Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir seiring dengan meningkatnya jumlah kasus Covid-19 secara global. Kenaikan terjadi setelah kasus berhasil dipertahankan menurun dalam kurun waktu yang cukup lama.
Melansir CNBCIndonesia, Direktur Program Kedaruratan Kesehatan WHO Michael Ryan menegaskan, pandemi Covid-19 belum mereda dan asumsi mengenai endemi bakal terjadi sebentar lagi adalah salah besar.
“Saya tentu tidak percaya kita telah mencapai sesuatu yang mendekati situasi endemi dengan virus ini. Ini belum menjadi endemi,” kata Ryan seperti yang dikutip dari Al Jazeera pada Jumat, (1/7) lalu.
Bersamaan dengan hal ini, Pemimpin Teknis Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove juga menyampaikan bahwa dunia masih berada di tengah pandemi. Ia menjelaskan, virus Covid-19 masih terus menyebar pada tingkat yang tinggi dan menyebabkan angka kematian dengan jumlah yang besar.
“Kita masih berada di tengah pandemi. Walaupun kita semua berharap tidak demikian, tapi kita masih belum berada dalam tahap endemi,” ujar Maria.
Sementara itu, jumlah total kasus Covid-19 di seluruh dunia sudah mencapai angka 549 juta kasus dengan angka kematian mencapai 6,34 juta per Senin, (4/7). Mengutip laporan dari Our World in Data, jumlah kasus Covid-19 paling banyak terjadi di Amerika Serikat dengan total kasus mencapai 87,6 juta dan angka kematian 1,01 juta.
Adapun, India menempati posisi kedua dalam jumlah kasus Covid-19 terbanyak dengan total 43,5 juta dan angka kematian mencapai 525 ribu. Kemudian, di posisi ketiga ada Brasil dengan jumlah total 32,5 juta kasus dan total meninggal dunia sebanyak 672 ribu.
Perancis menempati posisi keempat dengan jumlah kasus mencapai 30,3 juta dan total kematian 146 ribu. Lalu, disusul oleh Jerman dengan total kasus sebanyak 28,4 juta dan angka meninggal dunia 141 ribu. Jumlah kasus Covid-19 di Britania Raya mencapai 22,8 juta dengan angka kematian 181 ribu. Sedangkan, Italia sebanyak 18,7 juta kasus Covid-19 dan total meninggal dunia 168 ribu.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Asisasmito mengungkapkan, kenaikan kasus positif mingguan Indonesia paling signifikan secara global, yakni naik 620 persen dalam 28 hari. Diikuti oleh Bangladesh yang naik sebesar 500 persen dalam 22 hari, Britania Raya naik 380 persen dalam 23 hari, Italia naik 241 persen dalam 25 hari,
Disusul dengan kasus positif Covid-19 di Jerman yang naik sebesar 209 persen dalam 22 hari, Singapura naik 116 persen dalam 18 hari, Malaysia naik sebesar 49 persen dalam 19 hari, dan Amerika Serikat yang naik 14 persen dalam 8 hari.
“Hal ini penting menjadi perhatian karena dengan meningkatnya kembali kasus pada beberapa negara tersebut, artinya kita perlu kembali waspada dan ini membuktikan bahwa Covid-19 masih ada,” ucap Wiku dalam keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 pada Jumat, (1/7).
Ia mengingatkan agar masyarakat senantiasa memakai masker dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Apabila lengah dan terlena dengan keadaan yang terkendali, maka penyebaran virus Covid-19 akan menjadi semakin masif dan naik kembali.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya