Masuknya tahun baru 2024 tampaknya menjadi penanda pesta demokrasi yang semakin dekat di depan mata. Segenap warga negara Indonesia yang telah memiliki hak pilih akan melakukan pemungutan suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 guna memilih presiden dan wakil presiden, serta para anggota legislatif periode 2024-2029.
Generasi anak muda Indonesia saat ini tentu memegang peranan yang sangat penting, termasuk menjadi sasaran strategis sebagai kelompok pemilih. Bahkan, data dari KPU menunjukan bahwa sebanyak 55% pemilih pada Pemilu 2024 yang akan datang adalah Generasi Milenial dan Z (anak muda).
Dengan peranannya sebagai kelompok suara yang sangat penting untuk mempengaruhi dan dipengaruhi, tentu anak muda memiliki ekspektasinya sendiri terhadap kepala negara yang akan memimpin mereka di masa mendatang.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Goodstats yang dilakukan pada 11-21 Desember 2023 dengan jumlah 850 responden dari 38 provinsi di Indonesia, ekspektasi tertinggi generasi anak muda terhadap presiden Indonesia selanjutnya dalam bidang ekonomi adalah akan lebih banyaknya lapangan pekerjaan.
Mereka juga berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tumbuh di atas 5%, dan angka kemiskinan akan menurun.
Selanjutnya dalam bidang sosial, generasi anak muda memiliki ekspektasi presiden yang terpilih nanti dapat meningkatkan mutu pendidikan, serta akses kesehatan dan pendidikan yang lebih mudah.
Adapun dalam bidang politik dan hukum, harapan tertinggi generasi anak muda adalah penegakan hukum yang lebih adil, berkurangnya korupsi, dan pemerintah yang bersih.
Hal ini selaras dengan kekhawatiran generasi anak muda yang tercermin dalam laporan hasil survei Goodstats terkait Optimisme Generasi Anak Muda Indonesia 2023 yang dilakukan pada 10-17 Oktober 2023 lalu.
Menurut hasil laporan, aspek politik dan hukum menjadi dimensi dengan skor indeks optimisme terendah anak muda, dengan skor pesimisme pada unsur berkurangnya korupsi masih berada pada angka 35 persen, unsur pemerintahan yang bersih dan transparan sebanyak 28 persen masih pesimis, dan unsur penegak hukum yang adil sebanyak 27 persen pesimis.
Ekspektasi-ekspektasi generasi anak muda ini tentu dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih para pemimpin negara di masa yang akan datang. Mengingat ekspektasi ini datang dari keresahan generasi anak muda yang kerap digadang–gadang sebagai agen perubahan nasional.
Penulis: Anissa Kinaya Maharani
Editor: Iip M Aditiya