Banyak yang bilang bahwa karakteristik gen Z yang cenderung boros dan sering belanja tanpa pertimbangan (impulsive buying) akan menyebabkan mereka kesulitan untuk bisa membeli rumah di masa depan.
Tidak hanya itu, beberapa tahun lalu sempat viral konten di media sosial yang membahas tentang aset apa saja yang harus sudah dimiliki seseorang di usia 25 tahun.
Gen Z hanya bisa tersenyum miris melihat banyak yang bilang bahwa ketika usia 25 tahun, seseorang harus punya rumah, mobil, dan uang segepok. Padahal nyatanya, tentu saja tidak mudah mencari uang sebanyak itu.
Rumah menjadi impian mayoritas gen Z, rela mengorbankan keinginan dan kebutuhan demi bisa memenuhi cicilan rumah. Belum lagi harganya yang terus naik. Belum lagi harga rumah di Indonesia terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Dedy Syarif Usman, menyuarakan kekhawatirannya akan kenaikan harga rumah itu. Ia mengaku khawatir akan muncul istilah Millenial Generation Homeless, yang merupakan fenomena di mana anak muda tak mampu membeli rumah gara-gara harganya selangit.
"Karena gaji yang diterima dengan kewajiban uang muka dan cicilan itu agak sulit," kata Dedy dalam diskusi #Rp108,5 T UangKita, Bangun Rumah untuk Rakyat di kantor Kemenkeu, Jakarta, mengutip CNBC.
Kenaikan harga ini terjadi pada setiap jenis rumah, termasuk tipe kecil, menengah, dan tipe besar. Rumah tipe kecil pada triwulan II 2023 lalu mengalami kenaikan sebesar 2,22% (year-on-year/yoy).Sementara itu, harga rumah tipe menengah mengalami peningkatan sebesar 2,72% yoy. Sementara itu, harga rumah tipe besar mengalami kenaikan sebesar 1,49% yoy.
"Secara spasial, perkembangan harga rumah ini terutama terjadi di Kota Batam, Jabodebek-Banten, dan Denpasar," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.
Lantas, bagaimana preferensi gen Z ketika membeli rumah? Menghimpun data Indonesia Gen Z Report 2024 yang dikeluarkan oleh IDN Research Institute, gen Z memilih mencari rumah di kota-kota utama seperti di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Tidak hanya itu, mayoritas gen Z lebih memilih rumah dengan ukuran kurang dari 100 meter persegi, kemungkinan besar dipengaruhi oleh biaya.
Untuk masalah harga, gen Z ingin membeli rumah dengan harga di bawah 400 juta. Selain itu, lokasi dan biaya menjadi faktor kunci yang dipertimbangkan ketika hendak membeli rumah.
Menariknya, karena gen Z merupakan generasi yang lahir bersamaan dengan berkembangnya teknologi, kebanyakan gen Z memanfaatkan platform digital untuk mencari informasi seputar bangunan yang hendak dibeli. Masih ada pula yang memilih menggunakan agen, namun jumlahnya lebih sedikit ketimbang yang memilih mencari sendiri di internet maupun media sosial.
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Iip M Aditiya