Memasuki era globalisasi dan perkembangan teknologi, media tradisional kini beralih ke media digital. Segala yang dibutuhkan tersedia dalam media digital hanya dalam genggaman. Tentu memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas.
Dampak dari pandemi Covid-19 menyebabkan seluruh kegiatan dilakukan dirumah, termasuk pemebalajaran tatap muka diberhentikan sementara dan beralih belajar dirumah dengan memanfaatkan aplikasi berbasis pendidikan yang telah disediakan.
Pemerintah Indonesia menyebutkan bahwa pertumbuhan startup dibidang teknologi pendidikan terus bertumbuh dan memfokuskan kebijakan RAPBN 2022 mendukung infrastuktur memperluas jaringan internet.
Melansir dari App Annie, menyebutkan bahwa pengguna internet Indonesia berada di urutan ke-2 yang banyak menghabiskan waktu berkisar 5,3 jam untuk menggunakan aplikasi. Disusul Brasil dengan durasi 5 jam dan Turki dengan kisaran waktu 4,5 jam.
Jumlah pengguna smartphone diseluruh dunia juga meningkat yang mencapai 5,22 miliar orang terhitung dari tahun 2021 dan 4,66 miliar di antaranya pengguna internet.
Terlebih lagi perpindahan aktivitas seluruh dunia sudah dominan terjun ke dunia digital. Sehingga, rata-rata pengguna internet menghabiskan waktu 7 jam per hari yang bila diperkirakan menghabiskan 12 triliun jam.
Termasuk penggunaan aplikasi edukasi dengan total 425 juta pengunduh. Aplikasi edukasi yang paling banyak diunduh seluruh dunia ialah Google Classroom sebanyak 75 juta. Aplikasi yang rilis tahun 2014 tersebut juga termasuk lima aplikasi terpopuler di Amerika Serikat.
Sementara diposisi ke-2 diraih oleh aplikasi Toca Life Word yang diluncurkan lebih dahulu daripada Google Classroom memperoleh jumlah 68 juta unduhan. Disusul Duolingo sebesar 65 juta unduhan. Lalu, Brainly yang didirikan tahun 2009 menempati posisi ke-4 sebanyak 64 juta unduhan.
Kemudian secara berurutan pengguna aplikasi edukasi terbanyak didunia terdiri dari Photomath (46 juta), PictureThis (37 juta), Kahoot! (25 juta), Cake (23 juta), dan BYJU’S (22 juta)
Dengan cakupan wilayah pengguna internet terbanyak dari Eropa Utara sebesar 98 persen dan Asia Tenggara sebesar 72 persen
Penulis: Naomi Adisty
Editor: Iip M Aditiya