Industri digital dan teknologi yang kian berkembang memberikan kemudahan bagi manusia untuk menjalankan kegiatan sehari-hari, seperti berbelanja. Kini, belanja online dianggap sebagai solusi utama dalam memenuhi kebutuhan secara praktis dan fleksibel.
Seiring dengan maraknya tren belanja online, jumlah e-commerce terus meningkat tiap tahunnya. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, penting bagi para pelaku bisnis di sektor ini untuk membuat strategi yang efektif.
Berkaitan dengan hal ini, platform riset Populix melakukan studi untuk melihat perilaku belanja masyarakat Indonesia saat musim promo. Meninjau antusiasme konsumen dalam berbelanja, ternyata ekstra gratis ongkir jadi promo yang paling ditunggu-tunggu saat musim promo dengan persentase sebanyak 75% responden.
Ini diikuti oleh flash sale, pemberian diskon berlipat, dan midnight sale dengan persentase masing-masing sebesar 69%, 60%, dan 28% responden. Kemudian, disusul oleh harga produk gawai yang lebih murah dengan persentase 27%. Sementara, live sale mendapatkan persentase yang paling rendah dengan 16% responden.
Berdasarkan e-commerce favorit masyarakat untuk berbelanja di musim promo, Shopee menempati posisi teratas dengan perolehan sebanyak 85% responden. Diikuti oleh platform Tokopedia, Lazada, dan Bukalapak dengan persentase masing-masing sebesar 51%, 25%, dan 12% responden.
Selain e-commerce, Populix juga meninjau platform media sosial yang paling diminati masyarakat untuk berbelanja. Mayoritas responden (57%) memilih TikTok Shop sebagai platform terfavorit. Sedangkan, sisanya memilih Instagram Shop, WhatsApp, dan Facebook dengan persentase masing-masing sebanyak 28%, 22%, dan 15% responden.
Adapun, data bersumber dari survei Populix yang dilaksanakan pada tanggal 25-27 Januari 2023 dengan melibatkan sebanyak 1.086 responden. Sementara, mayoritas responden berada pada kelompok usia Gen Z dan Milenial yang berasal dari Pulau Jawa.
Melansir Investor.id, transaksi belanja online melalui platform e-commerce dinilai masih akan tumbuh positif pada tahun 2023 ini. Ketua Umum Asosiasi e-commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menyampaikan, total transaksi ekonomi digital nasional tahun 2022 mencapai US$77 miliar, di mana transaksi dari sektor ini telah berkontribusi sebanyak Rp 476,3 triliun dalam pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
“Berdasarkan data, total transaksi ekonomi digital tahun 2022 sebanyak US$77 miliar, di mana total transaksi e-commerce sekitar Rp 476,3 triliun, dan penggunaan uang elektronik mengalami kenaikan sebesar 30,8% dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Bima seperti yang dikutip dari Investor.id pada acara Bincang Media: Indonesia e-commerce Update 2023, Kamis (16/3) lalu.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya