Pemungutan suara pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024 yang dilaksanakan pada 27 November nanti tinggal menghitung hari. Tiga kandidat yang berlaga mengerahkan kekuatan sosialisasi yang maksimal untuk menarik simpati publik. Persaingan antarpasangan kandidat yang bertarung memperebutkan kursi Jakarta 1 dan Jakarta 2 pun kian memanas.
Atmosfer memanasnya persaingan tersebut juga tampak ketika baru-baru ini mencuat dukungan secara gamblang dari para tokoh nasional terhadap para pasangan calon (paslon). Misalnya saja Jokowi yang meng-endorse pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) secara terang-terangan serta Anies yang terlihat memberikan sinyal dukungan kuat kepada pasangan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).
Selain itu, para paslon di Pilkada Jakarta 2024 juga telah berjuang melalui tiga kali debat yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni pada 6 Oktober, 27 Oktober, serta 17 November 2024. Pada kesempatan tersebut, para kandidat telah memaparkan visi-misi dan program-program mereka serta memberikan gambaran kepada masyarakat.
Lantas, bagaimana hasil dari perjuangan masing-masing kubu tersebut? Bagaimana elektabilitas terkini calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub) di Pilkada Jakarta 2024 ini? Paslon mana yang lebih unggul?
Pram-Doel Ungguli RIDO dan Dharma-Kun
Indikator Politik Indonesia telah merilis survei pada 22 November 2024 dalam tajuk Gubernur dan Wakil Gubernur Pilihan Warga Jakarta. Survei dilakukan kepada masyarakat yang sudah berumur 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Terdapat dua macam survei, yakni melalui tatap muka (30 Oktober - 8 November 2024) serta survei melalui telepon (15-21 November 2024).
Pada survei tatap muka, jumlah responden adalah 1.600 orang dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error kurang lebih 2,5%. Sementara itu, pada survei melalui telepon, responden yang dilibatkan adalah 1.229 orang dengan tingkat kepercayaan yang masih sama, yakni 95%, dan margin of error kurang lebih 2,9%.
Responden survei ditanyai mengenai beberapa hal, seperti preferensi dalam Pilkada Jakarta 2024 ini, sejauh mana warga mengetahui dan menyukai nama-nama kandidat, seberapa terpapar warga dengan sosialisasi calon, dan lain sebagainya. Adapun preferensi warga mengenai pasangan kandidat yang bertarung menghasilkan data soal elektabilitas sebagai berikut.
Berdasarkan data di atas, pasangan Pram-Doel lebih unggul dari pasangan RK-Suswono dan Dharma-Kun, baik pada survei tatap muka (42,9%) maupun survei telepon (42,1%). Selanjutnya, pasangan RIDO menempati urutan kedua dengan selisih elektabilitas yang sangat sedikit, yakni selisih 3,7% untuk survei tatap muka dan selisih 1,6% untuk survei melalui telepon. Adapun persentasenya adalah 39,2% untuk survei tatap muka dan 40,5% untuk survei melalui telepon.
Masih sama dengan survei-survei sebelumnya, pasangan Dharma-Kun menempati urutan pungkas sebagai pasangan dengan elektabilitas terendah. Adapun persentasenya adalah 5,1% untuk survei tatap muka dan 4,8% untuk survei melalui telepon. Terakhir, sebanyak 12,8% responden tatap muka dan 12,6% responden telepon tidak menjawab survei tersebut.
Mayoritas Responden Tidak Akan Mengubah Pilihannya
Masih dikutip dari hasil survei yang sama, sebagian besar responden dalam survei tersebut memiliki kemungkinan yang kecil untuk mengubah pilihannya. Artinya, banyak dari mereka yang sudah pasti akan mencoblos pasangan kandidat yang mereka pilih pada survei tersebut. Adapun infografik selengkapnya adalah sebagai berikut.
Menurut data di atas, sebanyak 4,3% responden masih memiliki kemungkinan yang sangat besar dalam mengubah pilihannya. Selanjutnya, sebanyak 20,8% responden memiliki kemungkinan cukup besar, sebanyak 45,2% responden memiliki kemungkinan yang kecil, serta 27,1% responden memiliki kemungkinan sangat kecil atau hampir tidak mungkin mengubah pilihannya.
Jika persentase digabungkan, maka terdapat 25,1% responden yang memiliki kemungkinan mengubah pilihannya atau disebut sebagai pemilih lemah serta 72,3% responden yang tidak memiliki kemungkinan untuk merubah pilihan atau disebut sebagai pemilih kuat. Sementara itu, dalam survei ini terdapat 2,6% responden yang tidak tahu/tidak menjawab.
Baca Juga: Adu Kuat Anies vs Jokowi Effect di Pilgub Jakarta 2024
Penulis: Elvira Chandra Dewi Ari Nanda
Editor: Editor