Jepang menjadi negara Asia pertama dengan populasi lansia terbanyak di dunia. Menurut data United Nation Population Division di tahun 2024, jumlah orang berusia 65 tahun ke atas di Jepang telah mencapai 36,2 juta jiwa, atau sekitar 30,2% dari total populasi.
Sedangkan di dunia, angka ini diperkirakan akan terus bertambah selama tiga dekade mendatang hingga mencapai total 1,6 miliar pada tahun 2050.
Jepang mencatat rekor yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara Asia lainnya seperti Korea Selatan memiliki populasi lansia sebesar 14,3%, dan Cina dengan 13,5%.
Italia dan Finlandia masih memimpin di posisi dua terbesar untuk negara-negara Barat. Populasi lansia di kedua negara tersebut tergolong tinggi, tetapi persentasenya masih berada di bawah peringkat Jepang, yaitu 24,9% dan 24,9% dari total penduduk.
"Salah satu tantangan utama bagi negara-negara dengan populasi lanjut usia adalah memastikan bahwa perekonomian dapat mendukung kebutuhan konsumsi penduduk lanjut usia yang jumlahnya semakin meningkat," tulis Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB dalam World Social Report 2023.
Terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya populasi lansia di Jepang. Salah satunya adalah peningkatan harapan hidup. Saat ini, rata-rata harapan hidup di Jepang adalah 84,7 tahun untuk wanita dan 81,6 tahun untuk pria, yang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.
Faktor lainnya adalah tingkat kesuburan yang rendah. Rata-rata tingkat kesuburan di Jepang saat ini adalah 1,34 anak per wanita, yang jauh di bawah tingkat penggantian 2,1 anak per wanita.
Tingginya populasi lansia di Jepang memiliki beberapa konsekuensi, baik positif maupun negatif.
Dari sisi positif, populasi lansia yang besar berarti bahwa Jepang memiliki tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman. Selain itu, lansia Jepang umumnya memiliki kesehatan yang baik dan tingkat pendidikan yang tinggi.
Namun, di sisi negatif, populasi lansia yang besar juga membebani sistem ekonomi dan sosial Jepang.
Biaya perawatan kesehatan dan pensiun untuk lansia semakin meningkat, dan hal ini dapat menyebabkan defisit anggaran dan kenaikan pajak. Selain itu, populasi lansia yang besar dapat menyebabkan kekurangan tenaga kerja di beberapa sektor.
Pemerintah Jepang telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah ini, seperti meningkatkan usia pensiun dan mendorong partisipasi perempuan dalam angkatan kerja.
Namun, masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa Jepang dapat terus berkembang dan makmur dalam menghadapi populasi lansianya yang besar.
Dampak Masifnya Populasi Lansia di Jepang
Populasi lansia yang besar di Jepang memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan.
Dari segi ekonomi biaya perawatan kesehatan dan pensiun untuk lansia semakin meningkat, dan hal ini dapat menyebabkan defisit anggaran dan kenaikan pajak. Selain itu, populasi lansia yang besar dapat menyebabkan kekurangan tenaga kerja di beberapa sektor.
Tidak hanya itu, kelompok lansia mampu memiliki pengaruh yang signifikan pada kebijakan politik pemerintah. Mereka cenderung berpotensi memilih politisi yang berjanji untuk melindungi hak-hak mereka dan meningkatkan manfaat pensiun.
Penulis: Christian Noven Harjadi
Editor: Iip M Aditiya