Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki total 98 kota pada tahun 2022. Setiap kota memiliki keunikan budaya dan tradisinya masing-masing, termasuk pula tingkat ekonomi, jumlah dan kepadatan penduduk, hingga tingkat kemakmurannya.
Secara umum, hal yang dapat dijadikan tolok ukur untuk menilai tingkat kemakmuran suatu wilayah adalah dengan menggunakan nilai produk domestik regional bruto (PDRB). Penilaiaan ini diukur per kapita dari masing-masing kota di Indonesia.
Untuk menghitung PDRB per kapita tiap wilayah, maka perlu menjumlah pendapatan dibagi dengan total penduduk dalam kurun waktu satu tahun. adapun, perhitungan PDRB dilakukan oleh BPS yang telah mengikuti standar Sistem Neraca Nasional Tahun 2008.
BPS telah merangkum daftar kota terkaya di Indonesia pada tahun 2021. Hasilnya, Kediri menempati peringkat pertama dalam daftar dengan jumlah PDRB per kapita mencapai Rp491,27 juta. Kota Kediri berada di Provinsi Jawa Timur dan menjadi salah satu kontributor terbesar produk domestik bruto (PDB) di tanah air berkat industri tembakaunya.
Terdapat salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia di kota tersebut, yakni PT Gudang Garam Tbk. Sebagai informasi, perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1958 lalu. Industri tembakau di Jawa Timur termasuk sebagai sektor unggulan, maka tak heran jika Kediri dinobatkan sebagai kota terkaya di Indonesia.
Selanjutnya, Bontang menyusul di posisi kedua dalam daftar kota terkaya di Indonesia dengan nilai PDRB per kapita sebear Rp320,44 juta pada tahun 2021. Sedangkan, Jakarta sebagai ibu kota Indonesia berada di peringkat ketiga dalam daftar dengan jumlah PDRB per kapita mencapai Rp276,7 juta.
Kemudian, diikuti oleh Kota Cilegon dengan nilai PDRB sebesar Rp250,32 juta pada tahun 2021. Disusul oleh sejumlah kota lainnya, yaitu Surabaya, Tarakan, dan Balikpapan dengan total PDRB per kapita masing-masing mencapai Rp204,92 juta; Rp170,51 juta; dan Rp160,10 juta.
Sementara itu, Kementerian PPN/Bappenas telah menyusun Visi Indonesia 2045 menuju ekonomi maju dan sejahtera. Adapun, pendapatan per kapita nasional diharapkan mengalami pertumbuhan dari US$5,5 ribu pada tahun 2025 mendatang menjadi US$23 ribu di tahun 2045.
Lebih lanjut, pemerataan antardaerah juga menjadi prioritas Indonesia untuk mencapai Visi Indonesia 2045, khususnya pada wilayah Indonsia timur. Kontribusi PDRB wilayah timur ditargetkan tumbuh dari 20,6% pada 2025 menjadi 26% pada 2045 mendatang.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya