Pada 9 November 2024 lalu, beredar video bernuansa dukungan kepada Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, oleh Presiden Prabowo. Akan tetapi, Bawaslu menyatakan bahwa pernyataan Presiden Prabowo tidak melanggar aturan.
Menurut Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, pernyataan Presiden Prabowo tidak melanggar ketentuan administratif maupun pidana. Hal ini disebabkan karena pengunggahan video tidak dilakukan diluar masa kampanye. Kemudian, perekaman video dilakukan di hari minggu (di luar hari kerja) sehingga tidak menyalahi aturan.
Sedikit mengesampingkan isu ini, apakah elektabilitas Paslon Ahmad Luthfi dan Taj Yasin membutuhkan dukungan besar yang bersumber dari Presiden?
Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, selisih angka top of mind Gubernur Jawa Tengah sangat tipis antara Ahmad Luthfi dan Andika Perkasa. Ahmad Luthfi mencapai 32,74% dan Andika Perkasa mencapai 31,57%.
Pada simulasi dua pasang calon, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin sedikit lebih unggul daripada Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi.
Berdasarkan survei yang sama, responden tercatat paling banyak menyatakan suka terhadap Taj Yasin, yakni sebanyak 85,6%. Sebelumnya, Taj Yasin mendampingi Ganjar Pranowo sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023.
Taj Yasin juga berhasil memenangkan kontestasi menjadi seorang anggota DPD 2024 dengan perolehan suara tertinggi, yaitu 3,8 juta suara. Setelah kembali berkompetisi di Pilkada, Taj Yasin mengundurkan diri dari keanggotaan sebagai DPD.
Berikutnya, ada 79,2% responden menyatakan kedisukaan terhadap Andika Perkasa. Mantan Panglima TNI ini diusung oleh PDI-Perjuangan bersama Hendrar Prihadi. Andika Perkasa diketahui baru memiliki Kartu Tanda Anggota pada 2023 lalu. Selama berkarier di militer, Andika pernah menjabat sebagai Komandan Paspampres era Presiden Jokowi.
Berikutnya, responden yang merasa suka dengan Ahmad Luthfi mencapai 77,5%. Paling rendah diperoleh Hendrar Prihadi dengan 75,9%.
Gap Tipis, Butuh Dorongan Signifikan?
Menurut survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas kedua paslon hanya memiliki selisih tipis dengan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin yang memimpin.
Hasil yang sedikit berbeda tergambar pada survei elektabilitas versi SMRC. Dalam survei tersebut, tren elektabilitas Ahmad Luthfi dan Taj Yasin justru mengalami penurunan.
Survei yang dilakukan pada 7-12 November tersebut mencakup momen di mana Presiden Prabowo memberikan dukungan pada salah satu paslon.
Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, menyebutkan bahwa sikap Presiden Prabowo atas salah satu paslon dilakukannya sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. Akan tetapi, statusnya sebagai presiden juga terbawa dalam hal ini.
Baca Juga: Pilkada 2024 dan Dinamika Politik Uang di Dalamnya
Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Editor