Sebagai negara kepulauan, tentu olahraga air seperti berselancar tidak bisa dihindari. Data hasil kurasi wannaSurf.com menunjukkan bahwa Indonesia punya lebih dari 100 spot untuk berselancar! Lokasi-lokasi ini pun tersebar dari bagian barat Indonesia hingga timur. Tipe-tipe Selain itu, kesesuaian spot selancar untuk berbagai tingkatan peselancar pun tersedia. Mulai dari level amatir, ahli, atau cocok untuk semua!
Dengan mengutip beberapa rekomendasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia, ini dia spot-spot berselancar di Indonesia yang harus kamu coba kunjungi!
1. Simeulue, Aceh
Meski berbentuk sebuah kepulauan kecil di ujung barat Indonesia, pantai-pantai di Pulau Simeulue, Aceh sangat menggiurkan bagi para penikmat olahraga selancar. Kepulauan yang bertemu langsung dengan Samudra Hindia lepas ini dikelilingi sekitar 100 km area terumbu karang dan memiliki ombak yang berlipat-lipat dan konsisten sepanjang tahun. Menjadikannya sebagai salah satu spot populer yang dicari para peselancar.
Salah satu ombak yang terkenal di Pulau Simeulue adalah The Peak yang tinggi ombaknya lebih dari 2,5 meter dan dilengkapi dengan struktur ombak yang sangat sesuai untuk selancar! Tidak hanya The Peak, Pulau Simeulue juga memiliki banyak spot selancar lainnya, seperti Monkey Trees, Dylan’s Right, dan Teluk Alus-Alus. Meski kebanyakan dari titik-titik selancar di Pulau Simeulue ini diperuntukkan bagi peselancar dengan kemampuan menengah-lanjut, tapi masih ada tempat bagi para pemula di area dengan gelombang mengalun (swell) yang tidak jauh dari The Peak.
2. Pantai Sorake, Nias
Gulungan ombak yang hampir sepanjang 200 meter dan sangat jarang ditemui di pantai lain di dunia serta interval menunggangi ombak yang menjadi lebih lama, menjadikan pantai ini sebagai spot selancar terbaik yang dimiliki Indonesia. Selain itu, tinggi gelombang pun bisa mencapai 3-5 meter. Gelombang dimiliki Pantai Sorake cocok untuk berselancar hampir sepanjang tahun. Meski begitu, gelombang tertinggi terjadi di sekitar Mei-September dan penyelenggaraan berbagai kompetisi umumnya sekitar Juni-Juli.
Disebut sebagai tempat berselancar kedua terbaik setelah Hawaii, Pantai Sorake telah berulang kali menjadi tempat berkumpulnya para peselancar dunia lewat event selancar yang rutin digelar setiap tahun. Terbaru, pada 23-29 Juni 2022 lalu, Pantai Sorake baru saja menjadi tuan rumah kejuaraan selancar level dunia lewat ajang World Surf League (WSL) Nias Pro 2022.
3. Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat
Dilansir situs resmi Kemenparekraf, Kepulauan Mentawai memiliki sekitar 400 spot selancar yang tersebar di dalamnya. Kepulauan Mentawai tersusun atas 4 pulau besar yaitu Siberut, Sipura, Pagai Utara, dan Pagai Selatan, serta banyak pulau kecil lainnya. Termasuk Pulau Sipora yang memiliki spot selancar terbaik dengan ombaknya yang cukup konsisten. Tinggi gelombang di pulau ini bisa mencapai 7 meter! Bahkan, akibat terlalu tingginya gelombang, seakan-akan ada terowongan yang terbentuk. Pulau Sipora berhasil tercatat dalam 20 Spot Surfing Terbaik di Dunia, versi CNN Travel. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Pulau Sipora adalah antara April-Oktober, sebab pada waktu tersebut ombak di Pulau Sipora sedang tertinggi.
Mentawai juga memiliki beberapa ombak terbaik yaitu Hollow Trees (umum disebut HTs atau Lance’s Right), Maccaroni, Rifles, Greenbush, serta Nokanduis. Ombak yang terbentuk di Kepulauan Mentawai punya struktur yang ciamik baik untuk sisi selancar kiri maupun kanan, titik pecahan gelombang, air yang hangat, serta gulungan ombak yang panjang.
4. Pantai Cimaja, Sukabumi
Terletak di Global Geoparks, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Pantai Cibatu merupakan salah satu spot berselancar yang mudah diakses dari Jakarta. Dengan rata-rata tinggi gelombang sekitar 2 meter, serta bentuk lanskap yang sangat mendukung berselancar di Selatan Jawa.
Tidak hanya itu, kawasan Pantai Cimaja juga cocok untuk semua tingkat peselancar mulai dari pemula hingga profesional. Dilansir brilio.net, peselancar profesional asal Cimaja yang sudah mendunia, Dede Suryana, menyampaikan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Pantai Cimaja umumnya tinggal seminimalnya satu minggu. Pantai Cimaja juga menawarkan berbagai kegiatan lainnya. Mulai dari menikmati terbenamnya matahari maupun sekadar berjalan-jalan di sekitar pantai.
5. Pantai Wediombo, D. I. Yogyakarta
Berlokasi sekitar 75 kilometer dari pusat Yogyakarta, Pantai Wediombo turut melengkapi aspek pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu pantai di Kabupaten Gunung Kidul ini memiliki waktu terbaik untuk berselancar di sekitar Agustus-Oktober.
Sesuai dengan arti namanya, Pantai Wediombo yang artinya pasir yang luas, luasnya kawasan pantai ini juga menyediakan banyak wisata lainnya. Dilansir maioloo.com, berbagai wisata di Pantai Ombo selain selancar antara lain snorkeling, berenang, berkemah, trekking, hingga menikmati matahari terbenam.
6. Pantai Plengkung / G-Land, Banyuwangi
Pantai Plengkung, atau yang terkenal dengan sebutan G-Land, juga tidak kalah terkenal sebagai spot selancar dunia. Gulungan ombak di pantai ini setinggi 6-8 meter dengan interval mencapai 5 menit! Dilansir indonesia.go.id, ombak Pantai Plengkung punya 3 tingkatan ombak berdasarkan ketinggian ombaknya. Diawali dengan Many Track Waves yang punya ketinggian 3-4 meter, kemudian Speedis Wave sekitar 5-6 meter, dan Kong Waves dengan ketinggian ombak 6-8 meter.
Dengan spesifikasi demikian, tidak heran jika G-Land sering menjadi tuan rumah event selancar kelas dunia seperti Da Hui World Championship seri III (2003) hingga terbaru adalah World Surf League Championship Tour (WSLCT) pada Juni 2022 lalu.
Meski begitu, ombak terbaik G-Land tidak muncul setiap waktu. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada Juli-September.
7. Kepulauan Nusa (Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan), Bali
Selain Uluwatu, Bali juga memiliki Kepulauan Nusa yang terkenal akan spot-spot untuk berselancar. Kepulauan Nusa terdiri atas Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan. Bisa berselancar dengan pemandangan gunung api Bali, air yang jernih, serta bervariasinya jenis ombak merupakan hal-hal terbaik yang ditawarkan oleh Kepulauan Nusa.
Waktu terbaik menurut warga lokal untuk berselancar adalah April-Oktober. Meski demikian, ombak yang ada di Kepulauan Nusa tetap bisa dinikmati sepanjang tahun.
8. Sumbawa
Dilansir Kemenparekraf, Sumbawa merupakan salah satu spot selancar yang belum banyak dijamah. Meski demikian, lokasi ini memiliki ombak yang terbaik, dengan pesisir hamparan pasir putih, diselimuti air yang jernih dan terumbu karang yang memukau.
Ada setidaknya 4 spot berselancar yang patut dicoba di pesisir barat dan selatan Sumbawa yang tersedia untuk berbagai macam tingkat kemampuan peselancar. Spot pertama adalah Lakey Peak yang cocok untuk semua jenis peselancar. Selanjutnya adalah Yo-Yo yang ombaknya cocok bagi mereka yang baru ingin belajar berselancar. Terdapat pula Super Suck yang berlokasi di barat daya Sumbawa dan punya ombak yang sesuai bagi para peselancar dengan kehandalan tangan kiri. Terakhir, Scar Reef, lebih cocok diperuntukkan bagi para peselancar profesional.
9. Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur
Masih dari Kepulauan Sunda Kecil, kali ini wakil datang dari Nusa Tenggara Timur yaitu Pulau Rote. Dengan ombak yang bisa memanjang hingga 300 meter dan tinggi mencapai 4,5 meter, Pulau Rote rutin menggelar sekaligus menjadi tuan rumah event-event selancar baik skala lokal maupun internasional.
Pulau yang biasa disebut dengan T-Land ini memiliki beberapa spot selancar, di antaranya Pantai Nemberala, Pantai Bo’a, dan Pulau Ndana. Di Pantai Nemberala, musim yang cocok untuk berselancar adalah Maret-November, dengan ombak-ombak tertinggi umumnya muncul di sekitar bulan Mei-November.
10. Pantai Tanjung Saruri, Biak
Pantai Tanjung Saruri berjarak sekitar 38 kilometer dari ibu kota Provinsi Biak Numfor, yang terletak merupakan sebuah kepulauan di sisi utara Teluk Cendrawasih. Ombak yang ada di pantai ini tingginya bisa mencapai 3 meter! Selain itu, perairan di sekitar pantainya juga memiliki banyak terumbu karang dan atoll.
Selain untuk selancar, Pantai Tanjung Saruri juga menyajikan kegiatan wisata seperti snorkeling maupun berjalan kaki menyusuri trek berupa hutan hujan.
Penulis: Gamma Shafina
Editor: Iip M Aditiya