Detail Anggaran UNHCR untuk Bantu Rohingya di Aceh, Habis Berapa?

UNHCR bersama IOM telah menggelontorkan biaya untuk membantu pengungsi Rohingya sekaligus masyarakat Aceh

Detail Anggaran UNHCR untuk Bantu Rohingya di Aceh, Habis Berapa? Ilustrasi Kapal Pengungsi | Freepik

Belum lama ini, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) mengeluarkan laporan terkait pengungsi Rohingya yang berlabuh di Aceh, Indonesia. Laporan dengan tajuk ‘Rohingya Boat Arrival Response In Aceh Indonesia, Emergency Appeal’ ini membeberkan berapa poin penting terkait pengungsi Rohingya yang sampai di Aceh.

UNHCR turut menuliskan histori terkait pengungsi Rohingya di Aceh. Organisasi ini mencatat terdapat 1543 pengungsi Rohingya yang berlabuh di daratan Aceh, Indonesia sejak 14 November 2023. Sedangkan populasi Rohingya di Aceh ditaksir mencapai 1722 jiwa per 12 Desember, yang mana jumlah ini termasuk 179 orang yang turun dari kapal pada awal tahun.

UNHCR yang menggandeng International Organization for Migration (IOM) merekam sejumlah poin penting yang menjadi prioritas pengungsi Rohingya di Aceh. Terdapat enam prioritas, yaitu Protection (perlindungan), Shelter (tempat berlindung), Water, Sanitation and Hygiene (air, sanitasi dan kebersihan atau WASH), Food and basic needs (makanan dan kebutuhan dasar), Health (kesehatan), serta Mental Health and Psycho-Social Support (dukungan kesehatan mental dan Psikososial atau MHPSS).

UNHCR dan IOM turut mengalokasikan dana bagi masyarakat Aceh, seperti pemenuhan kebutuhan untuk masyarakat setempat. Selain itu, sedua organisasi tersebut juga mengucurkan biaya untuk perawatan pasca darurat untuk pengungsi Rohingya, seperti akomodasi, Intervensi Berbasis Tunai (CBI), dan asuransi kesehatan.

Bantuan UNHCR untuk Pengungsi Rohingya di Aceh | Flourish
Bantuan UNHCR untuk Pengungsi Rohingya di Aceh | Flourish

1. Perlindungan (Protection)

Poin pertama ini membutuhkan anggaran sebesar 386,000 USD atau sekitar Rp5,9 miliar. Anggaran tersebut mencakup 322,800 USD (Rp5 miliar) dari UNHCR dan 63,200 USD (Rp979,5 juta) dari IOM.

Anggaran ini menyokong bantuan pendaftaran dan dokumentasi untuk pengungsi Rohingya, bantuan hukum, perlindungan anak, mitigasi dan respon risiko kejahatan berbasis gender (Gender-based violence atau GBV), pemantauan perlindungan, manajemen kasus, komunikasi risiko dan keterlibatan komunitas, serta advokasi dan koordinasi dengan otoritas nasional serta lokal, dan sebagainya.

2. Tempat Tinggal dan Sanitasi (WASH)

Melalui dua poin ini, UNHCR dan IOM berusaha membantu pengungsi Rohingya untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak. Poin ini memiliki anggaran sebesar 794,000 USD (Rp12,3 miliar), di mana 72,800 USD (Rp1,12 miliar) berasal dari UNHCR dan 721,200 USD (Rp11,1 miliar) lainnya berasal dari IOM.

Dua poin ini berusaha membantu pengungsi Rohingya dalam aspek renovasi, keselamatan dan keamanan untuk tempat berlindung sementara, serta bantuan air, sanitasi, dan kebersihan (WASH).

3. Makanan dan Kebutuhan Dasar

Sandang dan pangan turut menjadi perhatian UNHCR dan IOM untuk pengungsi Rohingya di Aceh. Kedua kebutuhan primer ini merupakan anggaran terbesar yang dikucurkan oleh kedua organisasi tersebut, yakni sebesar 2,754,800 USD atau sekitar Rp42,7 miliar. Total tersebut berasal dari anggaran UNHCR sebesar 2,023,200 USD (Rp31,3 miliar) dan IOM sebesar 731,600 (Rp11,3 miliar).

Bantuan yang diberikan berupa makanan, air minum, dan suplemen gizi bagi ibu hamil dan anak dibawah lima tahun, serta terdapat juga bantuan barang non-makanan (NFI).

4. Kesehatan Fisik dan Mental

Demi membantu kesehatan fisik dan mental pengungsi Rohingya, IOM merogoh kocek sebesar 477,200 USD atau sekitar Rp7,4 miliar.

Terdapat bantuan berupa pelayanan kesehatan primer, serta rujukan sekunder dan tersier seperti pengecekan kesehatan reguler. Selain itu, ada juga bantuan terkait kesehatan mental dan psikososial untuk pengungsi Rohingya yang mengalami trauma berat.

5. Bantuan untuk Masyarakat Aceh

Bagaimanapun, Aceh sebagai tuan rumah juga butuh sokongan biaya untuk membantu pengungsi Rohingya. UNHCR dan IOM telah mengalokasikan biaya untuk aspek ini, yaitu sebesar 244,100 USD atau sekitar Rp3.7 miliar. Angka ini didapatkan dari UNHCR sebesar 89,000 USD (Rp1,3 miliar) dan dari IOM sebesar 155,100 USD (Rp2,4 miliar).

6. Perawatan Berkelanjutan Pasca Darurat

IOM mengalokasikan dana sebesar 741,000 USD untuk aspek ini, yaitu sekitar Rp11,4 miliar. Bantuan mencakup akomodasi, Intervensi Berbasis Tunai (CBI), dan asuransi kesehatan untuk pengungsi Rohingya.

Penulis: Almas Taqiyya
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Negara Mana yang “Ideal” Bagi Para Pekerja?

Seperti apakah bare minimum negara ideal untuk para pekerja?

Di Belakang Brasil, Indonesia Miliki Ragam Hayati Terbesar Kedua di Dunia

Indonesia menjadi rumah bagi beragam jenis tumbuhan dan hewan, negara mana saja yang miliki anugerah serupa?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X