Hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022 baru saja diumumkan pada Kamis (23/6) pukul 15.00 WIB. SBMPTN merupakan jalur kedua masuk perguruan tinggi setelah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) atau yang lebih akrab disebut jalur undangan.
Pada jalur SBMPTN, setiap perguruan tinggi negeri (PTN) diwajibkan untuk menerima minimal 40 persen dari total kuota mahasiswa baru yang akan masuk ke kampus tersebut. Khusus untuk PTN Berbadan Hukum (PTN-BH), jalur ini mewajibkan mereka untuk membuka minimal 30 persen dari kuota mahasiswa baru keseluruhan.
Apabila para mahasiswa baru tidak lolos dalam jalur SNMPTN dan SBMPTN, jalur seleksi masuk PTN terakhir yang disediakan masing-masing kampus adalah seleksi mandiri yang ditetapkan maksimal 30 persen dari kuota mahasiswa baru keseluruhan. Untuk PTN-BH, kuota seleksi mandiri maksimal berjumlah 50 persen dari total kuota.
Pada SBMPTN 2022, para calon mahasiswa baru diharuskan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang nantinya nilai tersebut akan dipakai untuk seleksi oleh masing-masing PTN. Pelaksanaan tes menggunakan biaya yang ditanggung oleh peserta dan disubsidi oleh pemerintah.
Jumlah pendaftar tahun ini tembus 800 ribu orang
Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) melalui ketuanya, Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng., menyebut jumlah peserta SBMPTN tahun ini menembus 800.852 orang. Dari jumlah tersebut, SBMPTN 2022 hanya memiliki daya tampung peserta sebanyak 213.406 orang.
Angka ini naik sekitar 16 ribu orang dari total daya tampung pada SBMPTN 2021 yang berjumlah 197.567 orang. Selain itu, angka 800 ribu pendaftar SBMPTN juga naik sekitar 23 ribu peserta dari total pendaftar SBMPTN pada tahun 2021 yang berjumlah 777.858 orang
"Tapi dari 800.852 (orang), itu ada yang tidak hadir (tes). Yang hadir saja itu 745.367 (orang), tetap naik dibanding tahun lalu. Kemudian, peserta yang hadir atau peserta yang memenuhi syarat itu ada 745.142 (orang). Itu yang kita hitung sampai yang belakang ini," kata Prof. Ashari pada konferensi pers Pengumuman Hasil Seleksi Jalur SBMPTN Tahun 2022 (23/6) yang disiarkan melalui kanal LTMPT Official.
Lebih lanjut, Prof. Ashari menyebut sekitar 518.187 peserta yang mendaftar SBMPTN bersifat reguler, sedangkan 226.955 peserta sisanya mendaftar menggunakan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Angka ini naik sekitar 28 ribu dari total peserta SBMPTN menggunakan KIP Kuliah pada 2021 lalu yang memiliki jumlah 198.281 pendaftar.
Hanya 24 persen peserta yang diterima
Dari total peserta, pendaftar program studi (prodi) rumpun sosial humaniora (soshum) menjadi primadona dengan total pendaftar 372.714 peserta. Sementara itu, pendaftar prodi rumpun sains dan teknologi (saintek) ada di angka 359.791 peserta. Ada juga pendaftar yang memilih kedua rumpun tersebut, yakni sebanyak 68.347 peserta.
Dari 800.852 peserta tersebut, SBMPTN tahun ini hanya menerima total 192.810 orang atau sekitar 24,07 persen dari total peserta. Dengan daya tampung SBMPTN tahun ini yang berjumlah 213.406 orang, maka hasil SBMPTN 2022 masih memiliki total daya tampung tidak terpenuhi berjumlah 20.596 orang.
"Ada daya tampung yang tidak terpenuhi sebanyak 20.596 siswa. Ada bangku kosong, lah, istilahnya. Karena ada program studi yang tidak bisa penuh, hanya terisi sebagian, dan seterusnya. Sehingga, masih ada," ungkap Prof. Ashari.
"Meskipun secara total nasional itu hanya 24 persen saja yang diterima, tapi ada prodi-prodi yang tidak bisa terpenuhi. Sehingga, masih ada daya tampung yang tidak terpenuhi," sambungnya di hadapan pers. Pada konferensi pers tersebut hadir pula Wakil Ketua 1 LTMPT 2022, Prof. Yuliandri dan Wakil Ketua II LTMPT 2022, Dr. Eduart Wolok.
Ada 67 peserta difabel yang diterima
Selain itu, pada SBMPTN 2022 ini terdapat 392 peserta difabel yang mengikuti UTBK di berbagai lokasi yang telah ditetapkan di seluruh Indonesia. Dari 392 peserta tersebut, hanya 67 peserta yang diterima atau dengan persentase 17,1 persen. Rincian 67 peserta yang diterima tersebut adalah 25 peserta untuk rumpun saintek dan 42 peserta sisanya merupakan rumpun soshum.
"Peserta difabel lumayan banyak, ini tersebar di 74 pusat UTBK. Jadi pelaksanaan utbk ada di 74 lokasi pusat, tapi ada juga mitra-mitra di sana yang di sektiar 74 lokasi itu," terang Ketua LTMPT 2022 yang juga merupakan Rektor dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
"Total ada 392, saintek 25, soshum 42. Total yang diterima 67 atau 17 persen. Ini malah lebih ketat dibandingkan peserta yang biasa tadi secara rata-rata," lanjutnya.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya