna.
Sementara itu, Bedtime Story dikenal sebagai video eksperimental dengan sentuhan artistik yang kuat, menampilkan elemen surealistik yang khas. Kedua video ini menunjukkan komitmen Madonna dalam menyajikan visual yang unik dan mengesankan.
Selanjutnya, video musik Black or White dari Michael Jackson menghabiskan biaya sekitar US$4 juta dan menghadirkan teknologi morphing yang revolusioner pada masanya.
Dengan pesan yang kuat tentang persatuan dan toleransi antar-ras, video ini menjadi tonggak dalam karier Jackson sekaligus contoh lain dari tingginya investasi untuk menghasilkan kualitas visual yang berkesan.
Hal serupa juga terlihat pada video musik Estranged dari Guns N' Roses, yang juga menelan biaya US$4 juta. Video ini menampilkan kisah dramatis dengan efek visual yang rumit dan menonjolkan kemampuan teknis tinggi dalam produksinya, membuatnya sangat relevan di era 90-an.
Puff Daddy turut mencatatkan namanya dalam daftar ini dengan video musik Victory yang menghabiskan anggaran sebesar US$2,7 juta. Video ini mengusung tema sinematik dengan sentuhan aksi yang intens, melibatkan banyak efek visual dan set mewah yang membuatnya terkesan seperti film pendek.
Sementara itu, MC Hammer dengan Too Legit To Quit menghabiskan biaya produksi sebesar US$2,5 juta, menampilkan koreografi yang kompleks serta tata cahaya dan panggung yang mewah.
Setiap video musik di daftar ini menunjukkan bahwa investasi besar kerap sejalan dengan upaya menghasilkan karya yang tak hanya menjadi hiburan visual, tetapi juga menjadi ikon dalam sejarah musik dunia.
Baca Juga: Musik dan Film Mendominasi Pencarian di Media Sosial
Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor