Lebih dari 8.700 orang dinyatakan telah meninggal atau hilang di rute migrasi tak teridentifikasi sejak tahun 2014 silam. Data tersebut dihimpun oleh oleh International Organization for Migration (IOM) terkait wilayah tujuan pekerja migran sebelum meninggal atau hilang.
Berdasarkan data tersebut, IOM menilai bahwa sangat penting untuk memetakan daerah-daerah yang minim sumber daya atau informasi karena daerah-daerah tersebut memiliki risiko yang kurang diketahui, sehingga korban sulit untuk dilacak.
“Meskipun perlu lebih banyak sumber daya untuk melacak kematian migran di semua wilayah, sangat penting untuk menargetkan daerah-daerah yang kekurangan sumber daya, karena kematian begitu kecil kemungkinannya untuk didokumentasikan dan diinformasikan di daerah-daerah itu,” tulis IOM dalam laporannya.
Berkenaan dengan ini, IOM menunjukkan daftar wilayah teratas yang teridentifikasi sebagai tempat pekerja migran dinyatakan hilang atau meninggal sejak tahun 2014. Data paling banyak ditemukan di wilayah Mediterania Tengah yang mencapai 20.122 orang.
Di posisi kedua ada wilayah Gurun Sahara dengan jumlah migran yang teridentifikasi menghilang atau meninggal sebanyak 5.620 orang. Disusul oleh rute perbatasan Amerika-Meksiko sebanyak 4.133 orang, Afrika Barat/Atlantis dengan jumlah 2.976 orang, dan Mediterania Barat dengan 2.829 orang.
Laporan IOM terkait data migran tersebut bersumber pada berbagai laporan dari otoritas lokal, organisasi non-pemerintah, laporan saksi mata tentang kematian migran, hingga media lokal. Namun, ketergantungan pada informasi tidak resmi ini menunjukkan bahwa masih ada data yang bias.
Hampir setengah dari semua catatan didasarkan pada laporan dari organisasi non-pemerintah (LSM) atau organisasi antar pemerintah (IGO). Sementara, di daerah-daerah di mana pihak berwenang dan LSM hampir tidak ditemukan, data juga didasarkan pada kesaksian saksi mata dari para penyintas insiden yang melibatkan kematian di wilayah tujuan migrasi. Adapun, metode ini sering dikumpulkan melalui survei.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya