Indonesia Miliki Potensi Sumber Daya Air Terbarukan Paling Besar di Asia Tenggara

Berdasarkan laporan FAO, Indonesia memiliki potensi sumber daya air terbarukan mencapai 2.018,7 kilometer kubik per tahun (km³/tahun) pada 2020 lalu

Indonesia Miliki Potensi Sumber Daya Air Terbarukan Paling Besar di Asia Tenggara Indonesia miliki potensi sumber daya air terbarukan paling besar di Asia Tenggara | Freepik

Air merupakan suatu unsur yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Sumber daya air termasuk golongan Sumber Daya Alam (SDA) yang tak hidup (biotik), namun bisa diperbarui serta perlu dilestarikan. Penggunaan air dan sumber daya air yang kurang bijaksana dapat merusak keseimbangan ekosistem dan meningkatkan pencemaran lingkungan, sehingga ketersediaan air semakin rentan.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia tentunya memiliki sumber daya air yang melimpah. Tak terbatas pada sungai dan danau, Indonesia juga mempunyai potensi air tanah yang besar, di mana air tanah menjadi sumber utama masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Baru-baru ini, Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya air terbarukan paling besar di kawasan Asia Tenggara. FAO mencatat, sumber daya air terbarukan di Indonesia mencapai 2.018,7 kilometer kubik per tahun (km³/tahun) pada 2020 lalu.

Dengan besaran potensi tersebut, Indonesia menempati peringkat pertama mengalahkan Myanmar yang menempati posisi kedua dengan volume sumber daya air yang dapat diperbarui sebanyak 1.167,8 km³/tahun. Disusul oleh Vietnam yang memiliki potensi sumber daya air sebesar 884,12 km³/tahun pada 2020.

Selanjutnya, ada Malaysia di peringkat keempat dengan volume sumber daya air yang bisa diperbarui mencapai 580 km³/tahun. Daftar ini diikuti oleh Filipina dan Kamboja yang masing-masing memiliki potensi sumber daya air sebesar 479 km³/tahun dan 476,1 km³/tahun.

Meski Indonesia memiliki potensi sumber daya air yang sangat besar, namun Indonesia juga memiliki sejumlah tantangan dalam pemenuhan kebutuhan air. Tantangan tersebut meliputi musim kemarau yang berkepanjangan, tidak meratanya aksesibilitas serta distribusi air bersih dan infrastruktur untuk pengelolaan sumber daya air.

Adapun dalam rangka memperkuat ketahanan sumber daya air melalui infrastruktur pembangunan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya mempercepat penyelesaian pembangunan bendungan. Sebagai informasi, pembangunan bendungan merupakan salah satu infrastruktur yang dimasukkan ke dalam proyek strategis nasional (PSN) oleh pemerintah.

Melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR telah berhasil menyelesaikan pembangunan 38 bendungan dalam kurun waktu 8 tahun terakhir. Tak sampai disitu, dilaporkan terdapat sekitar 23 bendungan yang masih berada dalam tahap penyelesaian hingga tahun 2025 mendatang.

Kedepannya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap agar infrastruktur bendungan dapat terus memberikan dampak positif yang berguna pada seluruh sektor kehidupan. Selain itu, ia juga berpesan agar masyarakat dari seluruh kalangan dapat ikut serta dalam menjaga dan melestarikan bendungan yang telah dibangun.

"Agar bendungan bisa terus berfungsi untuk keberlanjutan sumber daya air bagi kesejahteraan masyarakat," ujarnya dikutip dari Okezone.com.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

10 Bandara Paling Sibuk di Dunia

Bandara tersibuk di dunia jatuh kepada Bandara Internasional Atlanta, dengan total 104 juta penumpang di tahun 2023.

10 Bandara dengan Peringkat Terendah 2023, Ada dari Indonesia!

3 dari 10 bandara dengan peringkat terburuk di dunia ada di Indonesia, masalah utama ada pada faktor ketepatan waktu

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X