Perubahan iklim menjadi isu genting yang membuat dunia berlomba-lomba untuk melakukan pengelolaan lingkungan yang baik, salah satunya adalah dengan memanfaatkan energi terbarukan (renewable energy).
Tenaga air (hydropower) menjadi salah satu energi terbarukan yang bersumber dari air yang mengalir. Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang dibendung. Sementara, energi listrik yang berasal dari energi kinetik air disebut hydroelectric.
Berdasarkan laporan dari Energy Institute (EI), China merupakan negara dengan konsumsi energi dari tenaga air terbesar di dunia pada 2022. Tercatat, konsumsi hydroelectric negeri tirai bambu ini mencapai 12,23 eksajoule atau setara dengan 30,1% dari total konsumsi energi air dunia yang sebesar 40,68 eksajoule.
Menyusul China, Brasil menempati posisi kedua dengan total konsumsi sebanyak 4 eksajoule atau proporsinya setara 9,9% total konsumsi global. Diikuti oleh Kanada dan Amerika Serikat (AS) dengan total konsumsi hydroelectric masing-masing mencapai 3,7 eksajoule dan 2,4 eksajoule sepanjang 2022.
Berikutnya, ada Rusia dengan proporsi 4,6% atau sebesar 1,9 eksajoule. Diikuti oleh India dan Norwegia yang mengkonsumsi hydroelectric sebesar 1,64 eksajoule dan 1,2 eksajoule secara berturut-turut. Lalu, ada juga Vietnam dengan konsumsi energi listrik sebesar 0,9 eksajoule. Jepang dan Swedia masuk ke dalam sepuluh besar dengan konsumsi energi listrik masing-masing mencapai 0,7 eksajoule pada tahun 2022.
Sementara itu, Indonesia menduduki posisi ke-22 dengan konsumsi energi listrik sebanyak 0,26 eksajoule atau setara 0,6% dari total konsumsi dunia. Jumlah konsumsi hydroelectric Indonesia diketahui lebih rendah dibandingkan negara tetangganya, Malaysia yang mencatatkan angka 0,31 eksajoule.
Adapun, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa potensi energi hijau Indonesia diperkirakan mencapai 3.600 Gigawatt (GW) yang berasal dari matahari, angina, panas bumi, arus laut, ombak, dan juga tenaga air. Ia mengatakan, Indonesia juga berkomitmen untuk melakukan penambahan energi yang berasal dari sumber daya air atau hydropower.
“Terkait potensi hydro, Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai yang potensial dan 128 di antaranya merupakan sungai besar,” terangnya pada gelaran World Hydropower Congress 2023 dikutip dari Media Indonesia.
Di samping potensinya yang besar, Jokowi juga membeberkan beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia, seperti lokasi sumber hydro yang jauh dari pusat kebutuhan listrik serta minimnya pendanaan dan alih teknologi.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Editor