Saat ini Indonesia memiliki 125 juta pengguna aktif TikTok. Seiring dengan pertumbuhan e-commerce yang berkembang pesat, perputaran uang yang dihasilkan bernilai sekitar USD 52 miliar pada tahun 2022, dan sekitar USD 2,5 miliar diantaranya dilakukan di TikTok. Pasar e-commerce Indonesia didominasi oleh Shopee (perusahaan yang berbasis di Singapura), Tokopedia. Meta juga ikut menjalankan toko e-commerce di platform media sosialnya, Facebook dan Instagram.
Kian menuai pro dan kontra dikalangan pedagang tradisional akhirnya TikTok Shop ditutup oleh pemerintah. Berlandaskan aturan terbaru dari Menteri Perdagangan, Permendag No 31 Tahun 2023 yang melarang media sosial bertindak sebagai e-commerce. Mengutip pernyataan dari cnbcindonesia.com, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa TikTok Shop dapat buka kembali dengan memenuhi beberapa persyaratan.
"Social commerce boleh iklan seperti TV, nggak boleh transaksi. Nggak boleh buka toko, jualan langsung," ujar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
TikTok Shop menyumbang distribusi penjualan sebesar 20,6% satu bulan sebelum tutup di Indonesia. Produk yang paling diminati adalah kecantikan dan kesehatan dengan nilai penjualan 21,6 miliar.
Setelah TikTok Shop tutup, marketplace lain mengalami peningkatan nilai penjualan yang sangat signifikan.
Marketplace Shopee mengalami peningkatan sebesar 25,7% namun, belum bisa menandingi nilai penjualan TikTok Shop. Hal ini mengakibatkan kerugian sevesar Rp 197 miliar nilai penjualan marketplace.
Nilai penjualan yang terjadi pada Shopee sebesar Rp3,1 triliun dengan jumlah transaksi sejumlah 92,4 juta, Tokopedia meraih nilai penjualan sebesar Rp622,3 miliar dengan jumlah transaksi sejumlah 10,5 juta. Sedangkan Blibli meraih nilai penjualan sebesar Rp84,8 miliar dengan jumlah transaksi 1,7 juta.
Penulis: Annisa Rahayu
Editor: Iip M Aditiya