Bukan Sekadar Festival Musik, Prambanan Jazz Ikut Dorong Perekonomian Yogyakarta

Tak sekadar jadi konser musik, rupanya putaran uang yang didorong oleh penyelenggaraan PJF mampu memberikan dampak pada perekonomian Yogyakarta.

Bukan Sekadar Festival Musik, Prambanan Jazz Ikut Dorong Perekonomian Yogyakarta Potret band Kahitna yang sedang tampil di acara PJF 2023 | Instagram @prambananjazz

Mengusung konsep ‘The Magical Experience’, Prambanan Jazz Festival (PJF) kembali hadir di tahun 2023 dan akan berlangsung selama enam hari pada dua pekan. Setelah sempat berhenti mengundang musisi internasional karena pandemi, PJF 2023 kini menghadirkan 12 musisi internasional dan lebih dari 60 musisi tanah air.

Pendiri Rajawali Indonesia dan CEO PJF Anas Syahrul Alimi mengatakan bahwa para penonton yang hadir nantinya tidak hanya dapat menikmati konser musik saja, namun juga menjadi pelaku music tourism. Ia berharap, hal tersebut dapat mendorong roda perekonomian Yogyakarta.

“Dalam hal ini, kita harus mendorong ekosistem ini agar dapat menyebar ke berbagai tempat. Mereka (penonton) tidak hanya datang untuk menikmati konser saja, tetapi juga akan tinggal lebih lama,” tutur Anas dikutip dari Jogjaprov.go.id.

Lebih lanjut, Anas optimis bahwa putaran uang di Yogyakarta yang didorong oleh PJF 2023 ini bakal mencapai ratusan miliar. Bukan tanpa alasan, ia menyebut bahwa penyelenggaraan PJF di tahun 2019 telah memberikan dampak perekonomian yang besar.

“Di tahun 2019 itu dari sekitar 75 ribu penonton yang datang, uang yang berputar di Yogyakarta hampir mencapai Rp800 miliar selama tiga hari,” ungkapnya dikutip dari Kumparan.com.

Ia menambahkan, putaran uang tersebut didukung oleh berbagai komponen penting dalam perekonomian Yogyakarta. Di antaranya ialah akomodasi, penjualan tiket konser, tiket transportasi, kuliner, rental kendaraan, dan lainnya.

Beberapa sektor lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan pada 2022 | Fauziah/Goodstats

Hal ini rupanya sejalan dengan penyelenggaraan PJF pada 2022. Berdasarkan laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS), PJF 2022 memberikan dampak signifikan terhadap beberapa sektor yang turut berkontribusi pada perekonomian Yogyakarta.

BPS melaporkan, perekonomian Yogyakarta selama 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,5%. Adapun, sektor lapangan usaha yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi berasal dari transportasi dan pergudangan dengan proporsi 18,26%. Disusul oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dengan proporsi 12,40%.

Mengutip Kumparan.com, penyelenggara hanya menargetkan total 30 ribu orang penonton saja pada acara PJF 2023 ini. Mereka membatasi jumlah penonton tiap harinya hanya sebanyak 5 ribu orang.

Berkaitan dengan itu, Anas memperkirakan uang yang berputar di Yogyakarta selama enam hari rangkaian acara PJF 2023 bisa mencapai Rp300 miliar bila dihitung berdasarkan estimasi PJF pada 2019.

“Itu kalau masih pakai estimasi sekitar Rp10 juta per orang, mungkin uang yang berputar sekitar Rp300 miliar selama acara PJF 2023,” ujarnya.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Editor

Konten Terkait

Jawa Timur Dominasi Produksi Bunga Mawar Nasional

Dengan keanekaragaman kondisi geografis, Indonesia memiliki potensi untuk menghasilkan berbagai jenis mawar yang unik dan berkualitas tinggi.

Nominal Transaksi QRIS Makin Meningkat, Tembus Rp42 T!

Saat ini terdapat 119 penyelenggara resmi QRIS. Nominal transaksi QRIS tumbuh 175,44% secara yoy pada Maret 2024, dengan jumlah merchant mencapai 31,61 juta.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook