Televisi merupakan produk elektronik yang umum ditemukan di tiap rumah di Indonesia. Bahkan, survei dari Katadata Insight Center (KIC) melaporkan, kepemilikan televisi oleh masyarakat lebih tinggi dari kepemilikan mesin cuci di rumah dengan persentase sebesar 93,5 persen.
Jumlah penonton televisi analog dan televisi digital di Indonesia naik sekitar 71 persen dari 58,9 juta penonton menjadi 96 juta penonton per Juli 2022. Hal ini dikatakan langsung oleh Hellen Katherina selaku Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia.
“Nielsen melakukan pengukuran dengan terjadi peningkatan 71 persen sekitar 52 juta orang secara populasi dan 78 persen sekitar 89 juta orang dalam panel rumah tangga,” tutur Hellen seperti yang dikutip dari Antaranews.
Berdasarkan hasil riset KIC, Samsung menjadi produk televisi yang paling banyak diketahui oleh responden dengan persentase mencapai 80,1 persen. Sedangkan, brand LG dan Polytron menyusul dengan persentase masing-masing sebesar 79,7 persen dan 77 persen.
Sementara, Samsung dan Sharp imbang sebagai brand televisi yang paling banyak digunakan/dimiliki oleh responden dengan persentase masing-masing sebesar 32,4 persen. Adapun, pengukuran ini berdasarkan merek yang paling sering digunakan selama satu tahun terakhir.
LG menduduki peringkat ketiga dengan persentase sebanyak 32,2 persen. Kemudian, Polytron menyusul dengan persentase responden mencapai 27,1 persen. Terdapat pula merek lain, di antaranya Panasonic dengan 12,2 persen, Toshiba 8,3 persen, Sony 4,8 persen, TCL 4,6 persen, Xiaomi 3,5 persen, dan lainnya 2,9 persen.
Dalam memilih produk televisi, ada sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan responden, yakni harganya terjangkau (60 persen), kualitas gambar lebih baik dibanding merek lain (57,3 persen), reputasi brand (44,9 persen), kualitas suara yang lebih baik (43,8 persen), dan desain/model produk lebih bagus (41,8 persen).
Survei tersebut dilakukan terhadap 543 dari total 581 responden yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Data dikumpulkan sejak periode 9-20 Februari 2023. Berdasarkan demografi responden, mayoritas berjenis kelamin perempuan (50,3 persen) dengan rentang kelompok umur 35 – 44 Tahun (30,1 persen) dan bertempat tinggal di area Jawa Non DKI Jakarta (64,4 persen).
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya