Negara dengan Ketahanan Pangan Tertinggi di ASEAN, Indonesia Nomor 4

Indonesia mendapat peringkat 4 dalam ketahanan pangan di ASEAN. Apakah negara ini masih tertinggal dibandingkan rata-rata global?

Negara dengan Ketahanan Pangan Tertinggi di ASEAN, Indonesia Nomor 4 Ilustrasi Real Food | Shutterstock

Ketahanan pangan menjadi kunci untuk memastikan kesejahteraan individu dalam hal pangan. Seseorang yang dikatakan memiliki ketahanan pangan yang baik berarti memiliki akses yang luas terhadap pangan yang cukup, aman, stabil, dan bergizi untuk hidup sehat dan aktif. Sebaliknya, individu yang tidak memiliki akses memadai terhadap pangan dikatakan mengalami kerawanan pangan.

Jika seseorang mengalami rawan pangan, masalah seperti malnutrisi, kelaparan, dan konflik sosial dapat meningkat dengan cepat. Hal ini mengindikasikan urgensi dari ketahanan pangan yang erat dengan stabilitas sosial, kesehatan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, ketahanan pangan tidak hanya tentang makanan semata, tetapi juga kualitas dan distribusinya yang merata untuk mencegah krisis berkelanjutan.

Inflasi Pangan Menghambat Ketahanan Pangan

Inflasi pangan menjadi salah satu tantangan utama dalam mencapai ketahanan pangan. Bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, kenaikan harga pangan dan komoditas dapat mengurangi aksesibilitas makanan secara signifikan. Kenaikan harga pangan salah satunya terjadi akibat kerusakan lingkungan yang membuat hasil panen berkurang.

Selain kerusakan lingkungan, faktor ketidakstabilan ekonomi dunia juga berperan besar mendorong inflasi pangan. Nilai dolar AS yang semakin hari semakin menguat dapat mengurangi daya beli konsumen di negara-negara yang menggunakan mata uang selain dolar. Ketidakmampuan membeli bahan pangan tidak luput dari persoalan ini.

Ketahanan Pangan Indonesia di Bawah Rata-rata Dunia

Isu kerawanan pangan bukan hanya persoalan negara tertentu saja, tetapi telah menjadi masalah global. Krisis pangan menggambarkan ketidakmerataan akses dan distribusi makanan, serta dampak perubahan iklim yang nyata.

Ketidakstabilan pangan di negara berkembang sering kali diperburuk oleh konflik dan kesenjangan antar penduduknya. Sementara di negara-negara maju, gaya hidup konsumtif turut menyumbang kontribusi dalam persoalan ini. 

Benua Afrika Memiliki Kecenderungan Skor Tahan Pangan yang Lebih Rendah dari Wilayah Lain | GoodStats
Benua Afrika cenderung memiliki skor ketahanan pangan yang lebih rendah dari wilayah lain | GoodStats

Skor ketahanan pangan dari 113 negara yang tercatat oleh Impact Economist menunjukkan rata-rata sebesar 62,1 poin. Indonesia masih berada di bawah rata-rata tersebut karena skor yang mampu diraih hanya sebesar 60,2 poin.

Berdasarkan sebaran global, perolehan skor Indonesia masih cenderung lebih aman jika dibandingkan negara-negara di wilayah Afrika dan Timur Tengah. Begitu pula dengan negara Asia lainnya. Artinya, wilayah Afrika dan sekitarnya menghadapi tantangan kerawanan pangan yang lebih tinggi dan membutuhkan perhatian lebih.

Bagaimana Posisi Indonesia di ASEAN?

Indonesia Berada di Posisi Ke-4 di ASEAN | GoodStats
Indonesia Berada di Posisi Ke-4 di ASEAN | GoodStats

Dalam konteks regional, Singapura memimpin sebagai satu-satunya negara dengan skor ketahanan pangan yang mencapai 70 poin. Sementara terpaut 20 poin, Laos menjadi negara dengan indeks ketahanan pangan terendah di ASEAN.

Indonesia sendiri menempati peringkat keempat ketahanan pangan di ASEAN. Meskipun posisi ini relatif baik dibandingkan beberapa negara tetangga, sejatinya masih terdapat banyak ruang untuk perbaikan dan perkembangan. Indonesia dapat memperkuat kebijakan ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor untuk memastikan kemandirian pangan yang lebih baik di masa mendatang.

Dengan mengenali tantangan yang ada dan selalu berusaha memperbaiki sistem pangan, diharapkan posisi Indonesia dalam ketahanan pangan dunia bisa bertumbuh semakin baik ke depannya.

Baca Juga: 10 Negara dengan Inflasi Harga Pangan Tertinggi

Penulis: Afra Hanifah Prasastisiwi
Editor: Editor

Konten Terkait

Indonesia Masuk Jajaran Negara yang Setuju Pembatasan Medsos untuk Anak

Sebanyak 79% responden dari Indonesia setuju larangan penggunaan media sosial untuk anak, khususnya di bawah 14 tahun.

Simak Tingkat Ancaman Ekologis Indonesia 2024

Skor ancaman ekologis Indonesia di 2024 turun menjadi 2,82 poin dari sebelumnya 4,51 di 2023.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook