Jumlah SDM Kesehatan di Daerah Tertinggal pada 2024

Nusa Tenggara Timur mempunyai jumlah tenaga kesehatan terbanyak dibanding provinsi dengan daerah tertinggal lainnya, dengan total 24.986 nakes pada 2024.

Jumlah SDM Kesehatan di Daerah Tertinggal pada 2024 Ilustrasi Tenaga Kesehatan | tirachardz/Freepik
Ukuran Fon:

Akses pelayanan kesehatan yang memadai masih belum diperoleh masyarakat Indonesia secara merata. Beberapa daerah tertinggal masih kesulitan mengakses layanan kesehatan karena keterbatasan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) kesehatan.

Tenaga kesehatan (nakes) mayoritas terpusat di Pulau Jawa sehingga kesenjangan SDM kesehatan antarpulau masih tergolong tinggi. Hal ini membuat jumlah nakes di daerah tertinggal jauh dari proporsi ideal yang ditetapkan.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah melakukan pendataan terkait persebaran jumlah SDM kesehatan di daerah tertinggal Indonesia pada 2024. Penetapan daerah tertinggal didasarkan pada beberapa aspek meliputi perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, serta karakteristik daerah.

Menurut Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024, terdapat 62 kabupaten tertinggal yang tersebar di 11 provinsi (menjadi 15 provinsi karena pemekaran wilayah pada 2023).

SDM kesehatan dalam laporan ini merujuk pada tenaga kesehatan mencakup dokter dan dokter gigi sebagai tenaga medis serta perawat dan tenaga penunjang kesehatan lainnya. Tenaga administrasi yang mendukung operasional fasilitas kesehatan tidak termasuk di dalamnya.

Jumlah SDM Kesehatan di Daerah Tertinggal

Jumlah SDM Kesehatan di Daerah Tertinggal Pada 2024
Jumlah SDM Kesehatan di Daerah Tertinggal Pada 2024 | GoodStats

Berdasarkan data dari Kemenkes, Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki 24.986 nakes pada 2024, menjadikannya provinsi dengan jumlah SDM kesehatan tertinggi di antara seluruh daerah tertinggal.

Capaiannya sangat jauh mengungguli provinsi lain yang jumlahnya hanya berkisar 1.000-8.000 nakes. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya pusat pendidikan tenaga kesehatan yang berdiri di NTT seperti politeknik, sekolah keperawatan, dan fakultas kedokteran. Kemudian, masih di daerah timur Indonesia, Maluku menyusul dengan jumlah SDM sebanyak 8.706 nakes.

Beralih pada bagian barat Indonesia, Sumatra Utara tercatat mempunyai 6.516 nakes. Kemudian Sulawesi Tengah diketahui memiliki 5.977 nakes.

Setelahnya kembali ke daerah timur, Papua Tengah mempunyai 4.677 nakes, disusul Papua Pegunungan dengan 4.346 nakes, Papua Barat Daya sebanyak 3.680 nakes, Papua Barat dengan 2.859 nakes, Papua Selatan sebanyak 2.684 nakes, dan Papua dengan 2.399 nakes. Dominasi Papua dalam daftar ini menunjukkan perlunya perhatian khusus dari pemerintah terhadap pemerataan tenaga kesehatan di Pulau Papua secara menyeluruh.

Adapun jumlah SDM kesehatan pada daerah tertinggal lainnya adalah sebanyak 1.932 nakes untuk Maluku Utara, 1.714 nakes untuk Nusa Tenggara Barat, 1.459 nakes untuk Sumatra Barat, 1.297 nakes dari Sumatra Selatan, dan 1.120 nakes dari Lampung.

Jumlah SDM Kesehatan Menurut Jenisnya

Jumlah SDM Kesehatan di Daerah Tertinggal Menurut Jenisnya Pada 2024
Jumlah SDM Kesehatan di Daerah Tertinggal Menurut Jenisnya Pada 2024 | GoodStats

Menurut jenisnya, jumlah tenaga keperawatan dan kebidanan menyumbang proporsi terbesar di daerah tertinggal dengan perolehan masing-masing 24.709 dan 17.783 nakes, menandakan bahwa kuota keduanya hampir memenuhi porsi ideal.

Sebaliknya, tenaga psikologi klinis mencatatkan jumlah terendah dengan total hanya 18 nakes. Temuan ini menunjukkan keberadaan tenaga psikologi masih sangat langka di daerah tertinggal Indonesia. Padahal, kesehatan mental dan emosional masyarakat penting untuk diperhatikan karena kesehatan jiwa berhubungan erat dengan kesehatan fisik.

Adapun jumlah tenaga medis yang terdiri atas dokter dan dokter gigi jumlahnya juga cukup memprihatinkan dengan total 3.222 nakes yang tersebar di 15 provinsi. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membenarkan bahwa hingga saat ini, Indonesia memang masih kekurangan jumlah dokter, terutama dokter spesialis.

“Pertama, mengenai jumlah yang kurang, Indonesia saat ini sangat kekurangan hampir 70.000 dokter spesialis hingga tahun 2032,” tuturnya dalam sidang pengujian materi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023, mengutip Kompas (20/10/2025).

Baca Juga: 62% Puskesmas di Papua Pegunungan Tidak Punya Dokter, Tertinggi pada 2024

Sumber:

https://drive.google.com/file/d/1-lNRA3k9o9jM5vGacbnKY4OZorUQ-_Sc/view

Penulis: NAUFAL ALBARI
Editor: Editor

Konten Terkait

Simak Jaminan Kerja yang Diperoleh Guru Negeri dan Swasta Indonesia 2024

Baik guru negeri maupun swasta, keduanya telah memperoleh beragam jenis jaminan kerja walaupun persentase kepemilikannya masih mengalami ketimpangan.

Jakarta Jadi Provinsi dengan Persentase Komuter Disabilitas Tertinggi

Menurut BPS, Jakarta memiliki persentase komuter disabilitas tertinggi dengan total 2,49%.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook