Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengeluarkan hasil survei terkait sejumlah aspek isu nasional, salah satunya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hasilnya, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi 81,9 persen.
Tingkat kepuasan masyarakat (approval rating) terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) berada di level tertinggi berdasarkan temuan hasil survei LSI pada 1-8 Juli 2023 yang mana angkanya berhasil menembus rekor.
Target populasi survei LSI adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cell phone, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi konsisten menguat. Pada bulan April lalu, tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi 76,8 persen lalu meningkat menjadi 81,9 persen.
LSI mengungkap ada dua catatan dari masyarakat terhadap kinerja Jokowi. Publik menyoroti persoalan ekonomi dan penegakan hukum. Hanya 27,6 persen responden yang menilai perekonomian saat ini baik ataupun sangat baik. Pada saat bersamaan, hanya 35,3 persen responden yang menilai penegakan hukum di Indonesia baik atau sangat baik.
Jika dilihat berdasarkan sebaran wilayahnya, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi terendah berada di wilayah Banten, yakni 52,5 persen. Sementara di wilayah lainnya menunjukkan kepuasan masyarakat setempat terhadap kinerja Presiden Jokowi berada di atas 60 persen.
Tingginya kepuasan publik terhadap pemerintahan akan memberikan efek positif terhadap tingkat keterpilihan calon presiden (capres) yang memiliki relasi kuat dengan Jokowi.
Sejauh ini efek positif tersebut hanya dirasakan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Pasalnya, kedua figur itu dianggap publik dekat dengan Presiden Jokowi.
Efek tersebut bakal lebih signifikan mengangkat tingkat keterpilihan daripada figur calon wakil presiden (cawapres) yang bakal mendampingi Prabowo maupun Ganjar.
Penulis: Adel Andila Putri
Editor: Iip M Aditiya
