Ramadhan telah tiba, waktu bersama keluarga paling didamba. Salah satu momentum yang juga menjadi bagian saat bulan Ramadhan yaitu momen mudik.
Mudik selalu menjadi waktu penting bagi masyarakat Indonesia terutama saat ramadhan, maka tak elak momen dan segala keperluan mudik menjadi hal yang sangat diperhatikan masyarakat.
Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan Indonesia menyampaikan melalui kunjungannya saat melakukan peninjauan ke Stasiun Pasar Senen, bahwa mudik perlu diprioritaskan menjadi suatu agenda “ceria” bagi masyarakat sehingga persiapan dan kesiapan untuk melayani masyarakat saat momen mudik perlu diupayakan.
Menhub Indonesia juga menuturkan bahwa mudik harus dipastikan dapat menjadi suatu kegiatan yang penuh makna bagi masyarakat, “Kerja sama antar lembaga maupun kementerian diharapkan dapat membangun proses mudik yang selamat, aman, dan nyaman sehingga tercapai mudik yang ceria dan penuh makna” tegasnya.
Saat proses arus mudik berlangsung, banyak pihak yang juga turut serta meramaikan, entah sebagai penyedia moda transportasi dengan tarif gratis hingga konsumsi saat para pemudik berada di tengah perjalanan.
Saat mudik berlangsung pada 2023 sebagai salah satu momen mudik pasca pandemi, antusiasme masyarakat tidak hanya nampak pada jumlah pemudik tetapi juga adanya fenomena munculnya para pedagang di pinggir jalan.
Para pedagang tersebut menjajakan dagangannya di beberapa titik yang dianggap menjadi bagian dari arus mudik lebaran, biasanya para pedagang menyuguhkan makanan ringan hingga makanan berat.
Keberadaan para pedagang tersebut sering kali memanjakan pemudik saat arus mudik mulai dilanda macet panjang, dan jangkauan rest area masih terlampau jauh bagi para pemudik.
Selain itu, saat arus mudik berlangsung maka masyarakat dapat menemui pusat-pusat informasi atau pos-pos polisi di sekitar tol atau titik-titik arus mudik yang dilalui masyarakat.
Tentu keberadaan pos-pos penjagaan tersebut bertujuan agar mengoptimalisasi keamanan masyarakat terutama dengan mengetahui bahwa peningkatan arus mudik masyarakat dapat terjadi sepanjang waktu mudik berlangsung.
Situasi malam hari maupun pagi hari menjadi fokus antisipasi para aparat untuk mengamankan perjalanan arus mudik yang berlangsung karena tercatat 2023 saja dapat terjadi 1.457 kasus kecelakaan saat perjalanan arus mudik berlangsung.
Kasus kecelakaan tersebut diinformasikan Korlantas Polri banyak terjadi di jalur non-tol dibandingkan jalur tol, dengan angka mencapai 1.436 kasus pada jalur non-tol dan 21 kasus pada jalur tol.
Sebagai bentuk persiapan menghadapi arus mudik 2024, Polri telah mengumumkan penjadwalan rekayasa lalu lintas arus mudik lebaran 2024 demi mengoptimalisasi keamanan dan kenyamanan pengendara saat melintasi jalur mudik 2024.
Jadwal tersebut diperuntukkan bagi penjadwalan pada tanggal 5 hingga 11 April 2024. Penjadwalan ini dianggap penting untuk menjadi acuan dan referensi pemudik mengingat terdapat lonjakan jumlah pemudik dengan moda transportasi berupa mobil pribadi pada mudik 2024.
Penjadwalan ini bertujuan untuk mengurai kemacetan oleh pihak Polri karena kenaikan pemudik dengan mobil pribadi diperkirakan mencapai 35,42 juta orang pada arus mudik 2024.
Penulis: Andini Rizka Marietha
Editor: Iip M Aditiya
