Indonesia Open 2024 Berakhir, Bagaimana Performa Indonesia?

Sempat menyabet dua gelar juara pada Indonesia Open 2018, kini Indonesia bahkan tak meloloskan satupun atletnya ke babak final di gelaran 2024.

Indonesia Open 2024 Berakhir, Bagaimana Performa Indonesia? Pasangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dalam Indonesia Open 2024 | Foto: PBSI

Gelaran salah satu ajang bulu tangkis terbesar di dunia, Indonesia Open 2024 telah selesai dilaksanakan. Sebanyak 240 peserta dari 23 negara telah bertanding di ajang yang diadakan di Istora Gelora Bung Karno Jakarta, dengan masing-masing kategori sebanyak 32 peserta.

Ajang ini digelar pada tanggal 4 hingga 9 Juni 2024, dengan total hadiah mencapai US$1,3 juta. Ini adalah gelaran yang keempat belas yang tergolong dalam kategori Super 1000. Harga tiket yang dijual untuk dapat menyaksikan gelaran ini cukup beragam mulai dari Rp150 ribu hingga Rp2,15 juta.

Nantinya, pemenang dari Indonesia Open 2024 akan berhak memperoleh tambahan 12 ribu poin BWF, serta mendapat uang tunai sebanyak US$91 ribu untuk peserta tunggal, serta US$96,2 ribu per pasangan untuk peserta ganda.

Sementara itu, jika terdapat peserta yang terhenti di babak final akan memperoleh 10,2 ribu poin BWF, serta uang sebesar US$44,2 ribu untuk peserta tunggal, serta US$45,5 ribu per pasangan untuk peserta ganda.

Indonesta tanpa gelar Indonesia Open tahun ini

Jumlah pemain/tim Indonesia yang lolos ke babak final Indonesia Open, 2018-2024 | GoodStats

Pemain bulu tangkis Indonesia dinyatakan menyelesaikan Indonesia Open 2024 tanpa gelar sama sekali. Padahal, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyebut bahwa terdapat kurang lebih 31 atlet Indonesia yang bermain pada ajang tersebut. Langkah paling jauh hanya ada di sektor tunggal putri, melalui Gregoria Mariska Tunjung.

“Kekecewaan yang luar biasa dengan atlet pelatnas yang lolos ke perempat final ada dua wakil saja. Padahal ini adalah ajang yang begitu besar menjelang Olimpiade Paris 2024 sehingga kami akan evaluasi menyeluruh,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Ricky Soebagdja dalam BeritaSatu.

Dalam catatan prestasinya, Indonesia pernah tidak lolos ke babak final pada gelaran tahun 2022. Kemudian, Indonesia pernah lolos ke babak final Indonesia Open 2023 melalui sektor tunggal putra.

Pada sektor tersebut, Anthony Sinisuka Ginting kalah di babak final, dikalahkan oleh Viktor Axelsen asal Denmark. Selebihnya, sejak 2018 Indonesia selalu sukses mengantar 2 atlet maupun tim ke babak final.

Terdapat 2 pasangan yang pernah menjuarai Indonesia Open sejak 2018. Yang pertama adalah pemain ganda putra, yaitu Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Pasangan ini memenangkan Indonesia Open di tahun 2018, 2019, serta 2021. Selain itu, terdapat pula ganda campuran yaitu Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir yang menjuarai Indonesia Open 2018.

Asa sementara Indonesia: tunggal putra

Peringkat sementara (BWF World Ranking) tunggal putra, 4 Juni 2024 | GoodStats

Dalam laporan terakhir dari Badminton World Federation, pemain badminton Indonesia yang masuk dalam jajaran 5 besar pemeringkatan hanya ada di kategori tunggal putra. Jonathan Christie telah memperoleh 91,7 ribu poin, membuatnya berada di posisi nomor tiga dunia.

Selain itu, terdapat pula Anthony Sinisuka Ginting. Pemain yang telah bermain di 19 turnamen ini memiliki 74,6 ribu poin, menempatkannya di posisi tunggal putra urutan sembilan.

Penurunan prestasi bulu tangkis Indonesia cukup dirasakan oleh berbagai pihak. Salah satu pecinta bulu tangkis Indonesia yaitu Suwondo menyayangkan hal ini bisa terjadi. Meskipun begitu, ia optimistis prestasi bulu tangkis tanah air akan kembali bangkit pada ajang Olimpiade 2024.

"Saya tetap optimistis. Di ajang Olimpiade, para pemain tentu ingin memberikan emas, mereka akan all out di sana. Ya saya tetap optimistis bisa dapat medali dari tunggal putra dan ganda putra," kata Suwondo dalam Bola.

Penulis: Pierre Rainer
Editor: Editor

Konten Terkait

Koleksi Gelar Thomas dan Uber Cup: China dan RI Paling Banyak

Indonesia memiliki koleksi Piala Thomas terbanyak yaitu 14 gelar juara, sedangkan China memiliki koleksi Piala Uber terbanyak yaitu 16 gelar juara.

Update Ranking BWF Usai Piala Thomas dan Uber 2024

Setelah Piala Thomas dan Uber 2024, Komang Ayu menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang berhasil naik 5 peringkat pada kategori tunggal putri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook