Ini yang Dilakukan Gen Z Saat Menerima Gaji Pertama, Mayoritas Memberikan ke Orang Tua

Meski mungkin tidak seberapa, namun gaji pertama merupakan momen menggembirakan dan tikak dapat dilupakan oleh sebagian besar orang.

Ini yang Dilakukan Gen Z Saat Menerima Gaji Pertama, Mayoritas Memberikan ke Orang Tua Ilustrasi Gen Z saat mendapat gaji pertama | Cornelius Treshna Tedjo/Shutterstock

Mendapatkan gaji atau upah sendiri untuk pertama kalinya merupakan suatu momen yang menggembirakan dan sulit untuk dilupakan. Gaji pertama juga banyak mengajarkan pelajaran berharga, salah satunya adalah mengajarkan bahwa gaji akan tercapai jika bekerja keras. Lalu, apa yang harus dilakukan ketika menerima gaji pertama?

Menurut hasil survei Jajak Pendapat (Jakpat), mayoritas atau sebanyak 53,,4% responden mengaku akan memberikan gaji pertama mereka kepada orang tua. Ada pula responden yang mengaku akan menggunakan gaji pertama untuk membeli barang yang diinginkan dengan persentase mencapai 43,8%.

Sederet hal yang akan dilakukan Gen Z saat menerima gaji pertama | Goodstats

Ini diikuti oleh persentase responden yang memilih untuk menabung sebanyak 42,5%. Selanjutnya, ada juga responden yang mengaku untuk mentraktir keluarga dan teman dengan proporsi masing-masing sebesar 20,6% dan 9,6% responden.

Survei tersebut dilaksanakan pada periode 7 November 2022 secara online melalui aplikasi Jakpat terhadap sebanyak 816 responden kelompok usia Gen Z (generasi Z) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Survei ini memungkinkan responden untuk memilih lebih dari satu jawaban (multiple answers).

Sementara, populasi di Indonesia ternyata didominasi oleh Gen Z. Mengutip data yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS), proporsi penduduk yang berasal dari generasi kelahiran tahun 1997-2012 mencapai 27,94% di tanah air pada tahun 2021.

Jika ditinjau berdasarkan asal daerah, penduduk Gen Z paling banyak ditemukan di Jawa Barat dengan jumlah sebanyak 11,8 juta jiwa. Jawa Timur menempati posisi kedua dengan jumlah mencapai 9,2 juta jiwa. Kemudian, diikuti oleh Jawa Tengah dengan total 8,51 juta jiwa di tahun 2021 silam.

Di sisi lain, BPS juga merilis publikasi mengenai tenaga kerja Indonesia. Dilaporkan, penyerapan tenaga kerja meningkat menjadi 3,02 juta jiwa dalam setahun sepanjang periode Februari 2022 hingga Februari 2023.

“Ada penyerapan tenaga kerja sebanyak 3,02 juta orang dalam setahun. Ini artinya, penduduk yang bekerja per Februari 2023 mencapau 138,63 juta orang,” ungkap Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud seperti yang dikutip dari Okezone.com.

Edy melanjutkan, penyerapan tenaga kerja tertinggi terjadi pada sektor penyediaan akomodasi dan makan minum serta aktivitas jasa lainnya dengan proporsi maisng-masing tercatat menyerap sekitar 0,51 juta orang.

Adapun, penduduk yang bekerja di Indonesia terbagi ke dalam beberapa kategori. Yakni, jumlah penduduk bekerja penuh waktu sebanyak 92,16 juta orang, pekerja paruh waktu mencapau 36,88 juta orang, dan setengah pengangguran mencapai 9,59 juta orang.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Dampak Kenaikan PPN 12% di 2025 terhadap Pengeluaran Rumah Tangga

Pada 2025, kenaikan PPN 12% diperkirakan akan memengaruhi masyarakat kelas bawah yang dapat menyebabkan penurunan daya beli.

Kabinet Raksasa, Anggaran Raksasa?

Anggaran kementerian di era Prabowo ditaksir mencapai Rp777 miliar per tahun, hampir 2 kali lipat dari anggaran di era Jokowi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook