Indonesia merupakan negara dengan potensi pariwisata yang tinggi. Jumlah pulau yang mencapai lebih dari 17 ribu pulau disertai dengan banyak sekali suku, agama, budaya, serta keanekaragaman alam Indonesia membuatnya menjadi salah satu tujuan pariwisata yang tidak bisa dianggap sebelah mata.
Dengan kondisi tersebut, Indonesia memiliki target yang positif di sektor pariwisata pada tahun 2024.
Hal ini disampaikan oleh Chief Executive Officer Tiket.com George Hendrata. Ia menyatakan bahwa pada tahun 2023, kondisi perputaran pariwisata di tanah air cukup baik dan memiliki resiliensi yang tinggi.
Sehingga, pada tahun 2024 pihaknya akan lebih optimis dan yakin akan peningkatan kembali sektor pariwisata di Indonesia.
"Pengalaman pandemi yang dihadapi menjadi antisipasi bagi para pelaku pariwisata untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan. Kami optimis bahwa pelaku industri pariwisata kini sudah lebih siap dalam merespons ragam situasi yang dapat muncul," kata George Hendrata yang dimuat di Kumparan.
Sebuah rilis survei bertajuk Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2023/2024 dibuat oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Di rilis tersebut, dijelaskan bahwa setidaknya terdapat 35,71% dari 84 pakar menyatakan optimis akan keadaan pariwisata, yang akan kembali pulih layaknya waktu sebelum pandemi Covid-19 pada 2024.
"Bahkan, mayoritas pakar percaya jika pasar wisatawan Asia Tenggara dan Asia Timur menjadi pendorong pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia," tulis Kemenparekraf.
Malaysia, Singapura, dan Australia dominasi kunjungan wisman
Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Berita Resmi Statistik 2 Januari 2024 mengungkap dari mana saja wisatawan mancanegara yang datang untuk berkunjung ke Indonesia.
Dari rilis tersebut, terlihat bahwa mayoritas kunjungan berasal dari Malaysia dengan presentase 15,4%. Pada November 2023, terdapat total 141,8 ribu kunjungan dari Negeri Jiran tersebut.
Selanjutnya, terdapat Singapura dengan presentase 12,9% atau setara 118 ribu kunjungan. Australia berada pada posisi ketiga dengan presentase 12,8% atau 117 ribu kunjungan.
Melihat pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara secara month-to-month, kunjungan dari Malaysia di November 2023 mengalami peningkatan sebesar 2,27% dibanding bulan sebelumnya.
Bahkan, kunjungan dari Singapura naik tajam di angka 31,45%. Penurunan justru terjadi pada kunjungan dari Australia, dengan nilai penurunan sebesar 9,27%.
Wisatawan mancanegara yang ke Indonesia pada November 2023 mayoritas masuk melalui Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dengan angka 396.232 kunjungan, dilanjut Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta dengan 181.024 kunjungan.
Kedatangan via pelabuhan tertinggi ada di Batam dengan total 100.293 kunjungan selama bulan tersebut. Mayoritas kunjungannya berasal dari Singapura.
Secara total, terdapat 10.409.411 total kunjungan wisatawan mancanegara selama Januari hingga November 2023, naik 5.472.849 kunjungan dibanding periode Januari-November 2022.
Keterhunian hotel berbintang DIY lebih tinggi dibanding Bali
Dalam rilis lanjutan Berita Resmi Statistik 2 Januari 2024, terdapat data presentase keterisian kamar hotel berbintang selama November 2023. Provinsi Kalimantan Timur menjadi yang tertinggi dengan presentase 67,39%, dilanjut Provinsi Kalimantan Selatan dengan presentase 68,70%.
Menariknya, pada bulan November 2023, tingkat penghunian kamar hotel berbintang DI Yogyakarta lebih tinggi dibanding tingkatan di Bali. DI Yogyakarta memiliki presentase di angka 66,77%, sementara Bali berada di angka 54,89%.
Provinsi dengan tingkat penghunian kamar hotel berbintang terendah ada di Aceh, Riau, Bangka Belitung, serta Nusa Tenggara Barat.
"TPK Hotel Bintang secara umum lebih tinggi dari TPK Hotel Non Bintang. Kalsel, Kaltim, dan DIY menjadi Provinsi dengan TPK Bintang tertinggi selama November 2023," tulis Badan Pusat Statistik.
Penulis: Pierre Rainer
Editor: Iip M Aditiya