Jawa Timur Rajai Populasi Sapi Perah Indonesia

Populasi sapi perah Indonesia masih belum bisa mencukupi kebutuhan nasional. Jawa Timur menjadi provinsi dengan populasi sapi perah terbanyak di Indonesia

Jawa Timur Rajai Populasi Sapi Perah Indonesia Ilustrasi Sapi Perah | Tempo

Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi susu yang cukup rendah dibandingkan negara-negara lain. Menurut laman Indonesia, tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia kini sebesar 16,9 kilogram (kg) per kapita per tahun setara susu segar.

Salah satu penyebab rendahnya tingkat konsumsi susu per kapita ini adalah faktor biologis. Penduduk Indonesia umumnya mengalami intoleransi laktosa, yang merupakan kondisi ketika seseorang tidak mampu mencerna laktosa atau gula dalam produk susu sepenuhnya akibat kekurangan enzim laktase yang terdapat pada saluran pencernaan.

Selain faktor biologis, rendahnya konsumsi susu di Indonesia juga disebabkan oleh rendahnya populasi sapi perah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, populasi sapi perah Indonesia pada 2022 lalu berdasarkan pembaharuan terbaru mencapai 507.075 ekor, menurun dibanding tahun 2021 yang sebesar 582.169 ekor.

Populasi sapi perah Indonesia masih belum bisa mencukupi kebutuhan nasional.
Populasi sapi perah Indonesia masih belum bisa mencukupi kebutuhan nasional | GoodStats

Adapun provinsi dengan populasi sapi perah terbanyak di Indonesia didominasi oleh Pulau Jawa. Peringkat pertama dipegang oleh Jawa Timur, jumlahnya mencapai 282.364 ekor di 2022. Jawa Barat berada di urutan kedua dengan 110.005 ekor sapi perah, disusul Jawa Tengah dengan 101.288 ekor sapi.

Sumatra Utara menjadi provinsi dengan populasi sapi perah terbanyak di luar Jawa, meski jumlahnya tidak terlalu signifikan seperti yang berada di Jawa. BPS mencatat terdapat 5.287 ekor sapi perah di provinsi tersebut.

Terdapat beberapa provinsi yang tercatat tidak memiliki populasi sapi perah, yakni Bali, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

Indonesia Kekurangan Susu

Menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin), populasi sapi perah Indonesia yang rendah ini berdampak pada pemenuhan bahan baku susu dalam negeri.

“Rata-rata susu yang dihasilkan per ekor masih sedikit 8-12 liter," ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika, mengutip Kompas.

Menurutnya, produksi susu Indonesia hanya bisa memenuhi 20% kebutuhan dalam negeri, 80% sisanya dipenuhi dari impor.

“80% kita itu (bahan baku susu) impor, bahan baku susu kita dalam negeri baru 20%. Jadi ini bisnis yang bagus sebetulnya," lanjutnya.

Hingga sekarang, supply susu di Indonesia masih kurang. Dengan rencana implementasi program makan siang dan susu gratis mendatang, maka diperkirakan dibutuhkan 4,1 juta ton susu sapi per tahun. Diluar program tersebut, kebutuhan reguler untuk konsumsi susu mencapai 4,6 juta ton. Meski begitu, sejauh ini produksi susu nasional hanya di angka 0,9 juta ton per tahun.

”Artinya kita ada kekurangan sekitar 7,8 juta ton atau setara 2 juta ekor sapi perah laktasi,” ungkap Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementan RI Tri Melasari, mengutip laman UGM.

Tidak hanya masalah rendahnya produksi susu sapi di Indonesia, kualitas susu sapi juga perlu menjadi perhatian.

”Peternakan rakyat ini berpotensi bisa menyerap tenaga, tapi masih minim perusahaan yang bergerak di peternakan sapi perah sehingga diperlukan dukungan pemerintah apalagi lahan untuk peternakan sapi perah masih sangat luas di luar pulau Jawa,” lanjutnya.

Guru Besar Fakultas Peternakan UGM Prof. Dr. Ir. Ali Agus menyebutkan bahwa dukungan pemerintah terhadap peternak sapi perah masih sangat lemah. Dari 84 perusahaan yang bergerak di industri pengolahan susu, hanya 14 industri yang bermitra dengan koperasi dan peternak sapi perah. Belum lagi ditambah populasi sapi perah yang terus menurun akibat penyakit.

”Populasi sapi perah lagi terpuruk karena penyakit PMK dan penyakit lain sehingga produksi turun hingga 30%. Akibat PMK, harga jual susu di level peternak menjadi tidak menarik, padahal harga pakan terus semakin naik,” tuturnya.

Diperlukan kebijakan nasional dan upaya keberlanjutan untuk bisa meningkatkan populasi sapi perah dan kesejahteraan peternaknya di tanah air. Pemerintah perlu lebih gencar dalam mendirikan pabrik pakan sapi, memperbanyak industri pengolahan susu, menambah peternakan sapi perah, dan menjamin mutu terbaik dari produk yang dihasilkan oleh sapi-sapi tersebut.

Baca Juga: 10 Negara dengan Konsumsi Susu Sapi Terbesar di Dunia, Ada Indonesia?

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

10 SMA Terbaik di Jawa Tengah Berdasarkan Nilai UTBK

SMA Pradita Dirgantara menjadi SMA terbaik di Jawa Tengah berdasarkan nilai UTBK, reratanya mencapai 640,747.

Mayoritas Warga Indonesia Ingin Siapkan Dana Darurat yang Cukup

Tujuan finansial setiap individu sangat personal dan harus disesuaikan dengan kondisi dan keinginan masing-masing.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook