Komoditas tambang menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia. Merujuk hal tersebut, Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) merilis data jajaran korporasi yang menguasai lahan tambang di Indonesia.
Posisi pertama diduduki oleh PT Timah Tbk yang merupakan anak perusahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sudah beroperasi lebih dari 200 tahun ini, bergerak dalam penambangan bijih timah dan produksi logam timah. Anak perusahaan BUMN ini memiliki luas lahan tambang seluas 487.516 hektar di Bangka dan beberapa wilayah lain yang tersebar di Indonesia.
Posisi nomor dua diduduki PT. Aneka Tambang Tbk atau yang lebih sering disebut ANTAM. Dilansir dari situs resmi ANTAM, perusahaan ini berfokus untuk memproduksi bijih nikel kadar tinggi dan rendah, feronikel, emas, perak dan bauksit. Perusahaan yang menjadi anak perusahaan BUMN ini memiliki lahan tambang seluas 454.885 hektar di Sulawesi Tenggara dan berbagai wilayah lainnya
Adaro Energy Indonesia Tbk berada di posisi tiga dalam penguasaan lahan tambang. Perusahaan yang bergerak dalam pertambangan dan perdagangan batubara dan mulai beroperasi sejak Juli 2005 ini memiliki kuasa lahan tambang seluas 307.949 hektar yang terletak di Kalimantan Selatan.
Sementara itu, jajaran 3 terbawah dari 10 perusahaan tambang dengan kuasa lahan terbanyak diduduki oleh Indika Energy, Bayan Resources dan Harita.
Indika Energy berada di urutan 10 sebagai perusahaan tambang dengan kuasa lahan terbanyak di Indonesia. Perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan nikel ini memiliki kuasa lahan seluas 91.437 hektar.
Perusahaan Bayan Resource dan Harita Group yang masing - masing bergerak di bidang batubara dan nikel menjadi peringkat sembilan dan delapan sebagai perusahaan dengan kuasa lahan tambang paling banyak. Bayan Resource dan Harita Group masing masing memiliki luas lahan sebanyak 91.901 dan 94.990 hektare.
Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya