Golongan darah merupakan salah satu sistem klasifikasi untuk menggolongkan darah berdasarkan antigen atau antibodi dalam permukaan sel darah merah. Sistem pengklasifikasian golongan darah telah lama digunakan sebagai bagian dari identitas seseorang. Bahkan, kelompok golongan darah ini sering kali digunakan untuk menilai kepribadian seseorang.
Sistem ABO merupakan sistem penggolongan yang paling banyak digunakan, dengan 4 tipe golongan darah, yakni A, B, AB, dan O.
Golongan Darah A
Golongan darah A memiliki antigen A pada permukaan sel darah merah, sedangkan antibodi terhadap antigen B ada dalam plasma darah. Mereka dengan golongan darah A bisa menerima donor dari tipe A dan O.
Golongan Darah B
Untuk golongan darah B, antigen B banyak ditemukan di permukaan sel darah merah, dan antibodi terhadap antigen A ditemukan dalam plasma darah. Golongan darah B bisa menerima donor dari tipe B dan O.
Golongan Darah AB
Ketiga, golongan darah AB memiliki antigen A dan B yang hadir pada permukaan sel darah merah, sedangkan antibodi terhadap kedua antigen tersebut tidak ditemukan dalam plasma darah. Mereka dengan golongan darah ini bisa menerima donor dari seluruh golongan.
Golongan Darah O
Terakhir, pada golongan darah O, tidak ditemukan antigen A atau B pada permukaan sel darah merah, namun ada antibodi terhadap antigen A dan B dalam plasma. Tipe golongan darah ini hanya bisa menerima donor dari golongan O saja.
Selain sistem ABO, ada pula sistem rhesus (Rh) yang juga digunakan untuk mengelompokan golongan darah. Mereka dengan rhesus positif memiliki faktor Rh (antigen D) pada permukaan sel darah merah. Mereka dapat menerima donor dari golongan Rh positif maupun negatif.
Jika seseorang tidak mempunyai faktor Rh, maka mereka termasuk Rh negatif. Seseorang dengan Rh negatif hanya bisa menerima darah dari golongan darah yang juga Rh negatif.
Selain kedua sistem tersebut, ada pula sistem lainnya seperti sistem Kell, Duffy, hingga Kidd. Sistem-sistem tersebut mengelompokan berdasarkan jenis antigen dan antibodi dalam permukaan sel darah merah.
Golongan Darah Indonesia
Menurut catatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), pada 2024, masih terdapat 244,06 juta penduduk Indonesia yang belum diketahui golongan darahnya. Dari data yang tersedia, maka mayoritas warga Indonesia memiliki golongan darah O, mencapai 18,02 juta.
Sementara itu, penduduk bergolongan darah A mencapai 8,39 juta pada 2024, kemudian golongan darah B dengan 8,67 juta orang, dan golongan darah AB sebanyak 3,34 juta orang.
Baca Juga: Kebiasaan Konsumsi Minuman Manis Picu Risiko Cuci Darah Anak-Anak, Peran Ortu Jadi Kunci!
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor