Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengeluarkan laporan jumlah pengangguran di Indonesia hingga Februari 2022 mencapai 8,40 juta penduduk. Jumlah tersebut turun 350 ribu jika dibandingkan pada Februari 2021 lalu.
Berdasarkan persentasenya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2022 sebesar 5,83 persen, turun sebesar 0,43 persen poin dibandingkan Februari 2021 sebesar 6,26 persen.
Angka tersebut meningkat dibandingkan Februari 2020, tepat satu bulan sebelum organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan kasus penyebaran virus Covid-19 sebagai pandemi global. Diketahui, angka TPT pada tahun tersebut sebesar 4,99 persen.
BPS dalam siaran persnya menyebut, dari jumlah pengangguran di Indonesia lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi pengangguran tertinggi jika berdasarkan kategori tingkat pendidikan, yakni mencapai 10,38 persen.
“Apabila dilihat berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh angkatan kerja, TPT pada Februari 2022 mempunyai pola yang hampir sama dengan Februari 2021. Pada Februari 2022, TPT dari tamatan SMK masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya,” tulis BPS dalam siaran persnya, Senin (9/5/2022).
Persentase tingkat pengangguran tertinggi selanjutnya adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 8,35 persen, dan disusul oleh lulusan Diploma I/II/III sebesar 6,09 persen.
Jika dibandingkan Februari 2021, TPT kategori pendidikan SD hingga SMA mengalami kenaikan. TPT terbesar tercatat pada kategori pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 0,58 persen. Sebaliknya, kategori pendidikan SMK, Diploma I/II/III dan Universitas mengalami penurunan. Penurunan TPT tertinggi tercatat untuk kategori pendidikan Universitas sebesar 0,99 persen.
Riset jumlah penduduk bekerja dan menganggur selalu dilakukan dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Februari dan Agustus. Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk bekerja akan meningkat di bulan Februari, dan akan turun di bulan Agustus.
Penulis: Nabilah Nur Alifah
Editor: Iip M Aditiya