Indonesia Jadi Negara dengan Bahasa Daerah yang Paling Terancam Punah

Selain Indonesia, beberapa negara yang paling terancam rupanya adalah negara-negara maju.

Indonesia Jadi Negara dengan Bahasa Daerah yang Paling Terancam Punah Ilustrasi Belajar Bahasa. Photo by Element5 Digital from Unsplash

Bahasa menjadi unsur paling penting peradaban manusia. Dengan berbahasa, peradaban dan sejarah dapat dicatat dan diwariskan untuk generasi penerus.

Namun dengan globalisasi yang kuat serta perpindahan penduduk dari desa ke kota, bahasa daerah lambat laun semakin dekat dengan kepunahan. Kepunahan dalam sebuah bahasa diketahui saat bahasa tersebut sudah tidak punya penutur yang berbicara menggunakan bahasa tersebut.

Beberapa negara mengalami ancaman tersebut, di mana banyak dari bahasa daerah meraka yang sudah berada di ambang kepunahan. Lantas, apa saja negara yang bahasa daerahnya paling terancam punah?

1. Indonesia

Ilustrasi Bendera Indonesia. Photo by www.slon.pics from Freepik
Ilustrasi Bendera Indonesia. Photo by www.slon.pics from Freepik

Indonesia merupakan negara dengan budaya yang kaya, terutama kaya akan keberagaman bahasanya. Maka tidak heran apabila Indonesia menjadi salah satu negara dengan bahasa daerah terbanyak.

Meski mempunyai keberagaman bahasa, terdapat pula ancaman di balik anugerah tersebut. Yaitu adalah ancaman punahnya bahasa-bahasa daerah di pelosok Indonesia. Bahkan berdasarkan data dari Derivation.co, Indonesia menjadi negara di peringkat pertama dengan jumlah bahasa terancam punah paling banyak di dunia. Tidak tanggung-tanggung, tercatat bahwa ada 425 bahasa daerah Indonesia yang ada di ambang kepunahan.

Melansir Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dari Kemendikbud, bahkan ada 24 bahasa daerah Indonesia yang mulai punah atau mulai tidak punya penutur sama sekali. Deretan bahasa daerah tersebut adalah bahasa Hoti dari Maluku, Aware dari Papua, Duriankere dari Papua Barat, Tambora dari Nusa Tenggara Barat, Ponosakan dari Sulawesi Utara, Javindo dari Jawa Tengah dan bahasa Ternateno di Maluku Utara.

2. Papua Nugini

Ilustrasi Bendera Papua Nugini. Photo by natanaelginting from Freepik
Ilustrasi Bendera Papua Nugini. Photo by natanaelginting from Freepik

Papua Nugini rupanya juga masuk ke dalam deretan negara dengan bahasa daerah terbanyak yang terancam punah. Berdasarkan data Derivation.co, terdapat 312 bahasa di Papua Nugini yang terancam punah, menjadikan negara ini menduduki posisi kedua terbanyak di dunia.

Papua Nugini sendiri menggunakan tiga bahasa resmi untuk berbicara sehari-hari. Tiga bahasa tersebut adalah Bahasa Inggris, Tok Pisin dan Hiri Motu. Namun sejatinya, sama seperti Indonesia, Papua Nugini terdiri dari beragam suku dan masyarakat yang heterogen sehingga memiliki banyak bahasa daerah.

UNESCO sendiri telah mengkaji lebih dalam terkait bahasa-bahasa daerah Papua Nugini yang terancam punah. Melalui UNESCO Atlas of the World's

Languages in Danger Category, sejumlah bahasa Papua Nugini yang masuk dalam kategori terancam kritis (critically endangered) adalah Bahasa Abaga, Bilakura, Dumun, Guranalum, Hermit, Kamasa, Kawucha, Kowaki, Laua, Makolkol, Mawak, Ouma, Puari, Sene, Sissano, Susuami, Taap, Tench, Turaka dan Yarawi.

3. Australia

Ilustrasi Bendera Australia. Photo by www.slon.pics from Freepik
Ilustrasi Bendera Australia. Photo by www.slon.pics from Freepik

Meskipun Australia jarang dikenal sebagai negara dengan budaya dan bahasa yang ragam, namun nyatanya negara ini memiliki daratan yang luas sehingga banyak masyarakat daerah yang tinggal jauh dari pusat kota Australia.

Orang-orang tersebut merupakan penduduk asli Australia (Indigenous Australians). Mereka adalah masyarakat yang mewarisi tradisi keluarga, menjadi bagian dari suatu kelompok etnis yang tinggal di wilayah Australia bahkan sebelum penjajahan Inggris. Keberadaan penduduk asli Australia tersebar di seluruh penjuru Negeri Kangguru ini, seperti di Tasmania dan Queensland. Bahkan salah satu etnis asli Australia, Aborigin ada yang tinggal di Papua Nugini.

Merujuk kepada data Derivation.co, terdapat 190 bahasa Australia yang terancam punah. Data dari UNESCO bahkan menunjukkan ada sejumlah bahasa Australiam khususnya etnis Aborigin yang sudah punah. Beberapa di antaranya Bahasa Adithinngithigh, Amarag, Atampaya, Barngarla, Kurtjar, Margu, Ngalakan dan lainnya.

4. Amerika Serikat

Ilustrasi Bendera Amerika Serikat. Photo by www.slon.pics from Freepik
Ilustrasi Bendera Amerika Serikat. Photo by www.slon.pics from Freepik

Amerika Serikat, negara Adidaya yang mempunyai teknologi mumpuni rupanya tidak terhindarkan dari ancaman kepunahan bahasa. Menurut Derivation.co, terdapat 180 bahasa asli Amerika yang ada di ambang kepunahan.

Seperti yang diketahui, bahasa resmi yang umum digunakan penduduk Amerika Serikat untuk berbicara adalah Bahasa Inggris. Akibat globalisasi dan penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa keseharian, maka semakin lama bahasa asli Amerika tergerus dari peradaban.

Menilik data UNESCO, terdapat beberapa bahasa asli Amerika yang berada di ambang kepunahan atau bahkan sudah dianggap punah karena sudah tidak mempunyai penutur. Sejumlah Bahasa Amerika asli yang sudah punah adalah Bahasa Kiowa Apache, Kings River Yokuts, Klallam, serta Mandan.

5. Tiongkok

Ilustrasi Bendera Tiongkok. Photo by www.slon.pics from Freepik
Ilustrasi Bendera Tiongkok. Photo by www.slon.pics from Freepik

Meski terlihat sebagai negara homogen, rupanya Tiongkok memiliki banyak bahasa daerah. Namun sayangnya, bahasa-bahasa tersebut terancam punah karena sudah sedikit memiliki penutur. Berdasarkan Derivation.co, terdapat 133 bahasa dari Tiongkok yang berada di ambang kepunahan. Angka tersebut menjadikan Negeri Tirai Bambu ini menduduki peringkat kelima sebagai negara dengan bahasa yang paling terancam punah.

Melansir data dari UNESCO, sejumlah bahasa dari Tiongkok yang berstatus terancam kritis (critically endangered) adalah Bahasa Amok, Anung, Aqaw Gelao, Ayizi, Chintaw, Dagur, Fuyu Kyrgyz, Green dan Red Gelao, Ili Turki, Kanakanavu, Kavalan, Kilen, Laji, Lamu, Lopnor, Manchu, Manchurian Kirghiz, Mra, Na, Mataroan, Patoa, Saaroa, Samatao, She dan Tao.

Penulis: Almas Taqiyya
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Melihat Tren Rivalitas Demokrat vs Republik pada Pemilu AS

Tahun ini, Partai Republik mendominasi kursi Presiden, Senat, dan DPR AS. Tren naik ini dapat dilihat di perolehan suara elektoral sejak Pemilu 2008.

Trump Menang Pemilu AS 2024, Unggul di Negara Bagian Mana Saja?

Beberapa negara bagian yang dulunya 'biru,' kini menjadi 'merah'. Donald Trump telah mengamankan kursi Presiden Amerika Serikat 2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook