Sejak awal tahun 2023, sebanyak 332 perusahaan teknologi telah memberhentikan hampir lebih dari seratus ribu pekerja mereka. Data ini dikumpulkan oleh Layoffs.fyi, sebuah situs web yang melacak angka PHK pada industri teknologi sejak Maret 2020 lalu.
Berdasarkan laporan, perusahaan induk Google, Alphabet, baru-baru ini memberhentikan 12.000 pekerja, setara dengan 12 persen dari tenaga kerjanya. Sementara, Meta tercatat telah memangkas sebanyak 11.000 karyawannya.
Amazon juga terlihat telah memberhentikan sebanyak 8.000 pekerjanya pada awal bulan tahun 2023 ini. Sedangkan, Microsoft telah memangkas sebanyak 10.000 tenaga kerjanya. Tercatat, ini merupakan total pemutusan hubungan kerja (PHK) terbesar dalam sejarah perusahaan teknologi.
"Kita hidup melalui masa-masa perubahan signifikan," kata CEO Microsoft Satya Nadella dalam rilisnya, menyebutkan adanya perlambatan pengeluaran digital, ketakutan resesi global, dan gelombang besar komputasi berikutnya berkat kemajuan dalam Artificial Intelligence (AI).
1. Amazon
Amazon.com adalah sebuah perusahaan teknologi multinasional Amerika Serikat yang berfokus pada e-commerce, komputasi awan, periklanan online, streaming digital, dan kecerdasan buatan. Perusahaan ini juga disebut sebagai salah satu konglomerat industri teknologi dan merek terbesar di dunia.
Amazon tercatat telah merumahkan total 18.000 orang pada Januari 2023. Jumlah ini merupakan gabungan total dari angka PHK pada November 2022 lalu. Pemotongan tersebut mewakili sekitar 6 persen dari tenaga kerja Amazon.
2. Alphabhet
Sebelumnya, pada tanggal 20 Januari 2023, induk perusahaan Google ini telah memberitahukan akan memangkas sekitar 12 persen tenaga kerjanya atau 12.000 orang. Berdasarkan laporan Layoffs.fyi, angka PHK yang dilakukan oleh Alphabet merupakan yang terbesar di industri teknologi.
Sundar Pichai selaku kepala eksekutif Alphabet, membagikan memo melalui situs web perusahaan yang menyebutkan keputusan perekrutan yang buruk selama dua tahun terakhir. Ia menambahkan, bahwa karyawan domestik akan menerima pesangon senilai 16 minggu gaji dan dua minggu gaji tambahan. Selain itu, Alphabet juga memberi perawatan kesehatan dan imigrasi selama enam bulan.
3. Meta
Meta Platforms, Inc., melakukan bisnisnya sebagai Meta setelah sebelumnya bernama Facebook, Inc. Perusahaan ini merupakan konglomerat teknologi multinasional Amerika yang berbasis di Menlo Park, California. Perusahaan ini memiliki Facebook, Instagram, dan WhatsApp, di antara produk dan layanan lainnya.
Pada bulan November 2022 lalu, Meta telah merumahkan lebih dari 11.000 karyawannya atau sekitar 13 persen dari total tenaga kerjanya. Diprediksi, perusahaan ini kemungkinan telah menghabiskan sekitar 88.000 dolar AS untuk membagikan pesangon per karyawannya.
4. Microsoft
Microsoft Corporation adalah perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat yang memproduksi perangkat lunak komputer, elektronik, komputer pribadi, dan layanan terkait. Perusahaan ini didirikan pertama kali oleh Bill Gates dan Paul Allen pada 4 April 1975 silam.
Pada 18 Januari 2023, Microsoft mengumumkan rencana untuk memangkas 10.000 pekerja, atau sekitar 4,5 persen dari total 220.000 tenaga kerja globalnya. Chief executive officer (CEO) microsoft, Satya Nadella, menulis dalam sebuah postingan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh stagnasi ekonomi global.
5. Salesforce
Salesforce Inc. merupakan perusahaan perangkat lunak berbasis cloud asal Amerika Serikat. Perusahaan ini menyediakan perangkat lunak dan aplikasi manajemen hubungan pelanggan (CRM) yang berfokus pada penjualan, layanan pelanggan, otomatisasi pemasaran, analitik, dan pengembangan aplikasi.
Pada awal Januari 2023, Salesforce mengumumkan bahwa mereka berencana untuk memberhentikan sebanyak 10 persen dari 80.000 orang tenaga kerjanya, atau sekitar 8.000 pekerja. Ini disampaikan langsung oleh CEO Salesforce Marc Benioff.
"Lingkungan tetap menantang, dan pelanggan kami mengambil pendekatan yang lebih terukur untuk keputusan pembelian mereka," tutur Marc, dikutip dari Time.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya