Islandia Jadi Juara Penghasil Energi Terbarukan, Indonesia Peringkat Berapa?

Indonesia kian mendekati capaian global untuk pemanfaatan energi baru terbarukan.

Islandia Jadi Juara Penghasil Energi Terbarukan, Indonesia Peringkat Berapa? Salah satu pemanfaatan EBT. Sumber: Pixabay

Beralih dari sumber energi fosil, negara-negara di dunia kian ramai dan terbiasa memanfaatkan energi terbarukan. Energi fosil ini banyak diganti dengan alternatif sumber daya alam panas bumi, angin, atau air. Pemanfaatan paling tinggi terjadi di Islandia.

Dengan energi panas bumi yang melimpah, Islandia menghasilkan sebagian energi listriknya dari sumber tersebut. Selain ketersediaannya bahan untuk beralih ke energi alternatif, penggunaan energi terbarukan perlu adanya dukungan dari kebijakan pemerintah, kesadaran masyarakat, serta kemajuan teknologi.

Islandia memiliki kondisi geografis unik yang membuatnya memiliki sumber daya alam mumpuni. Lokasinya berada di Punggung Bukit Atlantik Tengah dengan energi panas bumi melimpah. Meskipun demikian, sumber listrik berkelanjutan di negara ini juga memanfaatkan energi air dan angin.

Wisevoter mencatat, rata-rata global pembangkitan energi terbarukan mencapai 17%, beberapa negara telah mencapai angka tersebut, bahkan lebih. Selain Islandia, wisevoter mencatat negara lain yang menghasilkan energi terbarukan lebih dari 50%, yaitu Norwegia dan Swedia.

Islandia memimpin dengan kurang dari 20% untuk sepenuhnya menggunakan energi baru terbarukan.
Islandia memimpin dengan kurang dari 20% untuk sepenuhnya menggunakan energi baru terbarukan.

Norwegia secara aktif memanfaatkan kekuatan energi air yang dimilikinya untuk pembangkit tenaga listrik. Pemanfaatan energi terbarukan untuk listrik ini diproyeksikan akan terus meningkat.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Secara global, Indonesia berada di peringkat ke-43 dari 72 negara yang terdaftar. Dari lima negara ASEAN yang terdaftar dalam laporan wisevoter, Indonesia berada di posisi ketiga, tepat di bawah Filipina.

Vietnam menjadi satu-satunya negara ASEAN yang angkanya melebihi rata-rata global.
Vietnam menjadi satu-satunya negara ASEAN yang angkanya melebihi rata-rata global.

Dengan angka tersebut, Indonesia masih berada di bawah rata-rata global. Indonesia menargetkan penggunaan energi terbarukan di Indonesia mencapai 23% pada tahun 2025. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi sebesar 29% pada tahun 2030 mendatang.

Direktur Pembinaan Program Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman Hutajulu, menyatakan bahwa pengembangan energi terbarukan untuk sumber listrik di Indonesia masih memiliki beberapa tantangan.

Potensi energi baru terbarukan yang cukup besar namun tersebar, ketersediaan pinjaman lunak dalam negeri terbatas, dan ketersediaan infrastruktur pendukung terbatas khususnya di Indonesia Timur merupakan beberapa tantangannya. 

Hal ini juga menimbulkan ketergantungan atas teknologi dan perangkat EBT luar negeri masih tinggi. Tidak semua pembangkit listrik dari EBT bisa terkoneksi dan terintegrasi dengan sistem ketenagalistrikan sekitarnya, apalagi pembangkit listrik dengan karakteristik intermittent. 

Sementara itu, pengembangan SDM juga perlu selaras dilakukan, salah satunya melalui edukasi dan sosialisasi yang berkesinambungan sebagai upaya meminimalisasi resistensi masyarakat dengan adanya pembangkit listrik EBT.

Perkembangan pemanfaatan EBT untuk energi listrik mulai mencapai titik terang dengan regulasi yang mendukung, serta persiapan tahapan berikutnya untuk target di masa depan.

Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Melihat Tren Rivalitas Demokrat vs Republik pada Pemilu AS

Tahun ini, Partai Republik mendominasi kursi Presiden, Senat, dan DPR AS. Tren naik ini dapat dilihat di perolehan suara elektoral sejak Pemilu 2008.

Trump Menang Pemilu AS 2024, Unggul di Negara Bagian Mana Saja?

Beberapa negara bagian yang dulunya 'biru,' kini menjadi 'merah'. Donald Trump telah mengamankan kursi Presiden Amerika Serikat 2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook